Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Tangan Kiri Cacat Sejak SD tapi Membaca Mengubah Hidupnya

Berbincang dengan Gol A Gong, Duta Baca Nasional

Membaca bisa mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Hal itu dibuktikan oleh Duta Baca Nasional Heri Hendrayana Harris atau yang akrab disapa Gol A Gong. Kepada Lombok Post, Gol A Gong menuturkan bagaimana kebiasaan membaca bisa membuat hidupnya menjadi lebih baik.

HAMDANI WATHONI, Mataram

Gol A Gong terlihat bersemangat saat menemui sejumlah siswa SMAN 2 Mataram, kemarin (22/2). Usianya memang tidak muda lagi. Tetapi semangatnya membara seperti anak SMA. Dihadapan para siswa yang mengikuti pelatihan menulis dalam kegiatan safari literasi, ia membacakan sebuah puisi.

“Membaca puisi tidak harus mahir. Baca saja dulu. Nikmati dengan happy,” ucapnya dihadapan para siswa mencairkan suasana.

SMAN 2 Mataram menjadi lokasi kedua yang telah dikunjunginya di Kota Mataram. Sehari sebelumnya, ia juga mengunjungi SMAN 6 Mataram juga dengan agenda yang sama mengajak siswa untuk terus meningkatkan minat baca dan menulis.

“Saya lihat antusias para siswa di Kota Mataram ini luar biasa. Sehingga kami yakin ke depan minat baca di Indonesia akan terus berkembang,” yakinnya.

Baca Juga :  Banyak Situs Sejarah yang Diteliti, Situs Megalitik Srobu Paling Kompleks

Ia menuturkan kedatangannya ke Mataram kemarin sebagai rangkaian program safari literasi. Ini merupakan program inovasi duta baca nasional dan Perpustakaan Nasional. Safari literasi adalah kampanye budaya membaca dan menulis. Jika dulu dilakukan secara parsial, namun saat ini duta baca nasional diizinkan datang ke semua kota. Mulai dari Jakarta sampai Kupang hingga Papua.

“Kami datang ke satu tempat merangsang dan menstimulus minat baca. Agar mereka masyarakat khususnya siswa gemar membaca buku,” terangnya.

Jika orang-orang banyak yang bertanya apa manfaat membaca buku? Maka Gol A Gong selaku duta baca nasional akan menunjukkan apa manfaat yang ia rasakan dan alami.

Ia menuturkan dirinya tidak sempurna karena tangannya cacat sebelah kiri setelah jatuh saat umur 11 tahun ketika duduk di bangku SD. Namun karena kebiasaan dan hobinya membaca buku, akhirnya banyak hal yang bisa ia lakukan. “Saya berdaya dan tidak menjadi beban orang lain,” ucapnya.

Baca Juga :  Harus Jaga Kedisiplinan dan Serius  Kembangkan Skill Saat PKL

Ia bisa bekerja layaknya orang normal pada umumnya. Go A Gong yang merupakan seorang jurnalis ini pernah bekerja di TV Swasta Nasional RCTI, hingga Kompas Gramedia. Ia menjadi wartawan sekitar 12 tahun.

Ia juga aktif menulis essay hingga novel. Bahkan ia saat ini sedang menggarap film Balada si Roy yang akan tanyang di XXI. Film ini melibatkan Abizar, Bio One, Febby Blink. Semua kemampuan yang dimiliki Go A Gong tersebut dikatakannya berkat membaca. Hal inilah yang nantinya ia ingin tularkan kepada para siswa dan semua masyarakat Indonesia.

Di NTB, ada 20 titik kunjungan safari literasi. Tak hanya di Mataram tetapi di Lombok Utara, Lombok Tengah hingga Sembalun Lombok Timur dalam agenda kegiatan literasi camp. “Membaca  itu salah satu upaya dari kita mengubah hidup menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*/r3/JPG)

Berbincang dengan Gol A Gong, Duta Baca Nasional

Membaca bisa mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Hal itu dibuktikan oleh Duta Baca Nasional Heri Hendrayana Harris atau yang akrab disapa Gol A Gong. Kepada Lombok Post, Gol A Gong menuturkan bagaimana kebiasaan membaca bisa membuat hidupnya menjadi lebih baik.

HAMDANI WATHONI, Mataram

Gol A Gong terlihat bersemangat saat menemui sejumlah siswa SMAN 2 Mataram, kemarin (22/2). Usianya memang tidak muda lagi. Tetapi semangatnya membara seperti anak SMA. Dihadapan para siswa yang mengikuti pelatihan menulis dalam kegiatan safari literasi, ia membacakan sebuah puisi.

“Membaca puisi tidak harus mahir. Baca saja dulu. Nikmati dengan happy,” ucapnya dihadapan para siswa mencairkan suasana.

SMAN 2 Mataram menjadi lokasi kedua yang telah dikunjunginya di Kota Mataram. Sehari sebelumnya, ia juga mengunjungi SMAN 6 Mataram juga dengan agenda yang sama mengajak siswa untuk terus meningkatkan minat baca dan menulis.

“Saya lihat antusias para siswa di Kota Mataram ini luar biasa. Sehingga kami yakin ke depan minat baca di Indonesia akan terus berkembang,” yakinnya.

Baca Juga :  Berharap ada Tambahan Skill untuk Membuat Gerabah Model yang Lain

Ia menuturkan kedatangannya ke Mataram kemarin sebagai rangkaian program safari literasi. Ini merupakan program inovasi duta baca nasional dan Perpustakaan Nasional. Safari literasi adalah kampanye budaya membaca dan menulis. Jika dulu dilakukan secara parsial, namun saat ini duta baca nasional diizinkan datang ke semua kota. Mulai dari Jakarta sampai Kupang hingga Papua.

“Kami datang ke satu tempat merangsang dan menstimulus minat baca. Agar mereka masyarakat khususnya siswa gemar membaca buku,” terangnya.

Jika orang-orang banyak yang bertanya apa manfaat membaca buku? Maka Gol A Gong selaku duta baca nasional akan menunjukkan apa manfaat yang ia rasakan dan alami.

Ia menuturkan dirinya tidak sempurna karena tangannya cacat sebelah kiri setelah jatuh saat umur 11 tahun ketika duduk di bangku SD. Namun karena kebiasaan dan hobinya membaca buku, akhirnya banyak hal yang bisa ia lakukan. “Saya berdaya dan tidak menjadi beban orang lain,” ucapnya.

Baca Juga :  Jadi Ajang Lomba Bagi Penikmat Durian, Berharap Bisa Digelar Rutin

Ia bisa bekerja layaknya orang normal pada umumnya. Go A Gong yang merupakan seorang jurnalis ini pernah bekerja di TV Swasta Nasional RCTI, hingga Kompas Gramedia. Ia menjadi wartawan sekitar 12 tahun.

Ia juga aktif menulis essay hingga novel. Bahkan ia saat ini sedang menggarap film Balada si Roy yang akan tanyang di XXI. Film ini melibatkan Abizar, Bio One, Febby Blink. Semua kemampuan yang dimiliki Go A Gong tersebut dikatakannya berkat membaca. Hal inilah yang nantinya ia ingin tularkan kepada para siswa dan semua masyarakat Indonesia.

Di NTB, ada 20 titik kunjungan safari literasi. Tak hanya di Mataram tetapi di Lombok Utara, Lombok Tengah hingga Sembalun Lombok Timur dalam agenda kegiatan literasi camp. “Membaca  itu salah satu upaya dari kita mengubah hidup menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*/r3/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya