Wednesday, August 20, 2025
23.6 C
Jayapura

Tidak Hanya di Luar, Masalah di Dalam Pasar Juga Diminta Ditertibkan

Yang Tercecer dari Penertiban Pedagang dan Bangunan Liar di Pasar Youtefa

Tim gabungan Pemerintah kota (Pemkot) Jayapura, Satpol-PP dan Kepolisian hingga TNI, Selasa (21/5) pagi melakukan penertiban di sepanjang bahu jalan masuk pasar induk Youtefa. Sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) terpaksa dibongkar oleh tim gabungan. Bagaimana respon para pedagang?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Kepala Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Robert Awi turun langsung penertiban tersebut. Dalam penertiban tersebut masih juga terjadi sedikit ketegangan dengan sejumlah PKL di saat barang-barang mereka disita dan diangkut paksa oleh petugas.

  Salah seorang pedagang, Ibu Rut Awi Fingkreuw (56), mengaku  kecewa atas apa yang dilakukan tim gabungan tersebut. “Orang pemerintah hanya tau bicara saja, kalau pemerintah bayar kami, kami laksanakan, ini tidak ada tanggung jawab,  tetapi pemerintah tidak bayar kami,”ujarnya kesal.

Baca Juga :  Tahun 2022 Capai Rp 2 Triliun Lebih, Kini Hanya Ditargetkan Rp 1,17 Triliun 

  Sebelumnya Pemkot telah berulang kali memberikan surat edaran terkait penertiban PKL di Pasar tersebut, tetapi nyatanya para pedagang masih tetap saja berjualan. Penertiban dilakukan bertujuan agar lebih tertib, pasar tidak semrawut.

  Namun begitu, ibu Rut, mengaku sempat kaget dengan pembongkaran yang dilakukan oleh tim gabungan dari Pemkot tersebut. “Sempat kaget, mau marah tapi itu tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan,” ungkapnya.

  Dia meminta mewakili pedagang, untuk lebih memperhatikan setiap tempat penjualan dari pedagang yang di luar maupun di dalam untuk layak ditempati, agar masyarakat tidak lagi jual di pinggir atau di bahu jalan.

  “Tadi dalam pembongkaran kami tidak melawan, kami biarkan sudah, demi akses jalan ini lebih baik,” jelasnya.

Baca Juga :  Tak Lagi Ribet, Pemkot Jayapura Terapkan Tanda Tangan Elektronik

Yang Tercecer dari Penertiban Pedagang dan Bangunan Liar di Pasar Youtefa

Tim gabungan Pemerintah kota (Pemkot) Jayapura, Satpol-PP dan Kepolisian hingga TNI, Selasa (21/5) pagi melakukan penertiban di sepanjang bahu jalan masuk pasar induk Youtefa. Sejumlah lapak pedagang kaki lima (PKL) terpaksa dibongkar oleh tim gabungan. Bagaimana respon para pedagang?

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Kepala Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Robert Awi turun langsung penertiban tersebut. Dalam penertiban tersebut masih juga terjadi sedikit ketegangan dengan sejumlah PKL di saat barang-barang mereka disita dan diangkut paksa oleh petugas.

  Salah seorang pedagang, Ibu Rut Awi Fingkreuw (56), mengaku  kecewa atas apa yang dilakukan tim gabungan tersebut. “Orang pemerintah hanya tau bicara saja, kalau pemerintah bayar kami, kami laksanakan, ini tidak ada tanggung jawab,  tetapi pemerintah tidak bayar kami,”ujarnya kesal.

Baca Juga :  Lapak Dibongkar, PKL Minta Harus Ada Solusi

  Sebelumnya Pemkot telah berulang kali memberikan surat edaran terkait penertiban PKL di Pasar tersebut, tetapi nyatanya para pedagang masih tetap saja berjualan. Penertiban dilakukan bertujuan agar lebih tertib, pasar tidak semrawut.

  Namun begitu, ibu Rut, mengaku sempat kaget dengan pembongkaran yang dilakukan oleh tim gabungan dari Pemkot tersebut. “Sempat kaget, mau marah tapi itu tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan,” ungkapnya.

  Dia meminta mewakili pedagang, untuk lebih memperhatikan setiap tempat penjualan dari pedagang yang di luar maupun di dalam untuk layak ditempati, agar masyarakat tidak lagi jual di pinggir atau di bahu jalan.

  “Tadi dalam pembongkaran kami tidak melawan, kami biarkan sudah, demi akses jalan ini lebih baik,” jelasnya.

Baca Juga :  Banyak Keluhan Warga, Program Kerja Tahun 2025 akan Dievaluasi

Berita Terbaru

Artikel Lainnya