Tuesday, May 21, 2024
25.7 C
Jayapura

Tidak Hanya Makan Ikan Gratis, Sejumlah Lomba Tradisional Juga Digelar

Melihat Festival Port Numbay di Kampung Yoka dan Waena

Untuk menggali dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Kampung-kampung, Dinas Pariwisata mendorong event Festival Port Numbay. Kali ini digelar di Kampung Yoka dan Waena  selama tiga hari, 26-29 April 2024. Lantas apa saja spot wisata dan agenda yang menarik dari kegiatan wisata ini?

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

Festival Port Numbay di Kampung Yoka, dibuka Jumat (26/4) sore. Dari pertama pembukaan ini, lokasi festival ini langsung dipadati warga Kota Jayapura, bahkan ratusan orang antre untuk makan ikan gratis. Pada hari kedua, Sabtu (27/4), lokasi wisata Kampung Yoka ini juga terlihat  ramai dikunjungi oleh masyarakat. Banyak yang datang dari luar Kampung Yoka, sekedar ingin menikmati makan ikan gratis yang disajikan.

Baca Juga :  Banyak Meminta Foto Bersama dan Dicari Pengusaha Malaysia

  Selama even festival ini, ada juga  keterlibatan masyarakat di kampung setempat yang  sangat antusias untuk datang meramaikan. Terutama untuk  mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan  perlombaan tradisional yang telah diagendakan oleh panitia lokal.

   Misalnya ada lomba main tali kotak, dan main tali panjang, ada juga lomba main lempar batu, atau gicigici, atau lomba karet. Lomba-lomba ini dipilih oleh panitia lokal,  karena memang pelaksanaannya sudah jarang sekali dilakukan oleh anak-anak di kampung.

  Ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi atau kehadiran handphone yang sudah berhasil mempengaruhi anak-anak, sehingga permainan-permainan lokal ini sudah jarang sekali dimainkan oleh anak-anak di kampung.

Baca Juga :  Persyaratan Bakada Minimal Suara Pendukung 8,5 Persen dari Jumlah DPT

   Karena itu, pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan juga panitia lokal yang ada di kampung mengagendakan perlombaan-perlombaan tradisional tersebut, dengan maksud untuk melestarikan, sehingga ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu potensi wisata yang ada di kampung itu.

   “Lomba ini memang sudah jarang sekali dilaksanakan belakangan ini.  Karena sekarang anak-anak lebih banyak berlomba di dalam HP, main HP. Karena itu,  kita coba lakukan lagi, permainan-permainan tradisional yang ada di kampung,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Mathias B Mano.

Melihat Festival Port Numbay di Kampung Yoka dan Waena

Untuk menggali dan mengembangkan potensi wisata yang ada di Kampung-kampung, Dinas Pariwisata mendorong event Festival Port Numbay. Kali ini digelar di Kampung Yoka dan Waena  selama tiga hari, 26-29 April 2024. Lantas apa saja spot wisata dan agenda yang menarik dari kegiatan wisata ini?

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

Festival Port Numbay di Kampung Yoka, dibuka Jumat (26/4) sore. Dari pertama pembukaan ini, lokasi festival ini langsung dipadati warga Kota Jayapura, bahkan ratusan orang antre untuk makan ikan gratis. Pada hari kedua, Sabtu (27/4), lokasi wisata Kampung Yoka ini juga terlihat  ramai dikunjungi oleh masyarakat. Banyak yang datang dari luar Kampung Yoka, sekedar ingin menikmati makan ikan gratis yang disajikan.

Baca Juga :  Tidak Mengurangi Nilai Adat dan Budaya Masyarakat Lapago

  Selama even festival ini, ada juga  keterlibatan masyarakat di kampung setempat yang  sangat antusias untuk datang meramaikan. Terutama untuk  mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan  perlombaan tradisional yang telah diagendakan oleh panitia lokal.

   Misalnya ada lomba main tali kotak, dan main tali panjang, ada juga lomba main lempar batu, atau gicigici, atau lomba karet. Lomba-lomba ini dipilih oleh panitia lokal,  karena memang pelaksanaannya sudah jarang sekali dilakukan oleh anak-anak di kampung.

  Ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi atau kehadiran handphone yang sudah berhasil mempengaruhi anak-anak, sehingga permainan-permainan lokal ini sudah jarang sekali dimainkan oleh anak-anak di kampung.

Baca Juga :  Banyak Situs Sejarah yang Diteliti, Situs Megalitik Srobu Paling Kompleks

   Karena itu, pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan juga panitia lokal yang ada di kampung mengagendakan perlombaan-perlombaan tradisional tersebut, dengan maksud untuk melestarikan, sehingga ini juga dapat dijadikan sebagai salah satu potensi wisata yang ada di kampung itu.

   “Lomba ini memang sudah jarang sekali dilaksanakan belakangan ini.  Karena sekarang anak-anak lebih banyak berlomba di dalam HP, main HP. Karena itu,  kita coba lakukan lagi, permainan-permainan tradisional yang ada di kampung,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Mathias B Mano.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya