Saturday, September 27, 2025
23.2 C
Jayapura

Masyarakat Mosso Tegaskan Kampung Mereka Bukan Sarang Ganja

Dari Turkam Wali Kota Jayapura Abisai Rollo di Kampung Moso Muara Tami

Kampung Mosso yang berada di ujung terluar Kota Jayapura dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG), kerap menjadi sorotan publik. Namun, warga setempat menilai cap negatif itu tidak tepat dan merugikan nama baik kampung.

Laporan: Mustakim Ali_ Jayapura

Wali Kota Jayapura Abisai Rollo bersama rombongan Pemkot Jayapura kembali melakukan kegiatna turun kampung. Rabu (24/9) kemarin giliran Kampung Moso yang berada di wilayah Perbatasan RI-PNG yang menjadi sasaran kegiatan Turkam Wali Kota.

Seperti Turkam di tempat lainnya, Wali Kota memberi kesempatan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan berbagai permasalahan yang dihadapi, untuk dicarikan solusi bersama.

Baca Juga :  Listrik dan Air Jadi Kendala Utama, Tarif Pondok Tidak Tetap

Satu hal yang menarik, dari pertemuan dengan Wali Kota ini, masyarakat Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura menegaskan bahwa wilayah mereka bukanlah “sarang ganja” seperti yang kerap diberitakan dan berkembang di tengah masyarakat luas.

Menurut warga, justru mereka yang sering menjadi korban dari maraknya peredaran barang haram tersebut di kawasan perbatasan. “Kami di sini sebenarnya korban, bukan pelaku. Kalau ada yang bilang Mosso ini sarang ganja, itu sangat menyakitkan bagi kami,” ungkap sejumlah tokoh masyarakat dih adapan Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo di sela Turkam, Rabu (24/9).

Mereka menilai kondisi geografis kampung yang berbatasan langsung dengan PNG membuat wilayah itu rawan dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk memasukkan barang terlarang seperti ganja maupun minuman keras. Situasi ini pula yang kerap menjadikan Mosso sebagai kambing hitam.

Baca Juga :  Pertahankan Alat Masak Tradisional demi Cita Rasa Asli

Dari Turkam Wali Kota Jayapura Abisai Rollo di Kampung Moso Muara Tami

Kampung Mosso yang berada di ujung terluar Kota Jayapura dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG), kerap menjadi sorotan publik. Namun, warga setempat menilai cap negatif itu tidak tepat dan merugikan nama baik kampung.

Laporan: Mustakim Ali_ Jayapura

Wali Kota Jayapura Abisai Rollo bersama rombongan Pemkot Jayapura kembali melakukan kegiatna turun kampung. Rabu (24/9) kemarin giliran Kampung Moso yang berada di wilayah Perbatasan RI-PNG yang menjadi sasaran kegiatan Turkam Wali Kota.

Seperti Turkam di tempat lainnya, Wali Kota memberi kesempatan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan berbagai permasalahan yang dihadapi, untuk dicarikan solusi bersama.

Baca Juga :  Memotret Kehidupan Masyarakat Adat di Kampung Aiwat, Rayori dan Kendate

Satu hal yang menarik, dari pertemuan dengan Wali Kota ini, masyarakat Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura menegaskan bahwa wilayah mereka bukanlah “sarang ganja” seperti yang kerap diberitakan dan berkembang di tengah masyarakat luas.

Menurut warga, justru mereka yang sering menjadi korban dari maraknya peredaran barang haram tersebut di kawasan perbatasan. “Kami di sini sebenarnya korban, bukan pelaku. Kalau ada yang bilang Mosso ini sarang ganja, itu sangat menyakitkan bagi kami,” ungkap sejumlah tokoh masyarakat dih adapan Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo di sela Turkam, Rabu (24/9).

Mereka menilai kondisi geografis kampung yang berbatasan langsung dengan PNG membuat wilayah itu rawan dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk memasukkan barang terlarang seperti ganja maupun minuman keras. Situasi ini pula yang kerap menjadikan Mosso sebagai kambing hitam.

Baca Juga :  Tak Hanya Kelola Buku dan Informasi, Tapi 70 Persen Fokus Transfer Pengetahuan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/