Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Persaudaraan Hanya Bisa Terbagi Ketika Cinta Kasih Terpelihara

Wakil Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua Pdt Syahnur Abbas  Dalam Pesan Natal di di Gereja Pniel Kotaraja

Umat Kristiani di seluruh dunia termasuk di Kota Jayapura merayakan natal dengan penuh suka cita. Banyak doa  yang dipanjatkan  terutama agar tanah Papua selalu menjadi tanah yang aman, damai dan diberkati, serta umat manusia saling mengasihi satu sama lainnya. Apa pesan tokoh agama dari momen natal ini?

Laporan – Elfira

Di mimbar mimbar gereja, Sabtu (25/12) tepat di moment Natal. Doa doa dipanjatkan oleh umat kristiani yang ada di Papua khususnya di Kota Jayapura. Di mimbar, Pendeta berkhotbah meminta agar tanah ini selalu damai dan manusia saling mengasihi sesamanya.

“Tuhan bersama orang orang yang mengungsi di tanah Papua, Tuhan hadir dalam berita Natal beri semua kesehatan dan kekuatan untuk mereka. Tuhan memberkati siapapun yang bertugas di tanah ini, aparat keamanan, TNI-Polri dan pemerintah. Tuhan beri mereka kekuatan dan Kesehatan,” ucapan khutbah Pdt Syahnur Abbas Wakil Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua di Gereja Pniel Kotaraja.

Bagi Pdt Syahnur, Natal merupakan kesempatan mengalami kasih karunia Tuhan.  Mengalami dan menerima hadiah dari Tuhan, agar dapat memberi dari apa yang ada pada diri manusia terkhusus umat kristiani itu sendiri.

Di kursi-kursi kayu, jemaat yang beribadah di Gereja Pniel Kotaraja khusyuk dalam doanya masing masing. Nyanyian puji pujian terdengar dengan syahdu dari setiap mulut yang melafazkannya. “Kelahiran Yesus Kristus adalah kado terindah yang memiliki dampak masa depan,” ucap Abbas.

Baca Juga :  Warga Harus Jaga Kambtibmas!

Dikatakan, selama ini. Sebagian masyarakat yang tinggal di kota lebih banyak hanya peduli dengan hal-hal yang sifatnya di kota. Padahal, perihal kemanusiaan, ketertindasan dan ketidak adilan menjadi tugas bersama untu dimotifasi dari berita Natal itu.

“Supaya Yesus yang lahir tidak melihat kita hanya sebagai objek dari sebuah karya kehadirannya, tapi dia (Tuhan-red) juga menjadikan kita juga saudaranya, sahabatnya dan kita juga harus melihat orang itu dengan keadaan seperti itu,” tuturnya.

Terkhusus di Kota Jayapura kata Pdt Abbas, semakin hari perkembangan semakin besar dan pesat. Membutuhkan daya kritis dari seluruh orang.

“Kekritisan kita tidak bisa terakomodir dengan baik kalau tanpa nilai persaudaraan, menyelesaikan soal apapun harus dalam semangat persaudaraan. Dalam melewati hal hal yang terjadi di tanah ini, kita harus melihat sebagai tugas bersama. Bukan hanya kepentingan kita,” tuturnya.

Lanjutnya, untuk GKI di tanah Papua. Perlunya berjuang bersama sama dengan orang, jika di kota bisa lebih baik. Kenapa tidak mengangkat orang orang yang berada di kampung untuk bisa melihat sama dengan kondisi yang ada di kota.  “Cinta kasih itu tertanam untuk melihat seluruh secara utuh kehidupan manusia secara bersama,” pesan Pdt Abbas.

Di moment Natal, Pdt Abbas berpesan kepada masyarakat untuk mari menjalin membangun persaudaraan untuk menyelesaikan segala hal dalam semangat persudaraan. Tetapi juga untuk saling membantu menolong menggunakan kacamata semangat persaudaraan.

Baca Juga :  Yakin Covid-19 Mereda dengan Vaksinasi, Berharap Kembali Bebas Beraktifitas

“Persaudaraan itu hanya bisa terbagi ketika cinta kasih harus terpelihara, diungkapkan dan dijalankan. Bagaimana saya menyatakan dia saudara saya kalau saya tidak punya rasa cinta kasih,” ungkapnya.

Di waktu yang berbeda tepat di malam kudus, Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto serta PJU Polda Papua memantau beberapa gereja di Kota Jayapura. Dua gereja yang dipantau Wakapolda yakni Gereja Paulus di Dok V dan gereja Gembala Baik di Abepura.

“Selamat merayakan Natal, semoga semuanya berlangsung tertib, aman damai dan semua berbahagai di Natal tahun 2021,” kalimat yang keluar di mulut Wakapolda saat memantau pelaksanaan ibadah malam kudus di gereja.

Tujuan Wakapolda melakukan pemantauan di gereja untuk memastikan umat kristiani beribadah tanpa ada gangguan. Sekaligus memastikan kemacetan lalulintas di jalan raya. “Kita memastikan masyarakat menjalankan ibadah ini dengan tenang, tugas polisi untuk memberikan rasa aman dan rasa damai bagi masyarakat,” ucapnya.

Kegembiraan dan kebahagiaan Natal tetap dalam koridor menjaga harmoni, sedapat mungkin dikurangi bunyi bunyian yang sering terdengar.

Sekadar diketahui, sebanyak 1.860 personel Polri diturunkan untuk melakukan pengamanan malam Natal dan Natal di 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Ribuan personel ini disebarkan di titik-titik tertentu. (*/wen)

Wakil Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua Pdt Syahnur Abbas  Dalam Pesan Natal di di Gereja Pniel Kotaraja

Umat Kristiani di seluruh dunia termasuk di Kota Jayapura merayakan natal dengan penuh suka cita. Banyak doa  yang dipanjatkan  terutama agar tanah Papua selalu menjadi tanah yang aman, damai dan diberkati, serta umat manusia saling mengasihi satu sama lainnya. Apa pesan tokoh agama dari momen natal ini?

Laporan – Elfira

Di mimbar mimbar gereja, Sabtu (25/12) tepat di moment Natal. Doa doa dipanjatkan oleh umat kristiani yang ada di Papua khususnya di Kota Jayapura. Di mimbar, Pendeta berkhotbah meminta agar tanah ini selalu damai dan manusia saling mengasihi sesamanya.

“Tuhan bersama orang orang yang mengungsi di tanah Papua, Tuhan hadir dalam berita Natal beri semua kesehatan dan kekuatan untuk mereka. Tuhan memberkati siapapun yang bertugas di tanah ini, aparat keamanan, TNI-Polri dan pemerintah. Tuhan beri mereka kekuatan dan Kesehatan,” ucapan khutbah Pdt Syahnur Abbas Wakil Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua di Gereja Pniel Kotaraja.

Bagi Pdt Syahnur, Natal merupakan kesempatan mengalami kasih karunia Tuhan.  Mengalami dan menerima hadiah dari Tuhan, agar dapat memberi dari apa yang ada pada diri manusia terkhusus umat kristiani itu sendiri.

Di kursi-kursi kayu, jemaat yang beribadah di Gereja Pniel Kotaraja khusyuk dalam doanya masing masing. Nyanyian puji pujian terdengar dengan syahdu dari setiap mulut yang melafazkannya. “Kelahiran Yesus Kristus adalah kado terindah yang memiliki dampak masa depan,” ucap Abbas.

Baca Juga :  Perkada Tidak Hanya di Papua, Tapi Sudah Dilakukan di Sejumlah Daerah

Dikatakan, selama ini. Sebagian masyarakat yang tinggal di kota lebih banyak hanya peduli dengan hal-hal yang sifatnya di kota. Padahal, perihal kemanusiaan, ketertindasan dan ketidak adilan menjadi tugas bersama untu dimotifasi dari berita Natal itu.

“Supaya Yesus yang lahir tidak melihat kita hanya sebagai objek dari sebuah karya kehadirannya, tapi dia (Tuhan-red) juga menjadikan kita juga saudaranya, sahabatnya dan kita juga harus melihat orang itu dengan keadaan seperti itu,” tuturnya.

Terkhusus di Kota Jayapura kata Pdt Abbas, semakin hari perkembangan semakin besar dan pesat. Membutuhkan daya kritis dari seluruh orang.

“Kekritisan kita tidak bisa terakomodir dengan baik kalau tanpa nilai persaudaraan, menyelesaikan soal apapun harus dalam semangat persaudaraan. Dalam melewati hal hal yang terjadi di tanah ini, kita harus melihat sebagai tugas bersama. Bukan hanya kepentingan kita,” tuturnya.

Lanjutnya, untuk GKI di tanah Papua. Perlunya berjuang bersama sama dengan orang, jika di kota bisa lebih baik. Kenapa tidak mengangkat orang orang yang berada di kampung untuk bisa melihat sama dengan kondisi yang ada di kota.  “Cinta kasih itu tertanam untuk melihat seluruh secara utuh kehidupan manusia secara bersama,” pesan Pdt Abbas.

Di moment Natal, Pdt Abbas berpesan kepada masyarakat untuk mari menjalin membangun persaudaraan untuk menyelesaikan segala hal dalam semangat persudaraan. Tetapi juga untuk saling membantu menolong menggunakan kacamata semangat persaudaraan.

Baca Juga :  Geluti Hutan Mangrove, Bersaing dengan Empat Kandidat Pria

“Persaudaraan itu hanya bisa terbagi ketika cinta kasih harus terpelihara, diungkapkan dan dijalankan. Bagaimana saya menyatakan dia saudara saya kalau saya tidak punya rasa cinta kasih,” ungkapnya.

Di waktu yang berbeda tepat di malam kudus, Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto serta PJU Polda Papua memantau beberapa gereja di Kota Jayapura. Dua gereja yang dipantau Wakapolda yakni Gereja Paulus di Dok V dan gereja Gembala Baik di Abepura.

“Selamat merayakan Natal, semoga semuanya berlangsung tertib, aman damai dan semua berbahagai di Natal tahun 2021,” kalimat yang keluar di mulut Wakapolda saat memantau pelaksanaan ibadah malam kudus di gereja.

Tujuan Wakapolda melakukan pemantauan di gereja untuk memastikan umat kristiani beribadah tanpa ada gangguan. Sekaligus memastikan kemacetan lalulintas di jalan raya. “Kita memastikan masyarakat menjalankan ibadah ini dengan tenang, tugas polisi untuk memberikan rasa aman dan rasa damai bagi masyarakat,” ucapnya.

Kegembiraan dan kebahagiaan Natal tetap dalam koridor menjaga harmoni, sedapat mungkin dikurangi bunyi bunyian yang sering terdengar.

Sekadar diketahui, sebanyak 1.860 personel Polri diturunkan untuk melakukan pengamanan malam Natal dan Natal di 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Ribuan personel ini disebarkan di titik-titik tertentu. (*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya