Penyelenggara Harus Independen, Masyarakat Bisa Bantu Mengawasi

  Yakobus mengingatkan para Paslon mestinya sibuk dengan program yang akan disodorkan, tidak disibukkan dengan bola panas di tengah tahapan kampanye. “Dalam tahapan kampanye silahkan menggunakan cara cara yang sesuai dengan aturan, tidak menggunakan kampanye negatif, politisasi sara atau politik uang,” ujarnya.

  Dosen Uncen ini berharap Papua induk harus menjadi penyelenggara Pilkada yang sangat baik pasca DOB.

   Sementara itu, salah satu Calon Walikota Jayapura Frans Pekey mengatakan Pilkada merupakan momentum memilih pemimpin politik di daerah. Pada momentum ini, semua yang terlibat di dalamnya baik penyelenggara maupun kandidat, termasuk  juga partai politik pendukung serta stakeholder terkait harus mendukung proses tersebut khususnya di Kota Jayapura. Agar berlangsung secara aman damai dan tepat waktu.

  Hindari politik uang, hoax maupun cara lain yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan kandidat teretentu. Namun semua pihak harus saling menjaga agar Pilkada Kota Jayapura tahun 2024 betul-betul berlangsung sesuai asas “langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil atau yang disebut Luber Jurdil”.

  “Karena momentum ini, kita memilih pemimpin untuk 5 tahun, oleh sebab itu harus betul-betul melakukannya secara bermartabat dan demokratis,” ujarnya, saat ditemui Cendrawasih Pos, pada acara Deklarasi Kampanye Damai di lapangan PTC Entrop, Rabu (25/9)

  Lebih lanjut Pasangan Calon Nomor urut 01 itu menyampaikan suksesnya pemilukada Kota Jayapura tidak terlepas dukungan atau partisipasi masyarakat. Dukungan masyarakat sangat menentu pembangunan Kota Jayapura 5 tahun yang akan datang.

   Oleh karenanya momentum pilkada yang saat ini sedang berlangsung. Masyarakat diharapkan turut serta memberikan dukungan kepada siapapun sesuai suara hati yang tentunya melihat visi dan misi dari masing masing kandidat yang sedang berkontestasi.

  “Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan politik uang, tapi pilih pemimpin yang punya visi dan misi untuk pembangunan Kota Jayapura kedepan,” imbuh mantan Sekda Kota Jayapura ini.

  Selain itu masyarakat maupun semua pihak yang ada di Kota Jayapura tidak terpengaruh dengan isu-isu politik yang memecah belah persaudaraan. Beda pilihan menjadi hal biasa, namun persaudaraan tetap dijaga.

   Hindari politik isu SARA, politik identitas ataupun hal lain yang menghambat jalannya pesta demokrasi 5 tahunan ini. Sebab dari 4 kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura masing-masing putra terbaik bangsa yang tentunya punya semangat yang sama untuk membangun Kota Jayapura yang maju adil dan sejahtera. Masyarakat harus cerdas menyerap setiap informasi yang beredar.

   Setiap informasi yang merusak persaudaraan diharapkan tidak direspon secara berlebihan. Apabila hal itu terjadi, maka Pemilukada Kota Jayapura tidak akan berlangsung secara demokratis. “Jangan menjadi pelaku atau penyebar berita hoax, karena pemilukada ini dari kita dan untuk kita,” tuturnya.

   Terutama lanjutnya pada momentum tahapan Kampanye, pendukung dari masing masing paslon ataupun masyarakat diharapkan saling menjaga sikap politiknya masing masing. Tidak melakukan kampanye hitam, atau menyebar berita hoax.  Tapi membangun narasi yang damai menyejukan yang sifatnya membangun ataupun memberi nilai edukasi kepada masyarakat.

  Terutama di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih. Masyarakat terutama tim pendukung diharapkan saling menjaga etika politik, tidak menciderai pasangan lain melalui pesan informasi yang tidak akuntabel atau yang menyesatkan publik.

  “Jaga jari kita jaga tutur kata kita, karena pilkada ini hanya sesaat, tapi persaudaraan itu selamanya, kami (Pekey-Mansur red) sangat mendukung Kampanye Damai yang digagas oleh KPU Kota Jayapura,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

  Yakobus mengingatkan para Paslon mestinya sibuk dengan program yang akan disodorkan, tidak disibukkan dengan bola panas di tengah tahapan kampanye. “Dalam tahapan kampanye silahkan menggunakan cara cara yang sesuai dengan aturan, tidak menggunakan kampanye negatif, politisasi sara atau politik uang,” ujarnya.

  Dosen Uncen ini berharap Papua induk harus menjadi penyelenggara Pilkada yang sangat baik pasca DOB.

   Sementara itu, salah satu Calon Walikota Jayapura Frans Pekey mengatakan Pilkada merupakan momentum memilih pemimpin politik di daerah. Pada momentum ini, semua yang terlibat di dalamnya baik penyelenggara maupun kandidat, termasuk  juga partai politik pendukung serta stakeholder terkait harus mendukung proses tersebut khususnya di Kota Jayapura. Agar berlangsung secara aman damai dan tepat waktu.

  Hindari politik uang, hoax maupun cara lain yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan kandidat teretentu. Namun semua pihak harus saling menjaga agar Pilkada Kota Jayapura tahun 2024 betul-betul berlangsung sesuai asas “langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil atau yang disebut Luber Jurdil”.

  “Karena momentum ini, kita memilih pemimpin untuk 5 tahun, oleh sebab itu harus betul-betul melakukannya secara bermartabat dan demokratis,” ujarnya, saat ditemui Cendrawasih Pos, pada acara Deklarasi Kampanye Damai di lapangan PTC Entrop, Rabu (25/9)

  Lebih lanjut Pasangan Calon Nomor urut 01 itu menyampaikan suksesnya pemilukada Kota Jayapura tidak terlepas dukungan atau partisipasi masyarakat. Dukungan masyarakat sangat menentu pembangunan Kota Jayapura 5 tahun yang akan datang.

   Oleh karenanya momentum pilkada yang saat ini sedang berlangsung. Masyarakat diharapkan turut serta memberikan dukungan kepada siapapun sesuai suara hati yang tentunya melihat visi dan misi dari masing masing kandidat yang sedang berkontestasi.

  “Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan politik uang, tapi pilih pemimpin yang punya visi dan misi untuk pembangunan Kota Jayapura kedepan,” imbuh mantan Sekda Kota Jayapura ini.

  Selain itu masyarakat maupun semua pihak yang ada di Kota Jayapura tidak terpengaruh dengan isu-isu politik yang memecah belah persaudaraan. Beda pilihan menjadi hal biasa, namun persaudaraan tetap dijaga.

   Hindari politik isu SARA, politik identitas ataupun hal lain yang menghambat jalannya pesta demokrasi 5 tahunan ini. Sebab dari 4 kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura masing-masing putra terbaik bangsa yang tentunya punya semangat yang sama untuk membangun Kota Jayapura yang maju adil dan sejahtera. Masyarakat harus cerdas menyerap setiap informasi yang beredar.

   Setiap informasi yang merusak persaudaraan diharapkan tidak direspon secara berlebihan. Apabila hal itu terjadi, maka Pemilukada Kota Jayapura tidak akan berlangsung secara demokratis. “Jangan menjadi pelaku atau penyebar berita hoax, karena pemilukada ini dari kita dan untuk kita,” tuturnya.

   Terutama lanjutnya pada momentum tahapan Kampanye, pendukung dari masing masing paslon ataupun masyarakat diharapkan saling menjaga sikap politiknya masing masing. Tidak melakukan kampanye hitam, atau menyebar berita hoax.  Tapi membangun narasi yang damai menyejukan yang sifatnya membangun ataupun memberi nilai edukasi kepada masyarakat.

  Terutama di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih. Masyarakat terutama tim pendukung diharapkan saling menjaga etika politik, tidak menciderai pasangan lain melalui pesan informasi yang tidak akuntabel atau yang menyesatkan publik.

  “Jaga jari kita jaga tutur kata kita, karena pilkada ini hanya sesaat, tapi persaudaraan itu selamanya, kami (Pekey-Mansur red) sangat mendukung Kampanye Damai yang digagas oleh KPU Kota Jayapura,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos