Site icon Cenderawasih Pos

Ada Siswa Ngaku Nervous hingga Disebut Pahlawan

Plt Kadis Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid didampingi Kabid SMA/SMK Kota Jayapura, Nurjaya dan Kepala SMAN4 Kota Jayapura, Anton Djoko, beserta pengawas saat memantau jalannya ANBK di SMAN 4 Kota Jayapura, Senin (19/8). (foto: Mboik Cepos)

Melihat Pelaksanaan ANBK di Sejumlah Sekolah di Kota Jayapura

Sejumlah  sekolah di Kota Jayapura terutama jenjang SMA/SMK secara serentak melaksanakan kegiatan ANBK,Senin (19/8). Ada beberapa sekolah menjadi sampel peninjauan yang dilakukan langsung oleh jajaran pejabat dinas pendidikan  Kota Jayapura. 

Laporan Robert Mboik-Jayapura

Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) menjadi salah satu penilaian evaluasi yang dibuat oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan. ANBK dijalankan dengan memotret masukan, proses, dan luaran dari pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

   Namun di beberapa sekolah, pihak sekolah juga mengakui ada siswa yang nervous pada saat mengikuti ANBK itu, karena merasa tertekan apalagi peserta ANBK inilah yang menjadi ujung tombak satu sekolah itu mendapatkan raport pendidikan yang baik atau tidak.

   Disisi lain apabila siswa siswi itu bisa menjawab atau mengerjakan dengan baik, maka sudah tentu rapor pendidikan di sekolah itu baik dan tentunya mereka dianggap pahlawan disekolah.

Dari beberapa sekolah yang melaksanakan ANBK ini, dilakukan pengawasan  secara menyeluruh dengan melibatkan para pengawas  di wilayah sekolah yang terbagi dalam 5 distrik yang ada di Kota Jayapura.

   Cenderawasih Pos berkesempatan mengikuti kegiatan pengawasan ANBK di SMA Negeri 4, SMK Pelayaran Ampari Jayapura, SMA Mandala Trikora, dan SMK Kesehatan yang berlokasi di Dok 2 Kota Jayapura.  Dimana sekolah sekolah tersebut menjadi sample pemantauan yang dilakukan langsung oleh pihak Dinas Pendidikan Kota Jayapura.

    Dari sejumlah sekolah yang dikunjungi ini rata-rata persiapan mereka dalam melaksanakan asesment ini cukup baik. Terutama persiapan dari para peserta yang melakukan asement dan sarana prasarana penunjang. Terutama listrik, komputer dan jaringan internet. Assessmen ini akan dilaksanakan selama 2 hari, yakni  19-20 Agustus.

   Untuk diketahui, di Kota Jayapura pelaksanaan ANBK ini sudah berlangsung sejak 2021 lalu, saat kurikulum merdeka mulai diterapkan di beberapa sekolah. Sejak saat itu, hasil capaian rapor pendidikan di setiap sekolah tidaklah sama. Misalnya dari enam kategori penilaian, ada yang semuanya mendapatkan penilaian bagus atau raport hijau, ada juga yang kuning bahkan merah.

  Setidaknya ada 6 penilaian dari asesment ini,  yakni kemampuan literasi murid,  karakter murid,  kondisi keamanan sekolah,  kondisi kebhinekaan sekolah,  kualitas pembelajaran dan kemampuan numeritas murid.

   Di SMAN 4 misalnya, saat ini sekolah itu sudah melaksanakan tahun ke-4  ANBK, tahun ini sekolah itu diikuti oleh 45  siswa utama dan 5 orang cadangan. Dia mengaku raport  pendidikan di SMA Negeri 4 selama 2 tahun ini terus meningkat,  dan   dari 6 indikator mendapat penilaian hijau.  Bahkan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, sekolah itu mendapatkan apresiasi  sebagai sekolah berprestasi berkemajuan baik.

   “Mudah-mudahan anak-anak kita hari ini bisa mengikuti proses ANBK dengan baik dan tetap membuat raport pendidikan SMA 4 juga tetap bertahan,” ujar Anton Joko, Senin (19/8).

Kemudian di sekolah kedua SMK

    Begitu juga di SMK Pelayaran Ampari Jayapura,  kepala sekolah itu, Sri Iriani  mengatakan menghadapi ANBK tahun ini, pihaknya betul-betul mempersiapkan siswa-siswa yang menjadi peserta dalam ANBK itu,  ada 43 siswa utama dan juga dua cadangan untuk peserta ANBK tahun ini.

   Catatan- catatan atau capaian rapor pendidikan sebelumnya tentunya menjadi bahan evaluasi bagi mereka untuk betul-betul mempersiapkan siswa-siswi peserta ANBK di tahun ini.  Sehingga bisa mencapai hasil penilaian rapor  pendidikan yang baik.

   “Kami sudah mempersiapkan siswa-siswi yang menjadi peserta jauh sebelumnya. Karena memang assessment ini menjadi penting untuk menguji keberhasilan sekolah ini,”ujarnya.

    Sejauh ini sudah tiga kali sekolah itu melakukan atau mengikuti assessment serupa.  Dari catatan sebelumnya,   sekolah itu terus berupaya untuk meningkatkan raport pendidikan di sekolah itu.  Di mana hasil penilaian sebelumnya belum semuanya maksimal. Penilaian hijau, orange hingga  merah. Saat ini ada sekitar 126 siswa yang aktif belajar di sekolah kejuruan itu.

    “Tahun kemarin ada yang hijau, ada juga orange ada juga merah. Kami terus melakukan evaluasi dan membenahi kekurangan yang ada,” bebernya.

    Selanjutnya, sekolah berikut yang menjadi tujuan pemantauan yakni SMA Mandala Trikora. Sekolah yang menjadi binaan dari Kodam 17 Cenderawasih itu berlokasi di Distrik Jayapura Utara.  Kepala Sekolah, Ferdinand Assa S.Pd, mengatakan dalam rangka melaksanakan kegiatan ujian ANBK ini pihaknya sudah memulainya  dengan beberapa tahapan prosedur sesuai ketentuan pemerintah.

   Dimulai dengan penyetingan peralatan komputer yang dipakai,  termasuk menyiapkan peserta didik yang mengikuti ANBK tersebut.  Tahun ini khusus untuk rapor penilaian di 2024 ada 5 penilaian yang sudah masuk dalam kategori hijau, sementara penilaian yang dianggap masih kurang itu adalah kemampuan numerasi siswa.

   Hal ini kemudian menjadi perhatian serius dari pihak sekolah. Di mana pihak sekolah juga menyediakan waktu khusus untuk pendalaman numerasi di sekolah, termasuk literasi yang selalu terjadwal.

   “Numerasi itu dia punya indikator itu matematika bilangan,  ketidakpastian. Jadi kita kuatkan di situ, kemudian kita adakan pelatihan-pelatihan, kerjasama dengan platos.  Untuk persiapan OSN sekalian kita perkuat untuk ANBK,” ujarnya.

   Sementara itu, Kabid SMA Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Nurjaya menjelaskan,  ANBK adalah asesmen yang menggunakan komputer secara daring dan semi daring sebagai media untuk menampilkan dan menjawab soal. ANBK tidak hanya menyorot pada peserta didik,  namun program ini menitikberatkan pada  tujuannya untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Kemendikbud telah menetapkan ANBK sejak tahun 2021 sebagai pengganti dari Ujian Nasional sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan.

   Oleh karena itu, ANBK bukan lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu melainkan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan yang telah disebut sebelumnya yakni berupa input, proses, dan output.

   “Suksesnya ANBK ini tergantung dari sumber daya manusianya, kemudian juga sarana dan prasarana. Jadi kami pastikan semua sarana dan prasarana di sekolah itu,  sudah memadai untuk dilaksanakan,” ujar Nurjaya. (*/tri).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version