“Orang skiller ini kunci. Dia hitung kubikasi untuk semua, penebang kayu, operator doser, sopir logging, sampai buruh pelabuhan. Kalau semuanya dihitung oleh orang luar yang kerja untuk perusahaan, bagaimana kita mau percaya?” lanjutnya.
Sebagai langkah awal, Asari menggagas pembentukan Pemuda Adat dan meminta pemuda di wilayah Manirem untuk menyiapkan empat orang sebagai calon skiller.
“Kenapa kita tidak siapkan mereka? Kalau mereka jadi skiller, kita tidak rugi, dana bagi hasil kita jelas, dan hak masyarakat terlindungi,” pungkasnya.(roy).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos