Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Tidak Hanya di Luar, Masalah di Dalam Pasar Juga Diminta Ditertibkan

Yang Tercecer dari Penertiban Pedagang dan Bangunan Liar di Pasar Youtefa

Tim gabungan Pemerintah kota (Pemkot) Jayapura, Satpol-PP dan Kepolisian hingga TNI, Selasa (21/5) pagi melakukan penertiban di sepanjang bahu jalan masuk pasar induk Youtefa. Sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) terpaksa dibongkar oleh tim gabungan. Bagaimana respon para pedagang?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Kepala Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Robert Awi turun langsung penertiban tersebut. Dalam penertiban tersebut masih juga terjadi sedikit ketegangan dengan sejumlah PKL di saat barang-barang mereka disita dan diangkut paksa oleh petugas.

  Salah seorang pedagang, Ibu Rut Awi Fingkreuw (56), mengaku  kecewa atas apa yang dilakukan tim gabungan tersebut. “Orang pemerintah hanya tau bicara saja, kalau pemerintah bayar kami, kami laksanakan, ini tidak ada tanggung jawab,  tetapi pemerintah tidak bayar kami,”ujarnya kesal.

Baca Juga :  Papua Butuh ASN yang Mampu Menyelesaikan Berbagai Konflik Sosial

  Sebelumnya Pemkot telah berulang kali memberikan surat edaran terkait penertiban PKL di Pasar tersebut, tetapi nyatanya para pedagang masih tetap saja berjualan. Penertiban dilakukan bertujuan agar lebih tertib, pasar tidak semrawut.

  Namun begitu, ibu Rut, mengaku sempat kaget dengan pembongkaran yang dilakukan oleh tim gabungan dari Pemkot tersebut. “Sempat kaget, mau marah tapi itu tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan,” ungkapnya.

  Dia meminta mewakili pedagang, untuk lebih memperhatikan setiap tempat penjualan dari pedagang yang di luar maupun di dalam untuk layak ditempati, agar masyarakat tidak lagi jual di pinggir atau di bahu jalan.

  “Tadi dalam pembongkaran kami tidak melawan, kami biarkan sudah, demi akses jalan ini lebih baik,” jelasnya.

Baca Juga :  Punya 1.916 Rencana Kegiatan, Butuh Dana Rp 1.9 Triliun

Yang Tercecer dari Penertiban Pedagang dan Bangunan Liar di Pasar Youtefa

Tim gabungan Pemerintah kota (Pemkot) Jayapura, Satpol-PP dan Kepolisian hingga TNI, Selasa (21/5) pagi melakukan penertiban di sepanjang bahu jalan masuk pasar induk Youtefa. Sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) terpaksa dibongkar oleh tim gabungan. Bagaimana respon para pedagang?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Kepala Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Robert Awi turun langsung penertiban tersebut. Dalam penertiban tersebut masih juga terjadi sedikit ketegangan dengan sejumlah PKL di saat barang-barang mereka disita dan diangkut paksa oleh petugas.

  Salah seorang pedagang, Ibu Rut Awi Fingkreuw (56), mengaku  kecewa atas apa yang dilakukan tim gabungan tersebut. “Orang pemerintah hanya tau bicara saja, kalau pemerintah bayar kami, kami laksanakan, ini tidak ada tanggung jawab,  tetapi pemerintah tidak bayar kami,”ujarnya kesal.

Baca Juga :  Juara Video Dokumenter Hasil Pengeloaan Kopi, Ajak Pemuda Fokus Emas Hijau

  Sebelumnya Pemkot telah berulang kali memberikan surat edaran terkait penertiban PKL di Pasar tersebut, tetapi nyatanya para pedagang masih tetap saja berjualan. Penertiban dilakukan bertujuan agar lebih tertib, pasar tidak semrawut.

  Namun begitu, ibu Rut, mengaku sempat kaget dengan pembongkaran yang dilakukan oleh tim gabungan dari Pemkot tersebut. “Sempat kaget, mau marah tapi itu tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan,” ungkapnya.

  Dia meminta mewakili pedagang, untuk lebih memperhatikan setiap tempat penjualan dari pedagang yang di luar maupun di dalam untuk layak ditempati, agar masyarakat tidak lagi jual di pinggir atau di bahu jalan.

  “Tadi dalam pembongkaran kami tidak melawan, kami biarkan sudah, demi akses jalan ini lebih baik,” jelasnya.

Baca Juga :  Infrastruktur Dasar Masih Dikeluhkan 

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya