Thursday, June 26, 2025
21.3 C
Jayapura

Kerap Bersitegang dengan Aparat, Warga PNG Anggap Kampung Kedua

Narkoba disini tak bisa diberantas. Istilah Kampung Tangguh maupun Kampung Bersinar juga tak memberi banyak dampak. Alhasil dari kondisi lingkungan yang buruk membuat warga enggan berurusan dengan lokasi ini. Bukan tanpa alasan sebab tempat yang sejatinya disebut Argapura Laut ini terkenal dengan daerah yang selalu melakukan Bom (Dopis) ketika mencari ikan. Bahkan pernah terjadi konflik antar kelompok tepatnya 1984 dan 1989.

Sebutan Kampung Vietnam sendiri bukan tanpa cerita. Ketika itu terjadi suatu peristiwa yang menyebabkan terjadinya pengungsian besar-besaran ke Papua Nugini yang dilakukan orang-orang Argapura Laut. Warga ketika berkonflik kerap melepas Dopis yang suasananya sudah mirip Vienam hingga kini melekat. Nama Kampung Vietnam sendiri puluhan tahun silam sempat diucapkan langsung oleh Komandan Resort Dimara. Seusai pertemuan antara dua kelompok yang terlibat konflik.

Baca Juga :  Pembayaran THR Pegawai Hotel di Tengah Okupansi yang Menurun

Mirisnya meski bolak balik dilakukan penindakan bahkan dilakukan terobosan dengan menempelkan berbagai istilah pendekatan namun tetap saja persoalannya tak terurai. Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menyampaikan turut prihatin atas kondisi di kawasan tersebut. Kata Abisai, Kampung Vietnam masih jadi perhatian pemerintah dan TNI-Polri dalam mengatasi masalah ganja di Kota Jayapura.

“Dalam kunjungan saya kemarin, yang paling banyak menurut masyarakat adalah pemakai, selain pengedar,” ujar Abisai Rollo saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di kantor walikota, Senin (23/6). Longgarnya pengawasan jalur laut menjadi perhatian Pemkot Jayapura dalam hal ini Wali Kota, Abisai Roll. Karena menurut masyarakat, sebagain besar ganja yang mendarat di kampung tersebut berasal dari PNG.

Baca Juga :  Kini Bingung Cari Dana untuk Berobat Ibu dan Kelahiran Anak

“Saya sudah koordinasi dengan Ondoafi Kayo Pulau, nanti kita akan bangun Pos laut di belakang Pulau Kosong itu,” tuturnya. “Pos ini nanti akan memantau semua aktivitas di wilayah tersebut, semua yang melintas wajib lapor apalagi kalau masyarakat dari PNG,” lanjutnya. Pos laut ini dibangun untuk memperketat pengawasan, karena jalur tersebut menjadi pemasok ganja di kawasan Kota Jayapura termasuk yang singgah di Kampung Vietnam.

“Selain Pos, kita juga minta masyarakat untuk berani menegur para oknum-oknum yang bawa ganja ini, kalau bisa langsung dilaporkan biar langsung ditindak,” ungkapnya. Bukan hanya kampung Vietnam, ganja ini juga menyebar ke wilayah Kota Jayapura bahakan daerah-daerah yang lainnya. Abisai menyebut ganja sudah jadi perusak di masyarakat khususnya generasi muda.

Narkoba disini tak bisa diberantas. Istilah Kampung Tangguh maupun Kampung Bersinar juga tak memberi banyak dampak. Alhasil dari kondisi lingkungan yang buruk membuat warga enggan berurusan dengan lokasi ini. Bukan tanpa alasan sebab tempat yang sejatinya disebut Argapura Laut ini terkenal dengan daerah yang selalu melakukan Bom (Dopis) ketika mencari ikan. Bahkan pernah terjadi konflik antar kelompok tepatnya 1984 dan 1989.

Sebutan Kampung Vietnam sendiri bukan tanpa cerita. Ketika itu terjadi suatu peristiwa yang menyebabkan terjadinya pengungsian besar-besaran ke Papua Nugini yang dilakukan orang-orang Argapura Laut. Warga ketika berkonflik kerap melepas Dopis yang suasananya sudah mirip Vienam hingga kini melekat. Nama Kampung Vietnam sendiri puluhan tahun silam sempat diucapkan langsung oleh Komandan Resort Dimara. Seusai pertemuan antara dua kelompok yang terlibat konflik.

Baca Juga :  Main Kucing-kucingan, Baru Taat Jika Ada Petugas Datang Sweeping

Mirisnya meski bolak balik dilakukan penindakan bahkan dilakukan terobosan dengan menempelkan berbagai istilah pendekatan namun tetap saja persoalannya tak terurai. Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo menyampaikan turut prihatin atas kondisi di kawasan tersebut. Kata Abisai, Kampung Vietnam masih jadi perhatian pemerintah dan TNI-Polri dalam mengatasi masalah ganja di Kota Jayapura.

“Dalam kunjungan saya kemarin, yang paling banyak menurut masyarakat adalah pemakai, selain pengedar,” ujar Abisai Rollo saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos di kantor walikota, Senin (23/6). Longgarnya pengawasan jalur laut menjadi perhatian Pemkot Jayapura dalam hal ini Wali Kota, Abisai Roll. Karena menurut masyarakat, sebagain besar ganja yang mendarat di kampung tersebut berasal dari PNG.

Baca Juga :  Pemilu Sukses, Pj Wali Kota Beri Apresiasi 

“Saya sudah koordinasi dengan Ondoafi Kayo Pulau, nanti kita akan bangun Pos laut di belakang Pulau Kosong itu,” tuturnya. “Pos ini nanti akan memantau semua aktivitas di wilayah tersebut, semua yang melintas wajib lapor apalagi kalau masyarakat dari PNG,” lanjutnya. Pos laut ini dibangun untuk memperketat pengawasan, karena jalur tersebut menjadi pemasok ganja di kawasan Kota Jayapura termasuk yang singgah di Kampung Vietnam.

“Selain Pos, kita juga minta masyarakat untuk berani menegur para oknum-oknum yang bawa ganja ini, kalau bisa langsung dilaporkan biar langsung ditindak,” ungkapnya. Bukan hanya kampung Vietnam, ganja ini juga menyebar ke wilayah Kota Jayapura bahakan daerah-daerah yang lainnya. Abisai menyebut ganja sudah jadi perusak di masyarakat khususnya generasi muda.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya