Saturday, May 11, 2024
28.7 C
Jayapura

Peserta Memiliki Potensi dan Skill, Berharap Diberikan Alat dan Modal

Dengan demikian, Orang Asli Papua yang berada di daerah paling jauh pusat ibu kota Kabupate Jayapura di Sentani, sudah bisa membuat sendiri mebeler dan handicraft.

“Jika kami sudah menguasai dalam membuat mebeler tentu kami butuh modal maupun alat, jadi kami juga butuh perhatian pemerintah untuk bisa membantu. Jika sudah diberikan kami optimis akan bisa bekerja dengan baik,”tandasnya.

Menurutnya, dalam mengikuti pelatihan ini tidak ada kendala yang dihadapi karena semangat peserta untuk belajar sangat tinggi. Ditambah lagi dukungan instruktur yang mengajari juga bagus sehingga mereka sangat senang mengikuti pelatihan ini.

Sementara itu, instruktur pelatihnya Kandacong mengaku, pelatihan kepada 16 peserta sudah dilakukan selama 8 hari, untuk tiga hari pertama sudah diberikan materi tentang teori bagaimana mengenal peralatan pertukangan dan cara memakainya, karena peserta sudah menguasai maka dilanjutkan membagi dalam 5 kelompok per distrik dilatih membuat tempat tidur dan sudah selesai.

Baca Juga :  Berharap Gempa Segera Berakhir dan Bisa Kembali Tinggal di Rumah 

Kemudian permintaan para peserta karena mereka ingin belajar membuat kusen daun pintu dan jendela rumah peserta juga sudah diajari.

“Peserta juga menginginkan bisa diajari membuat kusen dan daun pintu maupun jendela, karena mereka di kampung sudah bisa pasang, namun membuat kusen dan daun pintu maupun jendela banyak yang tidak tahu dan akhirnya pesan dari luar. Oleh karena itu, mereka minta diajari membuat kusen, daun pintu dan jendela supaya tidak pesan dari luar,”terangnya.

Dengan demikian, Orang Asli Papua yang berada di daerah paling jauh pusat ibu kota Kabupate Jayapura di Sentani, sudah bisa membuat sendiri mebeler dan handicraft.

“Jika kami sudah menguasai dalam membuat mebeler tentu kami butuh modal maupun alat, jadi kami juga butuh perhatian pemerintah untuk bisa membantu. Jika sudah diberikan kami optimis akan bisa bekerja dengan baik,”tandasnya.

Menurutnya, dalam mengikuti pelatihan ini tidak ada kendala yang dihadapi karena semangat peserta untuk belajar sangat tinggi. Ditambah lagi dukungan instruktur yang mengajari juga bagus sehingga mereka sangat senang mengikuti pelatihan ini.

Sementara itu, instruktur pelatihnya Kandacong mengaku, pelatihan kepada 16 peserta sudah dilakukan selama 8 hari, untuk tiga hari pertama sudah diberikan materi tentang teori bagaimana mengenal peralatan pertukangan dan cara memakainya, karena peserta sudah menguasai maka dilanjutkan membagi dalam 5 kelompok per distrik dilatih membuat tempat tidur dan sudah selesai.

Baca Juga :  Saatnya Perempuan Diberi Kesempatan dan Membuktikan Jadi Pemimpin di Papua

Kemudian permintaan para peserta karena mereka ingin belajar membuat kusen daun pintu dan jendela rumah peserta juga sudah diajari.

“Peserta juga menginginkan bisa diajari membuat kusen dan daun pintu maupun jendela, karena mereka di kampung sudah bisa pasang, namun membuat kusen dan daun pintu maupun jendela banyak yang tidak tahu dan akhirnya pesan dari luar. Oleh karena itu, mereka minta diajari membuat kusen, daun pintu dan jendela supaya tidak pesan dari luar,”terangnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya