Tuesday, September 17, 2024
26.7 C
Jayapura

Jatuh Cinta dengan Profesi Hobi yang Dibayar

Saat Atraksi, Maharani menggunakan RX King mesin 135 cc. Namun saat mengendarai kendaraan di jalan raya, ia menggunakan motor biasa.

“Meski main yang beginian, namun saat berada di jalan raya membawa motor tetap normal. Seperti orang pada umumnya,” ucapnya.

Melakoni profesi sebagai joki tong setan, Maharani merasa ada sisi positif dan negatifnya. Ini tak terlepas dari dia seorang perempuan. Bahkan, sebagian orang kerap menganggapnya keren.  “Karena menantang, banyak yang menganggap saya keren,” kata dia.

Delapan tahun menjalaninya, Maharani mengaku awalnya sempat ditentang keluarga. Namun seiring dengan berjalannya waktu, orang tua pasrah akan hobi  dari anaknya ini.

“Dulu sempat dilarang sama orang tua, seiring berjalannya waktu orang tua pasrah dan tetap mendukung sebab ini pilihan saya,” ujarnya.

Baca Juga :  PAN Siapkan Agenda Jalan Sehat dan Lomba Berhadiah

Melakoni joki tong setan, Maharani mengaku sudah menyambangi beberapa daerah di Indonesia seperti Ternate, Sorong, Manokwari, Raja Ampat, Pulau Jawa, Kendari dan  Makassar.

Dari situlah, Maharani memiliki banyak teman dan sering sharing. Dari yang awalnya sempat gugup berada di arena kini merasa santai.

Adapun tong setan, tong stand atau orang orang biasa menyebutnya roda gila adalah wahana di pasar malam, yang mana sang joki mengitari tembok vertikal yang terbuat dari papan kayu. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Saat Atraksi, Maharani menggunakan RX King mesin 135 cc. Namun saat mengendarai kendaraan di jalan raya, ia menggunakan motor biasa.

“Meski main yang beginian, namun saat berada di jalan raya membawa motor tetap normal. Seperti orang pada umumnya,” ucapnya.

Melakoni profesi sebagai joki tong setan, Maharani merasa ada sisi positif dan negatifnya. Ini tak terlepas dari dia seorang perempuan. Bahkan, sebagian orang kerap menganggapnya keren.  “Karena menantang, banyak yang menganggap saya keren,” kata dia.

Delapan tahun menjalaninya, Maharani mengaku awalnya sempat ditentang keluarga. Namun seiring dengan berjalannya waktu, orang tua pasrah akan hobi  dari anaknya ini.

“Dulu sempat dilarang sama orang tua, seiring berjalannya waktu orang tua pasrah dan tetap mendukung sebab ini pilihan saya,” ujarnya.

Baca Juga :  Mulai Siapkan Sistem Pengelolaan Keuangan yang Efisien dan Transparan

Melakoni joki tong setan, Maharani mengaku sudah menyambangi beberapa daerah di Indonesia seperti Ternate, Sorong, Manokwari, Raja Ampat, Pulau Jawa, Kendari dan  Makassar.

Dari situlah, Maharani memiliki banyak teman dan sering sharing. Dari yang awalnya sempat gugup berada di arena kini merasa santai.

Adapun tong setan, tong stand atau orang orang biasa menyebutnya roda gila adalah wahana di pasar malam, yang mana sang joki mengitari tembok vertikal yang terbuat dari papan kayu. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya