Tuesday, February 25, 2025
25.7 C
Jayapura

Sempat Gugup Lewati Zona Merah, Namun Terbayar Oleh Senyum Bocah di Serambakon

Cerita Brigadir Ita Sombbo Allo, Polwan Cantik yang Masuk-masuk ke Daerah Rawan di Papua

Siapa sangka dari tim Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) yang bertugas di Papua ternyata ada dara cantik di dalamnya. Sosok yang jauh berbeda dengan anggota lainnya yang berwajah  tegang dan sedikit seram. Ada gadis berparas cantik dan enerjik. Bisa dibilang ia mirip bunga di tengah ilalang.

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Puluhan anak-anak di Kiwirok, Pegunungan Bintang langsung tersenyum sumringah saat disapa dan diajak bercanda oleh wanita satu ini. Suasana yang kaku seketika mencair berkat kedekatan emosional yang dibangun olehnya. Tak ada ketegangan meski masih ada yang merasa asing. Wajar saja, Ita Sombbo Allo memiliki kulit terang yang tiba-tiba muncul menyapa  sambil mengenakan bodyvest dan kevlar serta goggles.

Baca Juga :  Titik Ibukota Sudah Ada, Kantor Bupati Diusulkan Jadi Kantor Gubernur Sementara

Atribut  yang tentu aneh digunakan wanita berparas cantik tersebut. Namun itulah style yang harus digunakan setiap harinya usai bergabung dengan tim ODC yang bertugas di daerah rawan kontak senjata. Nama lengkapnya Ita Sambbo Allo, seorang Polisi Wanita (Polwan) asal Kalimantan Timur yang bergabung dalam Satuan Tugas Operasi Damai Cartens (Satgas ODC) sejak 1 Januari 2024.

Disini peran Ita bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi juga menjadi agen trauma healing bagi masyarakat terutama anak-anak, yang hidup di daerah rawan konflik. Bagi Ita, Papua adalah tanah yang sebelumnya hanya ia lihat melalui layar televisi. Sebagai seorang perempuan yang menghabiskan masa kecilnya di Balikpapan, Kalimantan Timur, ia tak pernah membayangkan akan menginjakkan kaki di bumi Cendrawasih.

Baca Juga :  Reses Komisi X DPR RI, Perubahan yang Lebih Pro Kepada Pendidikan di Papua

Rasa cemas dan khawatir akan keamanan sempat menghantui pikirannya. Namun, tekadnya yang kuat untuk membantu masyarakat yang terdampak konflik membuatnya memberanikan diri datang ke Papua.  Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Sentani, rasa cemas dan kekhawatiran masih membayangi pikiran Ita. Namun, keindahan alam Papua yang sejuk dan mempesona langsung menyambutnya, seolah memberikan sedikit ketenangan di tengah kegelisahannya.

Cerita Brigadir Ita Sombbo Allo, Polwan Cantik yang Masuk-masuk ke Daerah Rawan di Papua

Siapa sangka dari tim Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) yang bertugas di Papua ternyata ada dara cantik di dalamnya. Sosok yang jauh berbeda dengan anggota lainnya yang berwajah  tegang dan sedikit seram. Ada gadis berparas cantik dan enerjik. Bisa dibilang ia mirip bunga di tengah ilalang.

Laporan: Karolus Daot-Jayapura.

Puluhan anak-anak di Kiwirok, Pegunungan Bintang langsung tersenyum sumringah saat disapa dan diajak bercanda oleh wanita satu ini. Suasana yang kaku seketika mencair berkat kedekatan emosional yang dibangun olehnya. Tak ada ketegangan meski masih ada yang merasa asing. Wajar saja, Ita Sombbo Allo memiliki kulit terang yang tiba-tiba muncul menyapa  sambil mengenakan bodyvest dan kevlar serta goggles.

Baca Juga :  Diajak Makan dan Menginap, Untuk Mengetahui Perhatian Orang Tua

Atribut  yang tentu aneh digunakan wanita berparas cantik tersebut. Namun itulah style yang harus digunakan setiap harinya usai bergabung dengan tim ODC yang bertugas di daerah rawan kontak senjata. Nama lengkapnya Ita Sambbo Allo, seorang Polisi Wanita (Polwan) asal Kalimantan Timur yang bergabung dalam Satuan Tugas Operasi Damai Cartens (Satgas ODC) sejak 1 Januari 2024.

Disini peran Ita bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi juga menjadi agen trauma healing bagi masyarakat terutama anak-anak, yang hidup di daerah rawan konflik. Bagi Ita, Papua adalah tanah yang sebelumnya hanya ia lihat melalui layar televisi. Sebagai seorang perempuan yang menghabiskan masa kecilnya di Balikpapan, Kalimantan Timur, ia tak pernah membayangkan akan menginjakkan kaki di bumi Cendrawasih.

Baca Juga :  Kualitas Pembangunan  Satuan PAUD  di Papua Masih Rendah

Rasa cemas dan khawatir akan keamanan sempat menghantui pikirannya. Namun, tekadnya yang kuat untuk membantu masyarakat yang terdampak konflik membuatnya memberanikan diri datang ke Papua.  Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Sentani, rasa cemas dan kekhawatiran masih membayangi pikiran Ita. Namun, keindahan alam Papua yang sejuk dan mempesona langsung menyambutnya, seolah memberikan sedikit ketenangan di tengah kegelisahannya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya