Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Tidak Hanya Makan Ikan Gratis, Sejumlah Lomba Tradisional Juga Digelar

   Selain lomba permainan tradisional, ada juga lomba yang tidak kalah serunya dan mengundang masyarakat untuk menyaksikan langsung, bagaimana orang-orang muda di kampung itu menyelam dan menangkap ikan secara tradisional menggunakan panah.

   Untuk lomba menangkap atau memanah ikan ini tidak dilakukan secara bebas, tetapi peserta lomba memanah ikan di dalam tempat tradisional yang sudah disiapkan atau dalam bahasa setempat dinamakan Bhukere.

   Bhukere adalah  tempat penangkaran ikan yang dibuat secara tradisional. Bhukere dibuat dari pelepah daun sagu yang ditancapkan ke dasar danau berbentuk lingkaran dengan maksud ikan-ikan bisa bermain di dalam Bhukere, sehingga memudahkan para penyelam untuk mencari dan memanahnya.

Baca Juga :  Libatkan Semua Elemen, Tunjukkan ke Dunia Papua Sah Bagian dari NKRI

  “Jadi itu adalah rumah ikan dibuat ketika ikannya sudah banyak baru ditangkap atau dipanah, bisa langsung diselam atau mereka bisa tabur racun ikan,”ujarnya.

   Lomba tersebut mendapat sambutan yang meriah dari masyarakat yang turut menonton pelaksanaan kegiatan lomba Bhukere itu. Setidaknya ada 13 penyelam yang mendaftar, namun hanya 8 yang mengikuti lomba itu.

    Para penyelam tradisional ini kemudian hanya diberi waktu sebanyak 30 menit untuk mencari dan memanah ikan di dalam Bhukere itu. Yang menjadi penilaian  bukan berapa banyak ikan ditangkap, tetapi siapa yang berhasil menangkap ikan paling berat, itulah yang menjadi juara.

  “Jadi ikan setelah dipanah atau diburu akan ditimbang siapapun yang paling berat dia  pemenangnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Yang Dikeluhkan Cuma Dingin yang Lebih Menusuk Tulang

   Selain itu ada juga perlombaan lain yang dilakukan pada festival Port Numbay itu, yaitu lomba tiktok. Lomba Tik tok ini hanya memuat materi tentang promosi-promosi destinasi wisata yang ada di Kampung Yoka.

   Syaratnya setiap peserta hanya memfollow akun-akun media sosial yang ada di Dinas Pariwisata dan selanjutnya menandai tiga teman lainnya. Sehingga itu menjadi salah satu syaratnya yang wajib dilakukan oleh setiap peserta. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Selain lomba permainan tradisional, ada juga lomba yang tidak kalah serunya dan mengundang masyarakat untuk menyaksikan langsung, bagaimana orang-orang muda di kampung itu menyelam dan menangkap ikan secara tradisional menggunakan panah.

   Untuk lomba menangkap atau memanah ikan ini tidak dilakukan secara bebas, tetapi peserta lomba memanah ikan di dalam tempat tradisional yang sudah disiapkan atau dalam bahasa setempat dinamakan Bhukere.

   Bhukere adalah  tempat penangkaran ikan yang dibuat secara tradisional. Bhukere dibuat dari pelepah daun sagu yang ditancapkan ke dasar danau berbentuk lingkaran dengan maksud ikan-ikan bisa bermain di dalam Bhukere, sehingga memudahkan para penyelam untuk mencari dan memanahnya.

Baca Juga :  Yesus Naik ke Surga, Untuk Persiapkan Tempat Bagi Orang Percaya

  “Jadi itu adalah rumah ikan dibuat ketika ikannya sudah banyak baru ditangkap atau dipanah, bisa langsung diselam atau mereka bisa tabur racun ikan,”ujarnya.

   Lomba tersebut mendapat sambutan yang meriah dari masyarakat yang turut menonton pelaksanaan kegiatan lomba Bhukere itu. Setidaknya ada 13 penyelam yang mendaftar, namun hanya 8 yang mengikuti lomba itu.

    Para penyelam tradisional ini kemudian hanya diberi waktu sebanyak 30 menit untuk mencari dan memanah ikan di dalam Bhukere itu. Yang menjadi penilaian  bukan berapa banyak ikan ditangkap, tetapi siapa yang berhasil menangkap ikan paling berat, itulah yang menjadi juara.

  “Jadi ikan setelah dipanah atau diburu akan ditimbang siapapun yang paling berat dia  pemenangnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Rawan Kebakaran, BPBD Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana Kebakaran

   Selain itu ada juga perlombaan lain yang dilakukan pada festival Port Numbay itu, yaitu lomba tiktok. Lomba Tik tok ini hanya memuat materi tentang promosi-promosi destinasi wisata yang ada di Kampung Yoka.

   Syaratnya setiap peserta hanya memfollow akun-akun media sosial yang ada di Dinas Pariwisata dan selanjutnya menandai tiga teman lainnya. Sehingga itu menjadi salah satu syaratnya yang wajib dilakukan oleh setiap peserta. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya