Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Jangan Ada Kesan Kerja Sendiri, Sudah 10 Tahun Renstra KPA Perlu Direvisi

Mengintip Hasil Evaluasi Penanganan AIDS oleh KPA Kota Jayapura

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jayapura melaksanakan  pertemuan evaluasi terkait masalah penanganan dan pencegahan AIDS Kota Jayapura tahun 2022. Kegiatan yang  dihadiri  langsung Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey, stakeholder, LSM, tokoh agama, Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan lainnya berlangsung di ruang rapat Wali Kota Jayapura, Rabu (7/12) kemarin.

Laporan: Priyadi_Jayapura

Pj Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey menyambut baik pertemuan ini karena bertujuan untuk saling memberikan informasi, masukan, saran dan kritik demi penanganan dan pencegahan HIV/AIDS di Kota Jayapura. Selain itu, evaluasi ini  sekaligus tahu program apa saja yang telah dilaksanakan KPA Kota Jayapura tahun 2022 dan apa yang akan dilakukan pada tahun 2023 serta kendala apa yang selama ini dialami sehingga semua ini bisa diatasi bersama.

  “KPA Kota Jayapura bersama Pemkot Jayapura tidak bisa kerja sendiri dalam penanganan dan pencegahan HIV-AIDS di Kota Jayapura tentu dibutuhkan kolaborasi, kerjasama dengan semua stakeholder dan masukan, saran, serta kritikan mereka ini dapat dijadikan evaluasi bagi KPA Kota Jayapura, dan saya sangat berterimakasih kepada stakeholder dan tokoh agama, LSM, Dinkes maupun lainnya yang telah memberikan masukan tentu ini sangat baik sekali,’’katanya, kemarin.

Baca Juga :  Di Atas  Terlihat Indah, di Bawah Jadi Lokasi Pesta Miras dan Disebut Angker

  Pekey juga berharap, pertemuan seperti ini bisa diagendakan rutin setiap berapa bulan sekali, sehingga KPA Kota Jayapura dalam melakukan program kegiatan bisa terlaksana dengan baik dan ini yang diharapkan Pemerintah Kota Jayapura.

  “Saya harap KPA Kota Jayapura terus melakukan kolaborasi dan kerjasama semua komponen dalam mengatasi masalah penanganan HIV di Kota Jayapura,  sehingga jangan terkesan KPA Kota Jayapura bekerja sendiri, karena bicara soal penanganan HIV/AIDS tentu melibatkan banyak komponen mulai dari stakeholder, LMS, Ormas, tokoh agama, Dinas Kesehatan, fasilitas kesehatan dan lainnya sehingga kolaborasi itu penting,’’jelasnya.

   Frans Pekey juga meminta pola kerja KPA Kota Jayapura bisa diubah sesuai dengan masukan dari semua peserta yang memberikan masukan.  KPA tidak bisa sendiri tapi harus kerja kolaborasi dan diharapkan dukungan Dinas Kesehatan Kota Jayapura sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kota Jayapura.

   Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan mengatakan, kegiatan pertemuan evaluasi terkait masalah penanganan dan pencegahan AIDS Kota Jayapura tahun 2022, adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan KPA Kota Jayapura. Kegiatan ini untuk  memberikan informasi terkait program kerja yang telah dilakukan KPA Kota Jayapura selama tahun 2022, sekaligus sebagai evaluasi dan meminta masukan kepada semua stakeholder maupun komponen masyarakat, sehingga ada masukan, saran dan kritik tentu sangat dibutuhkan dalam mensukseskan program KPA Kota Jayapura.

Baca Juga :  Anak-anak Tetap Fokus Belajar, Tak Perlu Pikirkan Masalah Biaya

  Diakui data data grafik yang ada angka penyebaran HIV di Kota Jayapura sudah sangat menurun, walaupun Kota Jayapura menduduki nomor dua se-Papua setelah Kabupaten Nabire. Secara kumulatif, tahun 2017 kasus tertinggi ada 949 kasus kemudian menurun di tahun 2021 sebanyak 119 kasus.

   Menurut Binton, dengan menurunnya kasus penyebaran HIV-AIDS, KPA Kota Jayapura tidak berhenti di situ, karena virus sudah ada populasi umum yang situasinya perlu survey yang lebih komprehensif untuk melihat situasi di tengah masyarakat (teori gunung es).

   Untuk itu, KPA Kota Jayapura terus melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan semua komponen dalam mengatasi kasus HIV di Kota Jayapura sehingga KPA Kota Jayapura melakukan kerjasama dan kolaborasi yang baik dalam focus penanganan HIV-AIDS.

   Rapat memutuskan akan mereview Renstra KPA Kota Jayapura yang sudah 10 tahun lebih dengan menyesuaikan dengan Perda Penanggulangan HIV dan AIDS Kota Jayapura yang sedang berproses sebagai Hak Inisiatif DPRD Kota Jayapura. Binton juga mengucapkan terimasih kepada Pj Wali Kota Jayapura apa yang menjadi saran masukan dan kritik dalam kegiatan ini akan ditindalanjuti dengan baik. (*/tri)

Mengintip Hasil Evaluasi Penanganan AIDS oleh KPA Kota Jayapura

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jayapura melaksanakan  pertemuan evaluasi terkait masalah penanganan dan pencegahan AIDS Kota Jayapura tahun 2022. Kegiatan yang  dihadiri  langsung Pj Wali Kota Jayapura Frans Pekey, stakeholder, LSM, tokoh agama, Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan lainnya berlangsung di ruang rapat Wali Kota Jayapura, Rabu (7/12) kemarin.

Laporan: Priyadi_Jayapura

Pj Wali Kota Jayapura Dr Frans Pekey menyambut baik pertemuan ini karena bertujuan untuk saling memberikan informasi, masukan, saran dan kritik demi penanganan dan pencegahan HIV/AIDS di Kota Jayapura. Selain itu, evaluasi ini  sekaligus tahu program apa saja yang telah dilaksanakan KPA Kota Jayapura tahun 2022 dan apa yang akan dilakukan pada tahun 2023 serta kendala apa yang selama ini dialami sehingga semua ini bisa diatasi bersama.

  “KPA Kota Jayapura bersama Pemkot Jayapura tidak bisa kerja sendiri dalam penanganan dan pencegahan HIV-AIDS di Kota Jayapura tentu dibutuhkan kolaborasi, kerjasama dengan semua stakeholder dan masukan, saran, serta kritikan mereka ini dapat dijadikan evaluasi bagi KPA Kota Jayapura, dan saya sangat berterimakasih kepada stakeholder dan tokoh agama, LSM, Dinkes maupun lainnya yang telah memberikan masukan tentu ini sangat baik sekali,’’katanya, kemarin.

Baca Juga :  Anak-anak Tetap Fokus Belajar, Tak Perlu Pikirkan Masalah Biaya

  Pekey juga berharap, pertemuan seperti ini bisa diagendakan rutin setiap berapa bulan sekali, sehingga KPA Kota Jayapura dalam melakukan program kegiatan bisa terlaksana dengan baik dan ini yang diharapkan Pemerintah Kota Jayapura.

  “Saya harap KPA Kota Jayapura terus melakukan kolaborasi dan kerjasama semua komponen dalam mengatasi masalah penanganan HIV di Kota Jayapura,  sehingga jangan terkesan KPA Kota Jayapura bekerja sendiri, karena bicara soal penanganan HIV/AIDS tentu melibatkan banyak komponen mulai dari stakeholder, LMS, Ormas, tokoh agama, Dinas Kesehatan, fasilitas kesehatan dan lainnya sehingga kolaborasi itu penting,’’jelasnya.

   Frans Pekey juga meminta pola kerja KPA Kota Jayapura bisa diubah sesuai dengan masukan dari semua peserta yang memberikan masukan.  KPA tidak bisa sendiri tapi harus kerja kolaborasi dan diharapkan dukungan Dinas Kesehatan Kota Jayapura sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kota Jayapura.

   Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan mengatakan, kegiatan pertemuan evaluasi terkait masalah penanganan dan pencegahan AIDS Kota Jayapura tahun 2022, adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan KPA Kota Jayapura. Kegiatan ini untuk  memberikan informasi terkait program kerja yang telah dilakukan KPA Kota Jayapura selama tahun 2022, sekaligus sebagai evaluasi dan meminta masukan kepada semua stakeholder maupun komponen masyarakat, sehingga ada masukan, saran dan kritik tentu sangat dibutuhkan dalam mensukseskan program KPA Kota Jayapura.

Baca Juga :  Mulai Ubah Pola, Ada yang Sampai Alami Gangguan Jiwa

  Diakui data data grafik yang ada angka penyebaran HIV di Kota Jayapura sudah sangat menurun, walaupun Kota Jayapura menduduki nomor dua se-Papua setelah Kabupaten Nabire. Secara kumulatif, tahun 2017 kasus tertinggi ada 949 kasus kemudian menurun di tahun 2021 sebanyak 119 kasus.

   Menurut Binton, dengan menurunnya kasus penyebaran HIV-AIDS, KPA Kota Jayapura tidak berhenti di situ, karena virus sudah ada populasi umum yang situasinya perlu survey yang lebih komprehensif untuk melihat situasi di tengah masyarakat (teori gunung es).

   Untuk itu, KPA Kota Jayapura terus melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan semua komponen dalam mengatasi kasus HIV di Kota Jayapura sehingga KPA Kota Jayapura melakukan kerjasama dan kolaborasi yang baik dalam focus penanganan HIV-AIDS.

   Rapat memutuskan akan mereview Renstra KPA Kota Jayapura yang sudah 10 tahun lebih dengan menyesuaikan dengan Perda Penanggulangan HIV dan AIDS Kota Jayapura yang sedang berproses sebagai Hak Inisiatif DPRD Kota Jayapura. Binton juga mengucapkan terimasih kepada Pj Wali Kota Jayapura apa yang menjadi saran masukan dan kritik dalam kegiatan ini akan ditindalanjuti dengan baik. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya