Saturday, April 19, 2025
26.7 C
Jayapura

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Diharap Lebih Efektif 

Melihat Lebih Dalam Upaya Pemerintah Dalam Membangun Karakter Anak Indonesia

Pasca bergantinya kepemimpinan di Kementerian Pendidikan, muncul Program 7 Kebiasaan Anak Hebat Indoenesia. Padahal, sebelumnya zaman Menteri Nadiem Makariem dikenal program P5 dalam pembentukan karakter anak. Lantas seperti apa respon dari guru dan siswa terkait penerapan program ini?

Laporan: Mustakim Ali_Jayapura

Pemerintah selalu memberikan inovasi dan trobosan baru terkait program Pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang selalu berganti nama dan istilah hanyalah sebuah label saja, pada intinya memiliki tujuan yang sama yakni pembentukan karakter siswa-siswi.

   Pada kurikulum merdeka pembinaan karakter untuk siswa program pembinaan berupa P5 yaitu profil pelajar pancasila yang sudah berjalan sebelumnya.  Namun sekarang dalam pendekatan pembinaan karakter siswa berfokus pada 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat yang mulai berjalan sejak tahun 2025.

Baca Juga :  Batasi Anak Main Gadget  dan Dampingi Untuk Penguatan Psikologi 

  Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua, Fathkurohmah menjelaskan silih bergantinya kedua program ini, namun memiliki tujuan yang sama yakni pembentukan karakter siswa yang lebih baik.

  “P5 berfokus pada profil pelajar Pancasila, sedangkan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat berfokus pada pembentukan karakter melalui 7 gerakan kebiasaan,” ujar Fathkurohmah ke Cenderawasih Pos usai launching program gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat di lapangan upacara walikota, Jumat (24/1).

  Menurutnya, program P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Tahapan pelaksanaan P5 meliputi, Pengenalan, Kontekstualisasi, Aksi, Refleksi dan Tindak lanjut. Beberapa karakter yang diharapkan terbentuk melalui P5, antara lain, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif.

Baca Juga :  Tangani Stunting Harus Kolaborasi dan Butuh Dukungan Orang Tua

   “Program ini bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dan juga P5 dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek serta untuk menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur siswa,” paparnya.

   Ditambahkan, sementara 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, program ini berfokus pada pembentukan karakter siswa melalui 7 kebiasaan. Program ini dirancang oleh menteri Abdul Mu’ti dengan pendekatan deep learning.

   “7 kebiasaan yang dimaksud adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, hingga tidur cepat,” tuturnya.

   Menurutnya, program Gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat dipercaya lebih Mujarab dalam membentuk karakter siswa Indonesia.  Pandangan ini sejalan dengan pendapat Nuraini yang merupakan seorang guru di SMA Yapis Jayapura. Dirinya meyakini Gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat ini bisa lebih optimal.

Melihat Lebih Dalam Upaya Pemerintah Dalam Membangun Karakter Anak Indonesia

Pasca bergantinya kepemimpinan di Kementerian Pendidikan, muncul Program 7 Kebiasaan Anak Hebat Indoenesia. Padahal, sebelumnya zaman Menteri Nadiem Makariem dikenal program P5 dalam pembentukan karakter anak. Lantas seperti apa respon dari guru dan siswa terkait penerapan program ini?

Laporan: Mustakim Ali_Jayapura

Pemerintah selalu memberikan inovasi dan trobosan baru terkait program Pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang selalu berganti nama dan istilah hanyalah sebuah label saja, pada intinya memiliki tujuan yang sama yakni pembentukan karakter siswa-siswi.

   Pada kurikulum merdeka pembinaan karakter untuk siswa program pembinaan berupa P5 yaitu profil pelajar pancasila yang sudah berjalan sebelumnya.  Namun sekarang dalam pendekatan pembinaan karakter siswa berfokus pada 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat yang mulai berjalan sejak tahun 2025.

Baca Juga :  Fasilitas Akan Dilengkapi, Penempatan Personel di Pos Untuk Beri Rasa Aman

  Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua, Fathkurohmah menjelaskan silih bergantinya kedua program ini, namun memiliki tujuan yang sama yakni pembentukan karakter siswa yang lebih baik.

  “P5 berfokus pada profil pelajar Pancasila, sedangkan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat berfokus pada pembentukan karakter melalui 7 gerakan kebiasaan,” ujar Fathkurohmah ke Cenderawasih Pos usai launching program gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat di lapangan upacara walikota, Jumat (24/1).

  Menurutnya, program P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Tahapan pelaksanaan P5 meliputi, Pengenalan, Kontekstualisasi, Aksi, Refleksi dan Tindak lanjut. Beberapa karakter yang diharapkan terbentuk melalui P5, antara lain, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif.

Baca Juga :  Terkendala TPA Koya Koso yang Terbakar, Semua OPD Ikut Berperan Aktif

   “Program ini bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dan juga P5 dilakukan melalui pembelajaran berbasis proyek serta untuk menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur siswa,” paparnya.

   Ditambahkan, sementara 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, program ini berfokus pada pembentukan karakter siswa melalui 7 kebiasaan. Program ini dirancang oleh menteri Abdul Mu’ti dengan pendekatan deep learning.

   “7 kebiasaan yang dimaksud adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, hingga tidur cepat,” tuturnya.

   Menurutnya, program Gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat dipercaya lebih Mujarab dalam membentuk karakter siswa Indonesia.  Pandangan ini sejalan dengan pendapat Nuraini yang merupakan seorang guru di SMA Yapis Jayapura. Dirinya meyakini Gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat ini bisa lebih optimal.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya