Friday, September 12, 2025
24 C
Jayapura

Animo Siswa Baru Anjlok 50%, Siap Berinovasi di Era Sekolah Gratis

Situasi ini tentu memunculkan kekhawatiran terkait keberlangsungan sekolah swasta yang selama ini mengandalkan iuran siswa. Sehingga mereka harus berpikir keras bagaimana kelangsungan sekolah di tengah kebijakan tersebut.

Dirinya juga menuturkan bahwa SMA Gabungan juga memiliki kebijakan bagi para siswa kurang mampu (ekonomi). “Ini hanya butuh komunikasi, bahwa saya punya orang tua punya kebutuhan begini-begini dan dibuktikan dokumen dari lurah bahwa memang masuk kategori tidak mampu. Siapa sih yang tidak punya hati memberikan sekolah gratis kepada anak-anak yang membutuhkan,” ujarnya.

Meski menjadi ancaman, tapi menurut Sandra, ini juga menjadi peluang untuk berkembang dan berpikir untuk menyiapkan inovasi yang menarik untuk memperbaiki pelayanan pendidikan.

Baca Juga :  Tindak Kekerasan Terhadap Anak di Biak, Mulai Terpantau Dalam Aplikasi

“Sekolah kalau tidak mengubah strategi manajemen khususnya sekolah swasta, itu bisa collapse nanti. Harus berpikir baru lagi, menata kembali manajemen agar tetap eksis di tengah tantangan saat ini,” katanya.

Harapannya, dengan langkah-langkah ini, SMA Gabungan dapat kembali menjadi rujukan utama bagi siswa-siswi baru di tahun ajaran mendatang, bukan hanya karena biaya, tapi karena kualitas pendidikan yang ditawarkan.

“Tahun ini penurunan sampai 50 persen, dan kalau tidak berbenah dan mengatur strategi dengan baik dan mengatur pelayanan pendidikan maka diprediksikan menurun 25 persen lagi di tahun depan atau 75 persen,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Baca Juga :  Dibangun Tahun 1943 Oleh Para Buruh, Kini Miliki Tradisi Berdoa Saat Asar

Situasi ini tentu memunculkan kekhawatiran terkait keberlangsungan sekolah swasta yang selama ini mengandalkan iuran siswa. Sehingga mereka harus berpikir keras bagaimana kelangsungan sekolah di tengah kebijakan tersebut.

Dirinya juga menuturkan bahwa SMA Gabungan juga memiliki kebijakan bagi para siswa kurang mampu (ekonomi). “Ini hanya butuh komunikasi, bahwa saya punya orang tua punya kebutuhan begini-begini dan dibuktikan dokumen dari lurah bahwa memang masuk kategori tidak mampu. Siapa sih yang tidak punya hati memberikan sekolah gratis kepada anak-anak yang membutuhkan,” ujarnya.

Meski menjadi ancaman, tapi menurut Sandra, ini juga menjadi peluang untuk berkembang dan berpikir untuk menyiapkan inovasi yang menarik untuk memperbaiki pelayanan pendidikan.

Baca Juga :  Komandan Hilang, di Bawah Tugu Ada Terowong Menuju Pantai

“Sekolah kalau tidak mengubah strategi manajemen khususnya sekolah swasta, itu bisa collapse nanti. Harus berpikir baru lagi, menata kembali manajemen agar tetap eksis di tengah tantangan saat ini,” katanya.

Harapannya, dengan langkah-langkah ini, SMA Gabungan dapat kembali menjadi rujukan utama bagi siswa-siswi baru di tahun ajaran mendatang, bukan hanya karena biaya, tapi karena kualitas pendidikan yang ditawarkan.

“Tahun ini penurunan sampai 50 persen, dan kalau tidak berbenah dan mengatur strategi dengan baik dan mengatur pelayanan pendidikan maka diprediksikan menurun 25 persen lagi di tahun depan atau 75 persen,” pungkasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Baca Juga :  Pasca 4 Bulan Proses Sasi, Pantai Ditaburi Ramuan, Ikan pun Melompat-lompat

Berita Terbaru

Artikel Lainnya