Namun, memang ini barulah survei awal. Dia pun ingin melihat kesiapan pemerintah daerah dan juga masyarakat adat setempat dalam membangun Kampung Nelayan Merah Putih yang terpadu, lengkap dengan fasilitas seperti yang ada di Kampung Nelayan Modern di Samber Binyeri Biak.
Dari sisi swasta, Rian Adiputra, Direktur PT Perikanan Nusantara Jaya, menyebut kunjungan mempertemukan pihaknya dengan pemerintah daerah, dinas terkait, nelayan, dan masyarakat adat untuk menggali potensi sekaligus mematangkan rencana Kampung Nelayan Merah Putih—model kampung nelayan terpadu bermitra dengan sektor swasta.
Bupati Waropen Drs. Fransiskus Xaverius Mote memaparkan potensi perikanan Waropen setara dengan daerah lain di Tanah Papua. Ia mengarahkan tim KKP dan PT PNJ meninjau dua lokasi prospektif untuk kampung nelayan terpadu: Kampung Sarafambai (Distrik Waropen Bawah) dan Kampung Sanggei (Distrik Urei Faisei).
Menurut Mote, komoditas unggulan Waropen meliputi kepiting bakau, tenggiri, barakuda, mackerel, dan kakap. Dari 110 kampung di 11 distrik, sekitar 80% warganya bermata pencaharian sebagai nelayan. Data Dinas Perikanan Waropen menyebut terdapat kurang lebih 12.000 nelayan, namun baru sebagian kecil yang memiliki alat tangkap memadai dan mesin tempel yang layak. Pola produksi masih dominan one day fishing.(il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos