Friday, May 10, 2024
24.7 C
Jayapura

Gelar Penyuluhan Kesehatan di Posyandu dan Berikan Bantuan Bibit Lele

  Senada dengan Melisa, salah satu dokter Puskesmas Waena, dr. Mita Muabay mengapresiasi komitmen para srikandi PLN yang berupaya mengurangi persentase risiko stunting anak dan ibu hamil di Jayapura. Dia juga menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah yang kompleks karena bukan hanya sekedar anak-anak yang malas makan, namun adanya peran keluarga dalam memperhatikan asupan makanannya.

  “Kepedulian orang tua terhadap bahaya stunting itu sangat penting. Kami berharap, sosialisasi hari ini bisa meningkatkan kesadaran bahwa ini bisa teratasi apabila dilakukan bersama-sama. Posyandu yang rutin dilakukan ini juga menjadi salah satu upaya kami sebagai petugas kesehatan yang dibantu para kader,” ujarnya.

  General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan bahwa program Srikandi Movement juga menjadi wujud komitmen PLN dalam menjalankan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan khususnya di bidang kesehatan. Sinergi dan dukungan berbagai pihak diperlukan agar tujuan dan harapan dalam mewujudkan tumbuhnya generasi sehat, cerdas dan berprestasi dapat terwujud.

Baca Juga :  “Apa Perjuangan Saya Masih  Kurang, Hingga Negara Abaikan Keluarga Saya?”

  “Tidak hanya memastikan keandalan pasokan listrik yang andal, PLN juga ingin turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan tingkat kesehatan dan gizi layak bagi masyarakat khususnya pada kelompok rentan, ibu hamil dan anak-anak. Kami akan terus semangat untuk mendorong ekonomi dan kesehatan masyarakat yang bisa sekaligus menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan bersih dan berkelanjutan,” papar Budiono.

   Selain sosialisasi pentingnya kebutuhan gizi anak dan ibu hamil terhadap potensi bahaya stunting, srikandi PLN juga memberikan lima paket budidaya berupa bibit ikan lele yang diberikan kepada warga setempat.

  Hal ini menjadi salah satu upaya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi. Ketika sudah masuk masa panen, ikan lele tersebut bisa dikonsumsi sehingga kebutuhan protein terpenuhi. (humas/tri)

Baca Juga :  Berapa Gelas Air yang Diperlukan, Agar Tak Dehidrasi? Ternyata Segini

  Senada dengan Melisa, salah satu dokter Puskesmas Waena, dr. Mita Muabay mengapresiasi komitmen para srikandi PLN yang berupaya mengurangi persentase risiko stunting anak dan ibu hamil di Jayapura. Dia juga menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah yang kompleks karena bukan hanya sekedar anak-anak yang malas makan, namun adanya peran keluarga dalam memperhatikan asupan makanannya.

  “Kepedulian orang tua terhadap bahaya stunting itu sangat penting. Kami berharap, sosialisasi hari ini bisa meningkatkan kesadaran bahwa ini bisa teratasi apabila dilakukan bersama-sama. Posyandu yang rutin dilakukan ini juga menjadi salah satu upaya kami sebagai petugas kesehatan yang dibantu para kader,” ujarnya.

  General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menjelaskan bahwa program Srikandi Movement juga menjadi wujud komitmen PLN dalam menjalankan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan khususnya di bidang kesehatan. Sinergi dan dukungan berbagai pihak diperlukan agar tujuan dan harapan dalam mewujudkan tumbuhnya generasi sehat, cerdas dan berprestasi dapat terwujud.

Baca Juga :  Melalui Pendidikan Bisa Angkat Harkat dan Martabat Orang Papua

  “Tidak hanya memastikan keandalan pasokan listrik yang andal, PLN juga ingin turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan tingkat kesehatan dan gizi layak bagi masyarakat khususnya pada kelompok rentan, ibu hamil dan anak-anak. Kami akan terus semangat untuk mendorong ekonomi dan kesehatan masyarakat yang bisa sekaligus menjadi katalis dalam menciptakan lingkungan bersih dan berkelanjutan,” papar Budiono.

   Selain sosialisasi pentingnya kebutuhan gizi anak dan ibu hamil terhadap potensi bahaya stunting, srikandi PLN juga memberikan lima paket budidaya berupa bibit ikan lele yang diberikan kepada warga setempat.

  Hal ini menjadi salah satu upaya dalam mendorong pemberdayaan masyarakat agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisi. Ketika sudah masuk masa panen, ikan lele tersebut bisa dikonsumsi sehingga kebutuhan protein terpenuhi. (humas/tri)

Baca Juga :  Kini, Tiga Distrik di Sarmi Listrik Beroperasi 24 Jam

Berita Terbaru

Artikel Lainnya