Pemkot Jayapura akan membuat simulasi ulang di sejumlah sekolah. Misalnya ada satu PAUD, ada satu SD, ada satu SMP, ada satu SMA SMK di setiap distrik. Teman-teman bidang sudah memberikan data jumlah peserta didik
“Harus dikaji seperti apa sistemnya, jika misalkan anggaran dari pusat maupun daerah mampunya setiap hari atau dalam seminggu beberapa kali, maka itu perlu dibicarakan,” kata Ramses kepada Cenderawasih Pos, Senin (2/12).
Sebelumnya, gubernur menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota terkait pelaksanaan simulasi makan gizi gratis. “Saya minta kepada daerah di kabupaten/kota membuat simulasi makanan bergizi dengan memanfaatkan kearifan lokal masing-masing daerah yang ada di Papua,” ucap Ramses.
“Harapannya antara konsumsi dan produksi bisa seimbang atau surplus. Sehingga daging sapi ini tidak hanya dikonsumsi di Kota Jayapura saja, tapi bisa dijual ke daerah lain juga,” kata Setiyo kepada wartawan.
Pj Gubernur Papua Selatan Komjen Pol (Purn) Rudy Sufahriadi meninjau langsung program nasional makan bergizi di 4 titik tersebut. Diawali dari SD Negeri Wasur 1, SMP Negeri Satu Atap Merauke dan SMA Plus Satu Atap Merauke di Kampung Wasur, kemudian MI/SD YAMRA dan MTS/MA Merauke.
“Kami mau hitung satu porsi dengan asupan gizi yang cukup itu berapa di Papua,” kata Gubernur. Ia menambahkan, menu makanan bergizi ini tak perlu sama dengan menu di Pulau Jawa. Tetapi asupan gizi harus sama-sama mencukupi.
Para istri nelayan di Desa Samber Binyeri turut berperan aktif dalam menyiapkan hidangan bergizi ini. Dengan tangan-tangan terampil mereka, hidangan berbahan dasar ikan disajikan dengan cita rasa khas lokal, mencerminkan kekayaan budaya kuliner daerah. Kolaborasi ini bukan hanya untuk memperkenalkan kelezatan ikan lokal, tetapi juga untuk mempererat tali kebersamaan antarwarga di KALAMO Samber Binyeri.
Untuk pendidikan bisa dibilang cukup menarik mengingat keempat pasangan mulai dari Frans Pekei-Mansur (Pekman), Jhony Banua Rouw-Darwis Massi (JBR-Hadir), Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo (BMD-Dipo) hingga Abisai Rollo-Rustan Saru (ABR-Harus) sama – sama telah menyiapkan program menarik.
Pernyataan ini pun menuai banyak reaksi. Pasalnya, kualitas dari program yang awalnya disebut Makan Siang Gratis dinilai terus menurun. Sebelumnya, sempat beredar bahwa budget program ini hanya sebesar Rp 7500 per sekali makan.
Meski belum dihubungi, namun Pj Wali Kota ini mengaku bahwa itu akan tetap menjadi program nasional. “Meski kita tidak masuk dalam daftar yang mungkin mereka akan lakukan survey, tapi pasti akan masuk, sebab dia jadi program nasional,” ujarnya.