Selain itu, isu pendidikan gratis ini juga ditampik oleh paslon lain yang menganggap bahwa pendidikan gratis untuk saat ini masih sulit diterapkan jika melihat kondisi keuangan daerah.
Untuk pasangan Pekman pendidikan lebih pada melanjutkan program Numbay Pintar dan sudah dilakukan sejak tahun 2022 lalu. Dalam program itu dikatakan ada bantuan subsidi biaya pendidikan bagi semua tingkatan pendidikan, baik negeri maupun swasta.
Lalu dalam Numbay Pintar ada pendidikan khusus berpola asrama bagi anak Port Numbay dan anak Papua. Ini dibarengi dengan pengembangan SDM bagi tenaga pendidik. Semua guru SD harus berijazah S1 dan SMA berijazah S2.
“Lalu kami akan optimalkan transisi paud ke SD yang menyenangkan. Mengakomodir anak – anak yang berkebutuhan khusus dan tolok ukurnya tidak lagi calistung tapi sudah pada kematangan kognitif misal sudah bisa menyebut dan membedakan warna itu sudah patut diterima tanpa harus melihat bisa baca atau tulis,” kata Frans Pekei belum lama ini.
Kemudian memperbaiki fasilitas pendidikan termasuk akan membangun satu SMA negeri di Japsel. Ini agar tidak terjadi penumpukan di SMAN 4. Pekman berkeinginan membangun SMP di wilayah Kotaraja agar tak terjadi penumpukan di SMP 2 Abepura.
“Untuk bantuan subsidi ini di dalamnya ada kewajiban sekolah misal SPP, uang pembangunan dan BP3 itu kami langsung selesaikan ke sekolah. Sedangkan uang buku dan lainnya itu masuk ke rekening orang tua atau siswa,” beber mantan Pj Walikota Jayapura itu.
Pekman juga menyelipkan isu keberpihakan terutama pada orang asli Port Numbay misal pendidikan ke luar guna mendukung program generasi emas Numbay atau Numbay Pintar. Meski demikian Pekman tak menutup mata terhadap putera puteri yang bukan asli Port Numbay.
“Nanti juga ada afirmasi untuk orang asli Papua maupun yang lahir besar di Papua. Jadi tidak hanya untuk orang Port Numbay saja melainkan semua kalangan disuport menggunakan dana Otsus,” jelasnya.