Monday, July 1, 2024
23.7 C
Jayapura

Orang Tua yang Punya Anak Berkebutuhan Khusus Diharap Bisa Bawa ke SLB

Melihat Kesiapan Sekolah Luar Biasa (SLB) Dalam Penerimaan Siswa Baru Baru (Bagian II)

Di tempat yang lain, di SLB Negeri I Jayapura,  sedikit berbeda, beberapa orang tua siswa terlihat sedang mendaftar anaknya untuk  sekolah di tempat itu. Dan beberapa guru sedang melakukan asesmen terhadap siswa yang telah melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Laporan: Jimianus Karlodi-Jayapura

Ketua PPDB SLB N-1 Jayapura, Tirza Fien Gagola, MM, mengatakannya bahwa pendaftaran di sekolah tersebut tidak kalah jauh berbeda dengan sekolah reguler. Tetapi yang berbeda kata Tirza adalah ada beberapa persyaratan yang mungkin di sekolah umum tidak ada.

  Contohnya surat keterangan dari ahli, seperti dokter mata, THT, psikolog, dokter tulang dan lain sebagainya. Hal itulah kata Tirza yang membedakan dengan sekolah pada umumnya.

   Adapun ketentuan yang harus disiapkan siswa baru untuk mendaftar disekolah tersebut diantaranya, Foto Copy Kartu Keluargam Pas Photo3x4,   Foto Copy KTP orang tua,  Foto Copy Akta Kelahiran Calon Peserta Didik,  Foto Copy Buku Nikah Orang tua,  Foto Copy Kartu Identitas Anak ( KIA), Foto Copy KIS / BPJS, Foto Copy Ijazah dari sekolah sebelumnya, Foto Copy Raport dari sekolah sebelumnya jika pindahan Surat Keterangan dari : a. Dokter THT jika hambatan pendengaran, b. Psikolog jika hambatan intelektual.

Baca Juga :  Zonasi Vegetasi Pantai Rusak,  Bila Tak Diseriusi Abrasi Makin Merajalela    

  Ditegaskannya bahwa persyaratan tersebut harus dilengkapi. “Jika persyaratan ini sudah dilengkapi, berarti orang tua membawa dan  persyaratan yang sudah dilengkapi itu berserta perserta didik yang direncanakan sekolah disini,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (25/6).

   Kemudian, yang bersangkutan akan dilakukan asesmen dengan tim asesmen berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh tim ahli atau dokter bersangkutan.  “Kami yang menilai kemampuannya dari segi komunitif, motorik, emosi sosial itu yang perlu kita nilai,” jelasnya.

  Tidak segampang itu, kata dia, nanti akan dilakukan perbandingan di usia seperti itu perserta didik tersebut punya kemampuan apa, lalu ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.

  Sampai dengan Selasa (25/6), murid baru yang terdaftar di SLB N l Jayapura telah mencapai 15 orang, jumlah tersebut merupakan gabungan dari tingkatan TK, SD, SMP dan SMA. Diketahui pembukaan pendaftaran di Sekolah tersebut dimulai, Senin (24/6) hingga 3 Juli mendatang.

   “TK kita hanya rencana hanya menerima 5, SD 18,  sementara SMP kita tidak menerima dikarenakan siswa kita banyak, kemudian SMA juga membatasi dikarenakan banyaknya kendala yang kita hadapi sekarang ini,” jelasnya.

Dalam proses pendidikan, pihaknya  tidak melihat kebutuhan khususnya, tetapi dilihat dari kemampuan, sehingga bisa lebih mudah diasah. Walaupun kata dia cara itu tidak efektif, dan ideal, tetapi mau bagaimana lagi, karena pihaknya hanya bisa  memaksimalkan fasilitas yang ada.

Baca Juga :  Jadi Uskup Bukan Suatu Kebetulan Tetapi Bukti Atas Mujizat Tuhan

  Dia mengharapkan kepada orangtua, untuk membawakan anak-anak yang berkebutuhan khusus ke SLB, karena menurutnya di sekolah anak-anak akan mencari jati dirinya dan menemukan dunianya.

   “Percaya atau tidak, jangankan di luar rumah, di dalam rumah kadang dia juga tersisih, karena dianggap bodoh, sehingga kalaupun dia mampu dia tidak berani menjawab karena takut salah,” ungkapnya.

  Terkait dengan fasilitas di sekolah tersebut, Tirza dengan tegas mengatakan sangat kurang. Kurang ruangan khusus, peralatan khusus kemudian ada keterampilan yang tidak bisa dikembangkan di tempat tersebut dikarenakan fasilitas tidak memadai.

  Disampaikannya juga bahwa di sekolah tersebut didominasi oleh siswa yang berkebutuhan Rahita, kemudian disusul Autis, tuna rungu, dan paling sedikit loupusen dan tunadarsa.

  Sementara itu, untuk perhatian dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, kata dia, cukup memadai walaupun masih banyak yang belum terpenuhi dan diproses. Dia mengharapkan kedepannya sekolah tersebut akan lebih baik dan lebih lengkap lagi, untuk bisa menampung anak-anak dengan kebutuhan khusus. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Melihat Kesiapan Sekolah Luar Biasa (SLB) Dalam Penerimaan Siswa Baru Baru (Bagian II)

Di tempat yang lain, di SLB Negeri I Jayapura,  sedikit berbeda, beberapa orang tua siswa terlihat sedang mendaftar anaknya untuk  sekolah di tempat itu. Dan beberapa guru sedang melakukan asesmen terhadap siswa yang telah melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Laporan: Jimianus Karlodi-Jayapura

Ketua PPDB SLB N-1 Jayapura, Tirza Fien Gagola, MM, mengatakannya bahwa pendaftaran di sekolah tersebut tidak kalah jauh berbeda dengan sekolah reguler. Tetapi yang berbeda kata Tirza adalah ada beberapa persyaratan yang mungkin di sekolah umum tidak ada.

  Contohnya surat keterangan dari ahli, seperti dokter mata, THT, psikolog, dokter tulang dan lain sebagainya. Hal itulah kata Tirza yang membedakan dengan sekolah pada umumnya.

   Adapun ketentuan yang harus disiapkan siswa baru untuk mendaftar disekolah tersebut diantaranya, Foto Copy Kartu Keluargam Pas Photo3x4,   Foto Copy KTP orang tua,  Foto Copy Akta Kelahiran Calon Peserta Didik,  Foto Copy Buku Nikah Orang tua,  Foto Copy Kartu Identitas Anak ( KIA), Foto Copy KIS / BPJS, Foto Copy Ijazah dari sekolah sebelumnya, Foto Copy Raport dari sekolah sebelumnya jika pindahan Surat Keterangan dari : a. Dokter THT jika hambatan pendengaran, b. Psikolog jika hambatan intelektual.

Baca Juga :  Dulu Semua Kecipratan Rezeki dari Pendulangan, Kini Banyak Yang Beralih

  Ditegaskannya bahwa persyaratan tersebut harus dilengkapi. “Jika persyaratan ini sudah dilengkapi, berarti orang tua membawa dan  persyaratan yang sudah dilengkapi itu berserta perserta didik yang direncanakan sekolah disini,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (25/6).

   Kemudian, yang bersangkutan akan dilakukan asesmen dengan tim asesmen berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh tim ahli atau dokter bersangkutan.  “Kami yang menilai kemampuannya dari segi komunitif, motorik, emosi sosial itu yang perlu kita nilai,” jelasnya.

  Tidak segampang itu, kata dia, nanti akan dilakukan perbandingan di usia seperti itu perserta didik tersebut punya kemampuan apa, lalu ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.

  Sampai dengan Selasa (25/6), murid baru yang terdaftar di SLB N l Jayapura telah mencapai 15 orang, jumlah tersebut merupakan gabungan dari tingkatan TK, SD, SMP dan SMA. Diketahui pembukaan pendaftaran di Sekolah tersebut dimulai, Senin (24/6) hingga 3 Juli mendatang.

   “TK kita hanya rencana hanya menerima 5, SD 18,  sementara SMP kita tidak menerima dikarenakan siswa kita banyak, kemudian SMA juga membatasi dikarenakan banyaknya kendala yang kita hadapi sekarang ini,” jelasnya.

Dalam proses pendidikan, pihaknya  tidak melihat kebutuhan khususnya, tetapi dilihat dari kemampuan, sehingga bisa lebih mudah diasah. Walaupun kata dia cara itu tidak efektif, dan ideal, tetapi mau bagaimana lagi, karena pihaknya hanya bisa  memaksimalkan fasilitas yang ada.

Baca Juga :  Dorong Pengembangan Soft Skill Siswa SMA Melalui OSIS

  Dia mengharapkan kepada orangtua, untuk membawakan anak-anak yang berkebutuhan khusus ke SLB, karena menurutnya di sekolah anak-anak akan mencari jati dirinya dan menemukan dunianya.

   “Percaya atau tidak, jangankan di luar rumah, di dalam rumah kadang dia juga tersisih, karena dianggap bodoh, sehingga kalaupun dia mampu dia tidak berani menjawab karena takut salah,” ungkapnya.

  Terkait dengan fasilitas di sekolah tersebut, Tirza dengan tegas mengatakan sangat kurang. Kurang ruangan khusus, peralatan khusus kemudian ada keterampilan yang tidak bisa dikembangkan di tempat tersebut dikarenakan fasilitas tidak memadai.

  Disampaikannya juga bahwa di sekolah tersebut didominasi oleh siswa yang berkebutuhan Rahita, kemudian disusul Autis, tuna rungu, dan paling sedikit loupusen dan tunadarsa.

  Sementara itu, untuk perhatian dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, kata dia, cukup memadai walaupun masih banyak yang belum terpenuhi dan diproses. Dia mengharapkan kedepannya sekolah tersebut akan lebih baik dan lebih lengkap lagi, untuk bisa menampung anak-anak dengan kebutuhan khusus. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya