Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

Banyak Fasilitas yang Mulai Rusak,  Pengelolaan Harus Optimal

Melihat Kondisi dan Harapan Para Pedagang Pasar Baru Youtefa Kotaraja

Pasar baru Youtefa Kotaraja yang diharapkan menjadi tempat berjualan yang nyaman dan bebas banjir,  ternyata dalam musibah banjir awal Januari lalu juga terdampak.  Tidak hanya itu saja, berbagai fasilitas sudah mulai rusak dan banyak ditinggalkan pedagang. Lalu apa harapan pedagang yang masih berjualan disana?

Laporan Priyadi: Jayapura

Pasar Baru Youtefa  Kotaraja adalah salah satu pasar terbaik di Kota Jayapura karena dibuat dengan anggaran yang cukup besar, dengan luas lahan yang begitu luas dan  dipastikan bebas banjir.

   Namun pada kenyataannya saat ini kondisi pasar ini masih memperhatikan. Setelah diresmikan tahun lalu, kondisi pasar sampai sekarang tetap sama pedagang mama Papua yang diberikan tempat bagus di dalam pasar tetap saja tidak mau ada yang berjualan, mereka justru lebih memilih jualan di luar tempat yang disediakan.

   Cenderawasih Pos mencoba melihat dari dekat dan ingin tahu apa yang dirasakan dan menjadi keluhan para pedagang.  Selasa (15/2) lalu, sekira pukul 11 .00 WIT, tampak para pedagang sudah sepi tinggal beberapa pedagang saja.

  Satriani salah satu penjual minuman dingin dan kopi di Pasar Baru Youtefa Kotaraja mengakui, pasar ini memang ramainya hanya pada malam hari saja mulai pukul 19.00 WIT pedagang dari Arso dan Koya mulai berdatangan membawa dagangan atau hasil kebunnya. Transaksi  jual beli lebih ramai pada  malam hari mulai pukul 20.00 WIT, dimana pembeli baik masyarakat umum, penjual sayur keliling dan pedagang dari beberapa pasar di Kota Jayapura dan Sentani tumpah ruah  di pasar ini.

   Menurutnya, memang Pasar Baru Youtefa Kotaraja adalah pasar malam hari sampai pukul 08.00 WIT pagi,  setelah itu pasar sepi hanya penjual yang mempunyai tempat saja yang berjualan.Dan ia sendiri memilih berjualan dari pagi sampai malam hari.

   Menurutnya, memang kondisi pasar sekarang sangat memprihatinkan, karena berbagai fasilitas sudah mulai rusak, seperti pagar yang mengelilingi pasar di bagian depan sudah mulai roboh. Pagar dipenuhi tanaman yang merambat menutupi pagar besi. Tempat jualan yang disediakan untuk mama mama Papua tidak dipakai sampai saat ini, jadi terkesan kotor tidak disapu karena banyak debu.

Baca Juga :  Tak Ingin Jadi Pelengkap, Bicara Tegak Lurus Pemuda Juga Bisa

   Parahnya lagi, pasar yang dikatakan bebas banjir dibanding Pasar Youtefa Abepura justru kini pasar ini saat  terjadi hujan deras air sudah mulai masuk. Bahkan banjir yang sempat terjadi di awal Januari lalu, pasar baru ini juga kena dampaknya, air masuk di pasar sampai pinggang orang dewasa.

   “Saat ini kalau hujan deras kita juga was-was, karena pasar ini juga bisa banjir, bahkan atap pasar yang diperuntukkan untuk jualan mama Papua juga sudah mulai bocor, jadi kalau hujan deras air bisa turun ke los mama Papua,” katanya, Selasa (15/2) kemarin.

  Hal senada juga dikatakan Isra pedagang di Pasar Baru Youtefa Kotaraja, ia mengaku, pasar Youtefa Kotaraja ini belum lama dibangun dan diresmikan, namun pengelolaanya kurang maksimal, masih banyak tempat jualan yang tidak dimanfaatkan pedagang. Justru malah banyak pedagang yang membuat sendiri, sehingga terkesan tidak teratur dan semrawut.

  Selain itu, fasilitas di pasar juga sudah banyak yang rusak, seperti pagar depan pasar banyak yang roboh ditutupi tanaman jadi terkesan kalau mau ke pasar lihat pagar banyak yang roboh dan banyak tanaman menutup pagar kelihatan jelek sekali.

   Hal lainnya, penerangan lampu di dalam pasar sudah banyak  yang rusak dan hilang diambil oknum tidak bertanggung jawab dan pedagang juga sudah ada yang tidur di dalam pasar.

Di samping itu, jika terjadi hujan deras sebagian tempat di pasar ini juga sudah mulai tergenang dengan air membuat pedagang dan pengunjung jika masuk pasar dan berlumpur.

   Isra berharap kepada Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perindagkop Kota Jayapura agar bisa lebih peka melihat kondisi pasar dan hal-hal yang perlu dibenahi, diperbaiki bisa segera diperbaiki karena jika tidak diperhatikan dengan baik, tentu kedepannya kondisi  pasar akan semakin rusak parah.

Baca Juga :  Ada Terminal Bagus dan Megah, Tapi Masih Banyak Angkot Parkir di Luar

  Diharapkan Disperindag bisa mendorong  pedagang yang masih berjualan di pasar Youtefa Abepura bisa segera kembali ke pasar baru ini, menempati tempat jualannya masing-masing supaya pasar terlihat ramai tidak kosong seperti saat ini.

  Sementara itu, Mama Tina, pedagang di Pasar baru  Youtefa Kotaraja, mengaku masih memilih bertahan berjualan siang dan malam di pasar baru youtefa kotaraja, setidaknya pasar ini masih bagus dan layak karena ia dalam berjualan bisa terlindungi dari panas dan hujan.

  Beda dengan di Pasar Youtefa Abepura, banyak pedagang mama Papua berjualan tidak mendapat tempat hanya di jalan, jika panas dan hujan dirasakan setiap hari.  Sehingga ia lebih memilih berjualan di Pasar Baru Youtefa Kotaraja.

  Mama Tina mengaku tinggal di Koya dan ambil dagangan dari Koya atau Arso ada sayur, betatas dan lainnya. Ia berjualan sampai habis dagangannya, jika tidak maka belum pulang ke Koya. Ia memutuskan tinggal di pasar supaya lebih menghemat biaya pengeluaran transportasi. Karena terkadang transportasi menuju Koya juga susah.

  Tina sebenarnya mendukung Pemerintah Kota Jayapura bahwa sebagian pedagang di pasar Youtefa Abepura bisa dipindah ke Pasar Kotaraja ini, supaya tidak terjadi penumpukan dan secara bertahap pemerintah bisa membenahi dan menambah bangunan atau los pedagang sehingga ke depannya pasar menjadi ramai.

  Namun karena fasilitas pendukung belum disiapkan maksimal Pemerintah Kota Jayapura kepada pedagang, tentu pedagang dalam berjualan pasti malas lebih memilih kembali berjualan di Pasar Youtefa Abepura.

  Tina meminta kepada pemerintah Kota Jayapura supaya lebih tegas dalam bertindak, karena juga dibiarkan seperti ini tentu ke pasar semakin tidak terawat dan teratur. Bagaimanapun dana yang sudah dikeluarkan sangat besar dalam pembangunan pasar, tentunya harus bisa dimanfaatkan secara optimal. (*/tri)

Melihat Kondisi dan Harapan Para Pedagang Pasar Baru Youtefa Kotaraja

Pasar baru Youtefa Kotaraja yang diharapkan menjadi tempat berjualan yang nyaman dan bebas banjir,  ternyata dalam musibah banjir awal Januari lalu juga terdampak.  Tidak hanya itu saja, berbagai fasilitas sudah mulai rusak dan banyak ditinggalkan pedagang. Lalu apa harapan pedagang yang masih berjualan disana?

Laporan Priyadi: Jayapura

Pasar Baru Youtefa  Kotaraja adalah salah satu pasar terbaik di Kota Jayapura karena dibuat dengan anggaran yang cukup besar, dengan luas lahan yang begitu luas dan  dipastikan bebas banjir.

   Namun pada kenyataannya saat ini kondisi pasar ini masih memperhatikan. Setelah diresmikan tahun lalu, kondisi pasar sampai sekarang tetap sama pedagang mama Papua yang diberikan tempat bagus di dalam pasar tetap saja tidak mau ada yang berjualan, mereka justru lebih memilih jualan di luar tempat yang disediakan.

   Cenderawasih Pos mencoba melihat dari dekat dan ingin tahu apa yang dirasakan dan menjadi keluhan para pedagang.  Selasa (15/2) lalu, sekira pukul 11 .00 WIT, tampak para pedagang sudah sepi tinggal beberapa pedagang saja.

  Satriani salah satu penjual minuman dingin dan kopi di Pasar Baru Youtefa Kotaraja mengakui, pasar ini memang ramainya hanya pada malam hari saja mulai pukul 19.00 WIT pedagang dari Arso dan Koya mulai berdatangan membawa dagangan atau hasil kebunnya. Transaksi  jual beli lebih ramai pada  malam hari mulai pukul 20.00 WIT, dimana pembeli baik masyarakat umum, penjual sayur keliling dan pedagang dari beberapa pasar di Kota Jayapura dan Sentani tumpah ruah  di pasar ini.

   Menurutnya, memang Pasar Baru Youtefa Kotaraja adalah pasar malam hari sampai pukul 08.00 WIT pagi,  setelah itu pasar sepi hanya penjual yang mempunyai tempat saja yang berjualan.Dan ia sendiri memilih berjualan dari pagi sampai malam hari.

   Menurutnya, memang kondisi pasar sekarang sangat memprihatinkan, karena berbagai fasilitas sudah mulai rusak, seperti pagar yang mengelilingi pasar di bagian depan sudah mulai roboh. Pagar dipenuhi tanaman yang merambat menutupi pagar besi. Tempat jualan yang disediakan untuk mama mama Papua tidak dipakai sampai saat ini, jadi terkesan kotor tidak disapu karena banyak debu.

Baca Juga :  Semoga Jangan Hanya Setahun–Dua Tahun di Sana

   Parahnya lagi, pasar yang dikatakan bebas banjir dibanding Pasar Youtefa Abepura justru kini pasar ini saat  terjadi hujan deras air sudah mulai masuk. Bahkan banjir yang sempat terjadi di awal Januari lalu, pasar baru ini juga kena dampaknya, air masuk di pasar sampai pinggang orang dewasa.

   “Saat ini kalau hujan deras kita juga was-was, karena pasar ini juga bisa banjir, bahkan atap pasar yang diperuntukkan untuk jualan mama Papua juga sudah mulai bocor, jadi kalau hujan deras air bisa turun ke los mama Papua,” katanya, Selasa (15/2) kemarin.

  Hal senada juga dikatakan Isra pedagang di Pasar Baru Youtefa Kotaraja, ia mengaku, pasar Youtefa Kotaraja ini belum lama dibangun dan diresmikan, namun pengelolaanya kurang maksimal, masih banyak tempat jualan yang tidak dimanfaatkan pedagang. Justru malah banyak pedagang yang membuat sendiri, sehingga terkesan tidak teratur dan semrawut.

  Selain itu, fasilitas di pasar juga sudah banyak yang rusak, seperti pagar depan pasar banyak yang roboh ditutupi tanaman jadi terkesan kalau mau ke pasar lihat pagar banyak yang roboh dan banyak tanaman menutup pagar kelihatan jelek sekali.

   Hal lainnya, penerangan lampu di dalam pasar sudah banyak  yang rusak dan hilang diambil oknum tidak bertanggung jawab dan pedagang juga sudah ada yang tidur di dalam pasar.

Di samping itu, jika terjadi hujan deras sebagian tempat di pasar ini juga sudah mulai tergenang dengan air membuat pedagang dan pengunjung jika masuk pasar dan berlumpur.

   Isra berharap kepada Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perindagkop Kota Jayapura agar bisa lebih peka melihat kondisi pasar dan hal-hal yang perlu dibenahi, diperbaiki bisa segera diperbaiki karena jika tidak diperhatikan dengan baik, tentu kedepannya kondisi  pasar akan semakin rusak parah.

Baca Juga :  Berharap Gempa Segera Berakhir dan Bisa Kembali Tinggal di Rumah 

  Diharapkan Disperindag bisa mendorong  pedagang yang masih berjualan di pasar Youtefa Abepura bisa segera kembali ke pasar baru ini, menempati tempat jualannya masing-masing supaya pasar terlihat ramai tidak kosong seperti saat ini.

  Sementara itu, Mama Tina, pedagang di Pasar baru  Youtefa Kotaraja, mengaku masih memilih bertahan berjualan siang dan malam di pasar baru youtefa kotaraja, setidaknya pasar ini masih bagus dan layak karena ia dalam berjualan bisa terlindungi dari panas dan hujan.

  Beda dengan di Pasar Youtefa Abepura, banyak pedagang mama Papua berjualan tidak mendapat tempat hanya di jalan, jika panas dan hujan dirasakan setiap hari.  Sehingga ia lebih memilih berjualan di Pasar Baru Youtefa Kotaraja.

  Mama Tina mengaku tinggal di Koya dan ambil dagangan dari Koya atau Arso ada sayur, betatas dan lainnya. Ia berjualan sampai habis dagangannya, jika tidak maka belum pulang ke Koya. Ia memutuskan tinggal di pasar supaya lebih menghemat biaya pengeluaran transportasi. Karena terkadang transportasi menuju Koya juga susah.

  Tina sebenarnya mendukung Pemerintah Kota Jayapura bahwa sebagian pedagang di pasar Youtefa Abepura bisa dipindah ke Pasar Kotaraja ini, supaya tidak terjadi penumpukan dan secara bertahap pemerintah bisa membenahi dan menambah bangunan atau los pedagang sehingga ke depannya pasar menjadi ramai.

  Namun karena fasilitas pendukung belum disiapkan maksimal Pemerintah Kota Jayapura kepada pedagang, tentu pedagang dalam berjualan pasti malas lebih memilih kembali berjualan di Pasar Youtefa Abepura.

  Tina meminta kepada pemerintah Kota Jayapura supaya lebih tegas dalam bertindak, karena juga dibiarkan seperti ini tentu ke pasar semakin tidak terawat dan teratur. Bagaimanapun dana yang sudah dikeluarkan sangat besar dalam pembangunan pasar, tentunya harus bisa dimanfaatkan secara optimal. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya