Lalu, pada tahun 1936, ekspedisi Carstensz yang diprakarsai Belanda, tidak mampu menetapkan dengan pasti yang mana dari ke tiga puncak adalah yang tertinggi, memutuskan untuk berusaha mendaki masing-masing puncak. Ekspedisi Cartenz yang beranggotakan Anton Colijn, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapai padang gletser Carstensz Timur dan Puncak Ngga Pulu pada 5 Desember.
Karena gletser yang mencair, ketinggian Puncak Ngga Pulu menjadi 4.862 meter, tetapi telah diperkirakan bahwa pada tahun 1936 (ketika gletser masih tertutup puncak seluas 13 kilometer persegi), Ngga Pulu memang puncak yang tertinggi dengan ketinggian lebih dari 5.000 meter. Selanjutnya, Philip Temple dari Selandia Baru, pernah memimpin ekspedisi ke wilayah tersebut dan merintis akses beserta rute ke pegunungan. Setelah misi itu, aktivitas ekspedisi tak lagi berjalan.
Setelahnya Puncak Jaya tak pernah didaki, pada tahun 1962 pendakian kembali dilakukan oleh salahsatu ekspedisi yang dipimpin oleh pendaki gunung Austria, Heinrich Harrer, dengan tiga anggota ekspedisi lainnya bernama Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga. Pada tahun 1963, puncak ini berganti nama menjadi Puncak Soekarno, setelah itu kemudian diganti menjadi Puncak Jaya. Selain itu, nama Piramida Carstensz sendiri masih digunakan di kalangan para pendaki.(*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos