Thursday, June 5, 2025
24.7 C
Jayapura

Festival Biak Pintar yang Berisi Lomba Cerpen, Puisi, Pidato, dan Story Telling

Menelisik Upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Dalam Merevitalisasi Bahasa Byak

Di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, mempertahankan bahasa daerah bukan perkara mudah. Namun Kabupaten Biak Numfor berhasil membuktikan bahwa bahasa leluhur bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan jati diri yang wajib dilestarikan. Apa yang dilakukan pemerintah untuk tetap melestarikan bahasa daerah?

Laporan Ismail –  Biak Numfor

Kabupaten Biak Numfor kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pada 26 Mei 2025 kemarin, Negeri Para Mambri ini mendapat kehormatan diundang oleh Kementerian Pendidikan, Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menerima penghargaan sebagai salah satu pemerintah daerah yang serius dan terukur dalam melakukan revitalisasi bahasa daerah.

Baca Juga :  Kerap Dapat Masukan dari Bintang Rusia yang Berposisi Sama

Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada 44 kabupaten dan 2 provinsi di seluruh Indonesia yang dinilai aktif mengembangkan dan melestarikan bahasa daerah masing-masing. Bupati Biak Numfor yang diwakilkan oleh Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy Carter Rumbarar Kapisa, mewakili pemerintah daerah menerima penghargaan tersebut secara langsung dari Ibu Hetifa Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI, di PPSDM Kemendikdasmen Depok.

“Penghargaan ini bukan hanya simbol, tapi juga bukti bahwa kami melakukan upaya nyata untuk mempertahankan Bahasa Biak,” ujar Kamaruddin, S.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikaya) Biak Numfor, ditemui Selasa (28/5) kemarin.

Selain penghargaan tersebut, Biak Numfor juga mendapat perhatian khusus dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional, sebuah ajang tahunan yang menampilkan keanekaragaman bahasa daerah di Indonesia.

Baca Juga :  Anggap TPU Tanah Hitam Berjasa, Rasa Kehilangan Jika Pindah ke Tempat Lain

Dari tujuh wilayah adat di Papua yang mengirimkan perwakilan, Biak Numfor menampilkan Ester Kapitarauw, siswi SMPN 2 Biak Kota, sebagai Duta Bahasa Daerah. Ester berhasil memukau penonton dengan narasi Bahasa Biak yang dipertunjukkannya, salah satu dari delapan bahasa daerah yang dibawakan secara langsung oleh penutur asli di atas panggung.

Menelisik Upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Dalam Merevitalisasi Bahasa Byak

Di tengah derasnya arus modernisasi dan globalisasi, mempertahankan bahasa daerah bukan perkara mudah. Namun Kabupaten Biak Numfor berhasil membuktikan bahwa bahasa leluhur bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan jati diri yang wajib dilestarikan. Apa yang dilakukan pemerintah untuk tetap melestarikan bahasa daerah?

Laporan Ismail –  Biak Numfor

Kabupaten Biak Numfor kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Pada 26 Mei 2025 kemarin, Negeri Para Mambri ini mendapat kehormatan diundang oleh Kementerian Pendidikan, Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menerima penghargaan sebagai salah satu pemerintah daerah yang serius dan terukur dalam melakukan revitalisasi bahasa daerah.

Baca Juga :  Tingkatkan PAD, Kelurahan Samofa Kelola Booth UMKM

Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada 44 kabupaten dan 2 provinsi di seluruh Indonesia yang dinilai aktif mengembangkan dan melestarikan bahasa daerah masing-masing. Bupati Biak Numfor yang diwakilkan oleh Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy Carter Rumbarar Kapisa, mewakili pemerintah daerah menerima penghargaan tersebut secara langsung dari Ibu Hetifa Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI, di PPSDM Kemendikdasmen Depok.

“Penghargaan ini bukan hanya simbol, tapi juga bukti bahwa kami melakukan upaya nyata untuk mempertahankan Bahasa Biak,” ujar Kamaruddin, S.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikaya) Biak Numfor, ditemui Selasa (28/5) kemarin.

Selain penghargaan tersebut, Biak Numfor juga mendapat perhatian khusus dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional, sebuah ajang tahunan yang menampilkan keanekaragaman bahasa daerah di Indonesia.

Baca Juga :  Kerap Dapat Masukan dari Bintang Rusia yang Berposisi Sama

Dari tujuh wilayah adat di Papua yang mengirimkan perwakilan, Biak Numfor menampilkan Ester Kapitarauw, siswi SMPN 2 Biak Kota, sebagai Duta Bahasa Daerah. Ester berhasil memukau penonton dengan narasi Bahasa Biak yang dipertunjukkannya, salah satu dari delapan bahasa daerah yang dibawakan secara langsung oleh penutur asli di atas panggung.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya