Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Jadi Pengalaman Paling Berharga, Tetap Belajar Meski Tak ke Sekolah

Melihat Persiapan Peserta Capaska Berlatih Pengibaran Bendera HUT RI ke-78

Jelang HUT RI Ke-78 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Tingkat Provinsi dan Kota di Provinsi Papua mulai gelar latihan, termasuk Paskibraka Kota Jayapura. Lantas seperti apa persiapan latihan mereka dan kewajiban belajar sebagai siswa sekolah/

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Di tengah kesibukan padat di sekolah, puluhan Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) untuk perayan HUT RI  ke-78 tahun 2023, mengikuti latihan di halaman GOR Waringin Kotaraja Distrik Abepura, Kota Jayapura.

  Pantauan Cendrawasih Pos, Selasa (25/7) kemarin, peserta Capaska ini begitu serius menjalani latihan. Mereka begitu mandiri mengikuti setiap sesi pelatihan. Terutama pada latihan peraturan baris berbaris (PBB), setiap regu masing masing berlatih mengibarkan bendera.

  Gestur merekapun tampak begitu tegap melangkah. Bahkan langkah kaki pun serentak dan begitu kompak.Meski keringat bercucuran membasahi wajah sang pengibar bendera pusaka, namun tak mereka hiraukan. Mereka begitu fokus berlatih demi memberikan penampilan terbaik saat puncak 17 Agutus mendatang, dengan penuh semangat patriotisme.

  Ahmad Awanto selaku Pendamping Capaska, sekaligus Sekretaris Purna Paskibraka Indonesia (PPI), mengungkapkan peserta Capaska tersebut berjumlah 39 orang. Dari jumlah yang ada terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya Capaska tingkat Pusat, Provinsi dan Kota Jayapura. Untuk tingkat pusat ada satu orang perutusan dari Papua, sementara Capaska Provinsi sebanyak 8 orang, dan lainnya akan menjadi Capaska Kota.

  Peserta Capaska ini, diambil melalui seleksi yang begitu ketat.  Tolok ukur pembina dalam memilih peserta Capaska, meliputi keprofesionalan peserta yang dilihat dari gestur tubuh, seperti tinggi badan, dan berat badan. Kemudian penilaian dari sisi PBB, dan Samapta (Kekuatan fisik) serta pengetahuan peserta.

  Awalnya, lanjut Ahmad, peserta yang ikut seleksi Capaska sebanyak 400 orang. Namun dari hasil seleksi tahap pertama, 100 orang diantaranya terpilih. Tidak sampai disitu dari 100   peserta tersebut kemudian dilakukan seleksi tahap kedua, dan akhirnya dari hasil seleksi tahap ke 2   ini, yang terpilih menjadi peserta Capaska untuk perayaan HUT RI ke-76 baik di tingkat Pusat, Provinsi dan Kota Jayapura hanyalah 39 orang.

Baca Juga :  Tertarik Mendaftar setelah Membaca Homo Deus

  “Yang ada saat ini 38, dimana satu diantaranya yakni Peserta Paskibraka tingkat Pusat, telah berangkat ke Jakarta,” jelas Ahmad Awanto.

  Diapun menjelaskan adapun tahapan seleksi yang paling utama dilalui peserta meliputi latihan fisik dan mental. Kedua tahapan ini menurut Ahmmad, sangat penting dilalui. Sebab hal itu akan memberi efek bagi peserta agar saat perhelatan upacara HUT RI, nantinya para peserta tidak terganggu dengan mentalnya, namun akan semakin percaya diri, yang tentunya berdampak pada penampilan mereka.

  “Pada perayaan 17 Agustus nanti banyak orang, jadi mental mereka perlu dipersiapkan dengan matang, karena kalau tidak maka mereka akan grogi,” ujarnya.

  Selain pelatihan fisik dan mental, peserta juga dibekali dengan pengetahuan yang dibimbing langsung oleh pihak pihak yang berkompeten di bidangnya. Seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, KONI Jayapura, Kemenkumham serta intansi lainnya yang turut memberikan pelatihan kepada peserta Paskibraka.

  “Pelatihan peningkatan kapastitas ini sangat penting karena dengan begitu mereka bisa jadi role model bagi orang lain,” tuturnya.

  Sampai sejauh ini, kata Ahmmad, para peserta masih mengikuti latihan gabungan, sementara untuk pelatihan pemusatan masih menunggu koordinasi dari Pemerintah. “Nanti jelang 17 Agustus, baru mereka akan latihan pemusatan, sesuai plotingnya masing-masing,” jelasnya.

  Ahmmad mengharapkan peserta Paskibraka mampu memberikan penampilan yang terbaik pada perayaan HUT RI ke 78 tahun 2023 nanti. Serta materi selama pelatihan menjadi bekal bagi para peserta serta bisa menjadi Agen of Changes untuk generasi muda Papua lainnya.

  “Kami harap ketika nantinya mereka gabung ke Paskibraka Indonesia, mereka bisa lebih aktif, dan peserta Capaska ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya,” harapnya.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Maksimalkan Perekaman e-KTP 

  Sementara itu, I Komang Gede Suprema salah satu peserta Capaska mengaku bangga, karena berhasil lulus dan terpilih menjadi peserta pengibar Bendera Pusaka pada perayaan HUT RI ke 78 di tingkat Kota Jayapura.

  Sebelum mengikuti seleksi, dirinya memang begitu aktif melakukan pelatihan paskibra, bahkan mimpinya sejal kecil menjadi anggota Paskibraka akhirnya terwujud.”Saya bangga, karena tidak semua orang terpilih menjadi pasukan pengibar bendera Pusaka, ini moment berharga bagi saya,” ungkapnya.

  Meski mulai aktif sekolah, namun dirinya mampu membagi waktu belajar dengan latihan. Menurutnya pelatihan Paskibraka ini tidak mengganggu tugas pokokya sebagai pelajar.

  “Sejak awal Maret saat ikut seleksi, kami harus membagi waktu ke sekolah dan latihan, tapi sekarang sudah mendapatkan dispensasi dari dinas untuk fokus latihan Paskibraka,” tutur Komang, siswa kelas XI SMAN 4 Jayapura ini.

  Dukungan orang tua pun, kata Komang cukup baik, bahkan orang tuannya begitu aktif membantu dirinya. Baginya, menjadi peserta Capaska merupakan pengalaman yang berharga.

   Hal senada juga dikatakan oleh Holly Hellen Agustin Waromi, siswi kelas XI SMAN 2 Jayapura itu mengaku begitu bangga menjadi peserta Capaska, karena jadi cita-citanya sejak kecil. “Walaupun waktu latihan dari jam 08.00 WIT  sampai pukul 16.00 WIT,  tapi kami tidak pernah merasa lelah, untuk terus berlatih,” ujarnya.

  Perempuan berdarah Papua itu, mengaku kedua orang tua maupun anggota keluarganya sangat memberikan dukungan penuh kepadanya. Diapun mengaku pelatihan paskibraka ini tidak mengganggu waktunya untuk tetap belajar.

  “Walaupun kita tidak ke sekolah, tapi belajar tetap menjadi prioritas, di rumah pun saya fokus belajar,” ujarnya.

  Soal tantangan yang dihadapi selama latihan, hanya soal adaptasi dengan peserta lain. Sebab menurutnya lingkungan yang nyaman akan mempengaruhi sesi latihan.

“Awalnya kami dengan teman-teman masih begitu canggung, tapi sekarang puji Tuhan sudah akrab, sehingga proses pelatihan pun sudah sangat baik,” tuturnya. (*/tri)

Melihat Persiapan Peserta Capaska Berlatih Pengibaran Bendera HUT RI ke-78

Jelang HUT RI Ke-78 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Tingkat Provinsi dan Kota di Provinsi Papua mulai gelar latihan, termasuk Paskibraka Kota Jayapura. Lantas seperti apa persiapan latihan mereka dan kewajiban belajar sebagai siswa sekolah/

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Di tengah kesibukan padat di sekolah, puluhan Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) untuk perayan HUT RI  ke-78 tahun 2023, mengikuti latihan di halaman GOR Waringin Kotaraja Distrik Abepura, Kota Jayapura.

  Pantauan Cendrawasih Pos, Selasa (25/7) kemarin, peserta Capaska ini begitu serius menjalani latihan. Mereka begitu mandiri mengikuti setiap sesi pelatihan. Terutama pada latihan peraturan baris berbaris (PBB), setiap regu masing masing berlatih mengibarkan bendera.

  Gestur merekapun tampak begitu tegap melangkah. Bahkan langkah kaki pun serentak dan begitu kompak.Meski keringat bercucuran membasahi wajah sang pengibar bendera pusaka, namun tak mereka hiraukan. Mereka begitu fokus berlatih demi memberikan penampilan terbaik saat puncak 17 Agutus mendatang, dengan penuh semangat patriotisme.

  Ahmad Awanto selaku Pendamping Capaska, sekaligus Sekretaris Purna Paskibraka Indonesia (PPI), mengungkapkan peserta Capaska tersebut berjumlah 39 orang. Dari jumlah yang ada terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya Capaska tingkat Pusat, Provinsi dan Kota Jayapura. Untuk tingkat pusat ada satu orang perutusan dari Papua, sementara Capaska Provinsi sebanyak 8 orang, dan lainnya akan menjadi Capaska Kota.

  Peserta Capaska ini, diambil melalui seleksi yang begitu ketat.  Tolok ukur pembina dalam memilih peserta Capaska, meliputi keprofesionalan peserta yang dilihat dari gestur tubuh, seperti tinggi badan, dan berat badan. Kemudian penilaian dari sisi PBB, dan Samapta (Kekuatan fisik) serta pengetahuan peserta.

  Awalnya, lanjut Ahmad, peserta yang ikut seleksi Capaska sebanyak 400 orang. Namun dari hasil seleksi tahap pertama, 100 orang diantaranya terpilih. Tidak sampai disitu dari 100   peserta tersebut kemudian dilakukan seleksi tahap kedua, dan akhirnya dari hasil seleksi tahap ke 2   ini, yang terpilih menjadi peserta Capaska untuk perayaan HUT RI ke-76 baik di tingkat Pusat, Provinsi dan Kota Jayapura hanyalah 39 orang.

Baca Juga :  Kapolresta: Dengarkan Apa yang Diinginkan Masyarakat

  “Yang ada saat ini 38, dimana satu diantaranya yakni Peserta Paskibraka tingkat Pusat, telah berangkat ke Jakarta,” jelas Ahmad Awanto.

  Diapun menjelaskan adapun tahapan seleksi yang paling utama dilalui peserta meliputi latihan fisik dan mental. Kedua tahapan ini menurut Ahmmad, sangat penting dilalui. Sebab hal itu akan memberi efek bagi peserta agar saat perhelatan upacara HUT RI, nantinya para peserta tidak terganggu dengan mentalnya, namun akan semakin percaya diri, yang tentunya berdampak pada penampilan mereka.

  “Pada perayaan 17 Agustus nanti banyak orang, jadi mental mereka perlu dipersiapkan dengan matang, karena kalau tidak maka mereka akan grogi,” ujarnya.

  Selain pelatihan fisik dan mental, peserta juga dibekali dengan pengetahuan yang dibimbing langsung oleh pihak pihak yang berkompeten di bidangnya. Seperti Dinas Pemuda dan Olahraga, KONI Jayapura, Kemenkumham serta intansi lainnya yang turut memberikan pelatihan kepada peserta Paskibraka.

  “Pelatihan peningkatan kapastitas ini sangat penting karena dengan begitu mereka bisa jadi role model bagi orang lain,” tuturnya.

  Sampai sejauh ini, kata Ahmmad, para peserta masih mengikuti latihan gabungan, sementara untuk pelatihan pemusatan masih menunggu koordinasi dari Pemerintah. “Nanti jelang 17 Agustus, baru mereka akan latihan pemusatan, sesuai plotingnya masing-masing,” jelasnya.

  Ahmmad mengharapkan peserta Paskibraka mampu memberikan penampilan yang terbaik pada perayaan HUT RI ke 78 tahun 2023 nanti. Serta materi selama pelatihan menjadi bekal bagi para peserta serta bisa menjadi Agen of Changes untuk generasi muda Papua lainnya.

  “Kami harap ketika nantinya mereka gabung ke Paskibraka Indonesia, mereka bisa lebih aktif, dan peserta Capaska ini bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya,” harapnya.

Baca Juga :  Satu Tahun, Frans Pekey Bawa Sejumlah Perubahan

  Sementara itu, I Komang Gede Suprema salah satu peserta Capaska mengaku bangga, karena berhasil lulus dan terpilih menjadi peserta pengibar Bendera Pusaka pada perayaan HUT RI ke 78 di tingkat Kota Jayapura.

  Sebelum mengikuti seleksi, dirinya memang begitu aktif melakukan pelatihan paskibra, bahkan mimpinya sejal kecil menjadi anggota Paskibraka akhirnya terwujud.”Saya bangga, karena tidak semua orang terpilih menjadi pasukan pengibar bendera Pusaka, ini moment berharga bagi saya,” ungkapnya.

  Meski mulai aktif sekolah, namun dirinya mampu membagi waktu belajar dengan latihan. Menurutnya pelatihan Paskibraka ini tidak mengganggu tugas pokokya sebagai pelajar.

  “Sejak awal Maret saat ikut seleksi, kami harus membagi waktu ke sekolah dan latihan, tapi sekarang sudah mendapatkan dispensasi dari dinas untuk fokus latihan Paskibraka,” tutur Komang, siswa kelas XI SMAN 4 Jayapura ini.

  Dukungan orang tua pun, kata Komang cukup baik, bahkan orang tuannya begitu aktif membantu dirinya. Baginya, menjadi peserta Capaska merupakan pengalaman yang berharga.

   Hal senada juga dikatakan oleh Holly Hellen Agustin Waromi, siswi kelas XI SMAN 2 Jayapura itu mengaku begitu bangga menjadi peserta Capaska, karena jadi cita-citanya sejak kecil. “Walaupun waktu latihan dari jam 08.00 WIT  sampai pukul 16.00 WIT,  tapi kami tidak pernah merasa lelah, untuk terus berlatih,” ujarnya.

  Perempuan berdarah Papua itu, mengaku kedua orang tua maupun anggota keluarganya sangat memberikan dukungan penuh kepadanya. Diapun mengaku pelatihan paskibraka ini tidak mengganggu waktunya untuk tetap belajar.

  “Walaupun kita tidak ke sekolah, tapi belajar tetap menjadi prioritas, di rumah pun saya fokus belajar,” ujarnya.

  Soal tantangan yang dihadapi selama latihan, hanya soal adaptasi dengan peserta lain. Sebab menurutnya lingkungan yang nyaman akan mempengaruhi sesi latihan.

“Awalnya kami dengan teman-teman masih begitu canggung, tapi sekarang puji Tuhan sudah akrab, sehingga proses pelatihan pun sudah sangat baik,” tuturnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya