Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Up date Data Penerima Perlu Terus Dilakukan agar Bantuan Tepat Sasaran

Melihat Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM Bagi Warga Kurang Mampu

Penyaluran BLT BBM  untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga BBM sudah mulai disarlukan bagai keluarga  yang berhak menerima. Meski bantuan ini, besarnya hanya Rp 150 ribu/bulan, namun diharapkan bisa mengurangi beban kebutuhan masyarakat. 

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Untuk mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu, akibat dampak kenaikan harga BBM, Pemerintah pusat melalui, Kementerian sosial memberikan bantuan langsung tunai (BLT) BBM. Bantuan ini  sebagai bantalan untuk meringankan beban rakyat yang berpenghasilan rendah.

  Sebelumnya, penyaluran BLT BBM secara simbolis telah dilakukan oleh presiden RI, pada, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jayapura, 31 Agustus lalu. Kemudian penyaluran secara resmi untuk Kota Jayapura mulai dibagikan pada tanggal 15 September oleh Tenaga Ahli Bidang Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Benhur Tomi Mano yang didampingi PJ Wali kota Jayapura Frans Pekey di Kantor Pos Jayapura.

  Selanjutnya penyaluran BLT BBM ini tersebar di masing masing Kantor Pos yang ada Kota Jayapura, salah satunya di Kantor Pos Abepura. Sejumlah warga tampak mengantri untuk mendapatkan bantuan BLT BBM ini.

  Selvia Saba, Warga Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura selaku penerima BLT BBM di Kantor pos Abepura mengatakan penyaluran BLT BBM sangat membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah. Yang tentunya uang  bantuan tersebut akan dipergunakan untuk keperluan rumah tangga, maupun kebutuhan biaya sekolah anak.

  Diapun menyampaikan bahwa memang adanya BLT BBM ini tidak akan menyelesaikan persoalan akibat dampak kenaikan harga BBM, namun menurut warga distrik Abepura itu, bantuan BLT BBM ini sudah cukup mengatasi sementara persoalan yang ada di masyarakat.

Baca Juga :  Tangan Kiri Cacat Sejak SD tapi Membaca Mengubah Hidupnya

  Selvia Saba pun, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang sangat peduli akan kondisi ekonomi rakyat, sebab menurut dia kebijakan pemerintah menyalurkan BLT BBM saat ini merupakan langkah yang sangat strategis mengatasi persoalan ekonomi rakyat.

  “Kami sangat bersyukur kepada pemerintah yang terus memikirkan ekonomi rakyatnya, yang walaupun bantuan langsung tunai BBM ini tidak akan mungkin menyelesaikan sepenuhnya atas persoalan kenaikan BBM, tetapi paling tidak ada sedikit dorongan bagi masyarakat agar dampak kenaikan BBM tidak begitu terasa,” ujar Selvia Saba kepada wartawan, Sabtu, (17/8)

  Selvi Saba mengungkapkan penerimaan bantuan ini dipilih langsung oleh Kementrian Sosial, melalui petugas dinas sosial di masing masing daerah. “Ini bukan data yang diusulkan oleh pihak distrik, tetapi petugas dinas sosial yang terjun langsung ke masyarakat untuk mendata penerima bantuan, dan sebagaian besar penerima BLT BBM ini merupakan peserta penerima bantuan PKH,” terangnya.

   Pada tahap pertama penyaluran BLT BBM ini masyarakat menerima sebanyak Rp 600 ribu untuk jangka waktu 4 bulan, dimana setiap bulannya berjumlah Rp 150 ribu. Menurut Selvi Saba dengan jumlah yang ada, sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. “Bantuan BLT BBM ini sangat bermanfaat sekali untuk kebutuhan pokok, juga biaya pendidikan anak, untuk itu kami masyarakat Kota Jayapura menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat,” ucap Selvi Saba.

  Terlepas dari pada itu, Selvi Baba juga menyampaikan saran maupun masukan kepada pemerintah pusat maupun daerah, yang dalam hal ini dinas sosial, dimana menurut dia data penerima bantuan BLT, BBM ini perlu adanya evaluasi atau pendatan ulang.

  Sebab menurut dia, masih banyak masyarakat di Kota Jayapura yang sangat membutuhkan saluran bantauan dari pemerintah, namun karena data penerima bantuan BLT BBM ini masih menggunakan data penerima bantuan PKH, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang merasakan manfaat dari pada program pemerintah.

Baca Juga :  Jangan Ada Kesan Kerja Sendiri, Sudah 10 Tahun Renstra KPA Perlu Direvisi

  “Kalau bisa data penerima bantuan di update data, karena masih banyak masyarakat kita yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan, sementara dampak adanya kenaikan BBM ini hampir seluruh lapisan masyarakat terdampak,” saran Selvi Baba.

  Selvi Baba juga menyampaikan kepada pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini dinas sosial agar lebih teliti lagi melihat atau mendata penerima bantuan sosial, karena menurut dia sebagian  besar masyarakat Kota Jayapura yang kurang mampu,  justru tidak mendapat bantuan program ini.

  “Ini yang datang terima bantuan saya lihat macam banyak yang tidak sesuai dengan tujuan awal dari bantuan sosial. Tetapi lebih condong kepada sistem kekeluargaan, artinya siapapun yang bertugas meninjau ke lapangan, maka keluarganya sendiri yang akan menjadi penerima bantuan, padahal masih banyak masyarakat Papua yang hidupnya tidak sejahtra,” tandas Selvi Saba.

  Diapun berharap agar dinas sosial dalam melakukan pendataan kiranya bisa memperhatikan kondisi real di lapangan, sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial di kalangan masyarakat.   

  Sementara itu, Staf Ahli Bidang Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Dr Benhur Tomi Mano, MM juga menaruh perhatian serius terkait dengan data penerima BLT BBM ini. Pihaknya berharap agar data ini terus diupdate, agar warga yang benar-benar kurang mampu yang menerima bantuan BLT BBM ini. “Harus benar-benar warga kurang mampu yang mendapatkan bantuan BLT ini,”ujarnya. (*/tri)

Melihat Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM Bagi Warga Kurang Mampu

Penyaluran BLT BBM  untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga BBM sudah mulai disarlukan bagai keluarga  yang berhak menerima. Meski bantuan ini, besarnya hanya Rp 150 ribu/bulan, namun diharapkan bisa mengurangi beban kebutuhan masyarakat. 

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Untuk mengurangi beban masyarakat yang kurang mampu, akibat dampak kenaikan harga BBM, Pemerintah pusat melalui, Kementerian sosial memberikan bantuan langsung tunai (BLT) BBM. Bantuan ini  sebagai bantalan untuk meringankan beban rakyat yang berpenghasilan rendah.

  Sebelumnya, penyaluran BLT BBM secara simbolis telah dilakukan oleh presiden RI, pada, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jayapura, 31 Agustus lalu. Kemudian penyaluran secara resmi untuk Kota Jayapura mulai dibagikan pada tanggal 15 September oleh Tenaga Ahli Bidang Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Benhur Tomi Mano yang didampingi PJ Wali kota Jayapura Frans Pekey di Kantor Pos Jayapura.

  Selanjutnya penyaluran BLT BBM ini tersebar di masing masing Kantor Pos yang ada Kota Jayapura, salah satunya di Kantor Pos Abepura. Sejumlah warga tampak mengantri untuk mendapatkan bantuan BLT BBM ini.

  Selvia Saba, Warga Kelurahan Kota Baru, Distrik Abepura selaku penerima BLT BBM di Kantor pos Abepura mengatakan penyaluran BLT BBM sangat membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah. Yang tentunya uang  bantuan tersebut akan dipergunakan untuk keperluan rumah tangga, maupun kebutuhan biaya sekolah anak.

  Diapun menyampaikan bahwa memang adanya BLT BBM ini tidak akan menyelesaikan persoalan akibat dampak kenaikan harga BBM, namun menurut warga distrik Abepura itu, bantuan BLT BBM ini sudah cukup mengatasi sementara persoalan yang ada di masyarakat.

Baca Juga :  Anak-anak Lebih Antusias,  Budaya Prokes Sebagian Mulai Tertanam

  Selvia Saba pun, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah yang sangat peduli akan kondisi ekonomi rakyat, sebab menurut dia kebijakan pemerintah menyalurkan BLT BBM saat ini merupakan langkah yang sangat strategis mengatasi persoalan ekonomi rakyat.

  “Kami sangat bersyukur kepada pemerintah yang terus memikirkan ekonomi rakyatnya, yang walaupun bantuan langsung tunai BBM ini tidak akan mungkin menyelesaikan sepenuhnya atas persoalan kenaikan BBM, tetapi paling tidak ada sedikit dorongan bagi masyarakat agar dampak kenaikan BBM tidak begitu terasa,” ujar Selvia Saba kepada wartawan, Sabtu, (17/8)

  Selvi Saba mengungkapkan penerimaan bantuan ini dipilih langsung oleh Kementrian Sosial, melalui petugas dinas sosial di masing masing daerah. “Ini bukan data yang diusulkan oleh pihak distrik, tetapi petugas dinas sosial yang terjun langsung ke masyarakat untuk mendata penerima bantuan, dan sebagaian besar penerima BLT BBM ini merupakan peserta penerima bantuan PKH,” terangnya.

   Pada tahap pertama penyaluran BLT BBM ini masyarakat menerima sebanyak Rp 600 ribu untuk jangka waktu 4 bulan, dimana setiap bulannya berjumlah Rp 150 ribu. Menurut Selvi Saba dengan jumlah yang ada, sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. “Bantuan BLT BBM ini sangat bermanfaat sekali untuk kebutuhan pokok, juga biaya pendidikan anak, untuk itu kami masyarakat Kota Jayapura menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat,” ucap Selvi Saba.

  Terlepas dari pada itu, Selvi Baba juga menyampaikan saran maupun masukan kepada pemerintah pusat maupun daerah, yang dalam hal ini dinas sosial, dimana menurut dia data penerima bantuan BLT, BBM ini perlu adanya evaluasi atau pendatan ulang.

  Sebab menurut dia, masih banyak masyarakat di Kota Jayapura yang sangat membutuhkan saluran bantauan dari pemerintah, namun karena data penerima bantuan BLT BBM ini masih menggunakan data penerima bantuan PKH, sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang merasakan manfaat dari pada program pemerintah.

Baca Juga :  Dulu Semua Kecipratan Rezeki dari Pendulangan, Kini Banyak Yang Beralih

  “Kalau bisa data penerima bantuan di update data, karena masih banyak masyarakat kita yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan, sementara dampak adanya kenaikan BBM ini hampir seluruh lapisan masyarakat terdampak,” saran Selvi Baba.

  Selvi Baba juga menyampaikan kepada pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini dinas sosial agar lebih teliti lagi melihat atau mendata penerima bantuan sosial, karena menurut dia sebagian  besar masyarakat Kota Jayapura yang kurang mampu,  justru tidak mendapat bantuan program ini.

  “Ini yang datang terima bantuan saya lihat macam banyak yang tidak sesuai dengan tujuan awal dari bantuan sosial. Tetapi lebih condong kepada sistem kekeluargaan, artinya siapapun yang bertugas meninjau ke lapangan, maka keluarganya sendiri yang akan menjadi penerima bantuan, padahal masih banyak masyarakat Papua yang hidupnya tidak sejahtra,” tandas Selvi Saba.

  Diapun berharap agar dinas sosial dalam melakukan pendataan kiranya bisa memperhatikan kondisi real di lapangan, sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial di kalangan masyarakat.   

  Sementara itu, Staf Ahli Bidang Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Dr Benhur Tomi Mano, MM juga menaruh perhatian serius terkait dengan data penerima BLT BBM ini. Pihaknya berharap agar data ini terus diupdate, agar warga yang benar-benar kurang mampu yang menerima bantuan BLT BBM ini. “Harus benar-benar warga kurang mampu yang mendapatkan bantuan BLT ini,”ujarnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya