Tuesday, May 20, 2025
26.4 C
Jayapura

Awalnya Takut Sama  Ular dan Kodok, Kini  Sudah Dijalani Kurang Lebih 10 Tahun

‘’Tapi, kadang kuota  itu tidak habis dalam satu tahun,’’ jelasnya. Katak pesek  atau katak Irian ini, lanjut Eka Partini memiliki keunikan. Karena katak ini seperti bunglon yang akan mengikuti warna tempatnya. ‘’Dia katak pohon yang dipelihara orang untuk menjadi  hias,’’ katanya.

Eka Partini menyebut, katak jenis ini banyak dijumpai di Jagebob dan Sota. Namun kodok ini akan lebih banyak muncul saat gelap. Tapi jika  terang bulan atau saat terjadi hujan, katak pesek tersebut tidak akan keluar.

‘’Jadi ada pengumulnya di  bawah, baru mereka bawa ke sini. Untuk 1 ekornya, rata-rata kita beli dengan harga  Rp 3.000. Tapi, katak yang ukurannya sedang. Kalau terlalu besar atau kecil kita tidak ambil,’’ terangnya.

Baca Juga :  DPRP Diminta Buat Regulasi Lindungi Penyebaran ASF di Perbatasan 

Eka  menyebut jika usaha sebagai pengumpul  dan pengirim  katak dan reptile ke Jakarta tersebut sudah dijalani  sekitar 10 tahun. Awalnya, usahanya adalah sebagai pengusaha ikan hias terutama  ikan Arwana. Namun, keduanya, kedua usaha  tersebut dilakukan.

‘’Awalnya, saya ini takut sama ular dan jijik sama kodok. Tapi sekarang tidak lagi,’’ katanya. Namun ada temannya yang mengajarinya sampai orang bule  cara memegang ular. ‘’Jadi pertama-tama dulu harus  sabar dan mencintai, kemudian menikmati pekerjaan itu. Kalau kita sudah lakukan seperti itu maka  tidak ada lagi ketakutan,’’ terangnya.

Namun  diakuinya untuk ular yang berbisa, dirinya  samak sekali tidak mau mencoba untuk memegang.  ‘’Kalau untuk  ular berbisa, saya tidak berani pegang, kecuali ular tidak berbisa,’’ pungkasnya.(*/wen

Baca Juga :  Kejaksaan Negeri Merauke Musnahkan Barang Bukti 54 Perkara 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

‘’Tapi, kadang kuota  itu tidak habis dalam satu tahun,’’ jelasnya. Katak pesek  atau katak Irian ini, lanjut Eka Partini memiliki keunikan. Karena katak ini seperti bunglon yang akan mengikuti warna tempatnya. ‘’Dia katak pohon yang dipelihara orang untuk menjadi  hias,’’ katanya.

Eka Partini menyebut, katak jenis ini banyak dijumpai di Jagebob dan Sota. Namun kodok ini akan lebih banyak muncul saat gelap. Tapi jika  terang bulan atau saat terjadi hujan, katak pesek tersebut tidak akan keluar.

‘’Jadi ada pengumulnya di  bawah, baru mereka bawa ke sini. Untuk 1 ekornya, rata-rata kita beli dengan harga  Rp 3.000. Tapi, katak yang ukurannya sedang. Kalau terlalu besar atau kecil kita tidak ambil,’’ terangnya.

Baca Juga :  Kapolsek Kurik Bagikan Ratusan Bendera Merah Putih 

Eka  menyebut jika usaha sebagai pengumpul  dan pengirim  katak dan reptile ke Jakarta tersebut sudah dijalani  sekitar 10 tahun. Awalnya, usahanya adalah sebagai pengusaha ikan hias terutama  ikan Arwana. Namun, keduanya, kedua usaha  tersebut dilakukan.

‘’Awalnya, saya ini takut sama ular dan jijik sama kodok. Tapi sekarang tidak lagi,’’ katanya. Namun ada temannya yang mengajarinya sampai orang bule  cara memegang ular. ‘’Jadi pertama-tama dulu harus  sabar dan mencintai, kemudian menikmati pekerjaan itu. Kalau kita sudah lakukan seperti itu maka  tidak ada lagi ketakutan,’’ terangnya.

Namun  diakuinya untuk ular yang berbisa, dirinya  samak sekali tidak mau mencoba untuk memegang.  ‘’Kalau untuk  ular berbisa, saya tidak berani pegang, kecuali ular tidak berbisa,’’ pungkasnya.(*/wen

Baca Juga :  Semarakkan HUT RI dengan Gelar Pasar Murah 

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya