Saturday, April 20, 2024
30.7 C
Jayapura

Tampilkan Kreatifitas Anak Lewat Pameran Kreatif dan Kuliner Khas Papua

Melihat Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Seni di SMPN 1 Jayapura

Dalam rangka penguatan peserta didik melalui penerapan pembelajaran kontekstual berbasis seni budaya (Presisi) dan implementasi program sekolah penggerak,  SMP Negeri 1 Kota Jayapura melaksanakan pameran karya presisi dan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Laporan: Priyadi_Jayapura

Kamis (17/11) kemarin, halaman dilingkungan SMP Negeri I Kota Jayapura yang berlokasi di Dok V Jayapura ini terlihat ramai.  Sejumlah tenda berjajar di sekitar tenda/panggung utama. Sejumlah anak juga terlihat sibuk menata kuliner khas Papua di atas meja.

  Sesekali, mereka terlihat menjelaskan terkait kuliner yang mereka sajikan, baik nama kuliner hingga bahan dan proses pembuatannya. Kuliner itu disajikan secara menarik di atas meja yang sudah di siapkan di bawah tenda. Ya, ini merupakan bagian dari penguatan karakter peserta didik melalui pembelajaran kontekstual yang dikemas dengan Pameran Kreatif dan Kuliner Makanan Khas Papua Tahun 2022 yang sukses digelar SMP Negeri I Jayapura.

   Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura melalui Sekretaris Dinas P& K Kota Jayapura Abdul Majid yang hadir dalam kegiatan ini juga menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan pameran kreatif siswa dalam implementasi P5 sebagai sekolah penggerak yang melaksanakan  kurikulum merdeka di Tahun Ajaran 2022/2023. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat sekali bagi siswa. Sebab, akan semakin menambah wawasan para peserta didik.

  “Kegiatan ini sangat bagus sekali dan SMPN 1 Jayapura telah berhasil melaksanakan kegiatan ini, kami berharap kebersamaan dan kekompakan seluruh dewan guru, kepala sekolah juga peserta didik dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai implementasi daripada profil pelajar pancasila di SMP N 1 Jayapura bisa dilaksanakan dengan baik,’’ungkap Abdul Majid.

Baca Juga :  Pertegas di Vietnam dan Tekan Seminim Mungkin 3C

   Diakui, sekolah penggerak muaranya membentuk, mengarahkan sukses P5 dan hari ini dihadirkan ruang, waktu, dan  tempat untuk mengolah otak kanan yang terkait seni. Jadi tidak semata otak kiri belajar matematika, IPA, Fisika, tetapi otak kanan melalui kegiatan ini bisa mengharmonisasi otak kanan dan kiri sehingga menghasilkan anak-anak yang Berbhineka Tunggal Ika, kemandirian, inovasi semua ini ramu menjadi pesta anak-anak di SMPN 1 Jayapura.

Karena itu,  kegiatan seperti ini juga akan didorong sekolah-sekolah presisi yang lain dan sekolah penggerak bisa mengimplementasikan P5.

  Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Jayapura Purnama Sinaga mengatakan, melalui pameran kreatif siswa sebagai bentuk penguatan pada program profil pelajar pancasila. Kali ini ia mengajak siswa untuk lebih kreatif dan inovatif guna menumbuhkan jiwa kemandirian dalam berkompetisi baik dalam bidang akademik, tapi juga kegiatan ekstrakurikuler di lapangan.  Menurutnya, saat ini SMPN 1 Jayapura menjadi salah satu sekolah piloting program presisi yang mendapat pendampingan dari Dirjen Kebudayaan kemendikbud ristek. Program ini sejalan dengan program merdeka belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan, yaitu penekannya pada kemandirian.

   “Semoga kegiatan ini akan menjadi contoh kepada sekolah lain yang juga masuk sebagai sekolah penggerak untuk dapat dilaksanakan, untuk ditampilkan melalui pameran kreatif siswa, layaknya siswa di SMP N 1 Jayapura,’’ucapnya.

Baca Juga :  Karya dalam Braille Ada, tapi Minim; Aplikasi Pembaca Ada, tapi Intonasi Kaku

  Ditambahkannya pameran kreatif siswa ini diikuti oleh seluruh siswa mulai dari kelas 7 sampai kelas 9 dan dihadiri oleh Pemerintah Kota Jayapura, para alumni SMP N 1 Jayapura, pengawas SMP  Dinas Pendidikan, Perwakilan Komite Sekolah, serta para orangtua siswa.

  Selain itu kata Purnama, tema pameran kreatif siswa kali ini, mengangkat seputar kearifan lokal dari Papua, yang mana seluruh hasil olahan makanan terbuat dari pangan di Papua. “Seperti papeda bungkus, keladi,petatas, dan puding berbahan sagu, juga keripik terbuat dr pisang, dan aneka kue juga minuman jus serta kerajinan tangan berupa topi berbulu kasuari dan lainnya, ” jelasnya,

  Sementara itu, Tim Pengembang Presisi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Susilo Adi Negoro dan Purnama Sari Pelupesy mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk memberikan wawasan pengetahuan, siswa tidak hanya dalam mengenyam dunia pendidikan di dalam kelas saja. Anak-anak harus bisa bereksplorasi terhadap dunia di luar kelas, sehingga pengetahuan akan didapatkan secara mandiri, dan bisa berinovasi serta mengembangkan bakatnya.

   Seperti halnya kegiatan seperti ini tentu anak-anak yang memiliki jiwa kemandirian, kreatif inovatif pasti akan diketahui dan mereka akan lebih semangat lagi. Karena itu,  melalui pengembangan P5 ini bertujuan mengajak anak-anak lebih mandiri, bisa berinovasi, berkreasi sesuai dengan bakat yang dimiliki dan tetap terarah dengan  baik. Karena ini adalah cara belajar mengajak anak bisa keluar kelas, tetapi membuktikan sendiri melalui pengalaman dan dengan demikian pengetahuan didapatkan bermakna dari dirinya.(dil/tri)

Melihat Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Seni di SMPN 1 Jayapura

Dalam rangka penguatan peserta didik melalui penerapan pembelajaran kontekstual berbasis seni budaya (Presisi) dan implementasi program sekolah penggerak,  SMP Negeri 1 Kota Jayapura melaksanakan pameran karya presisi dan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Laporan: Priyadi_Jayapura

Kamis (17/11) kemarin, halaman dilingkungan SMP Negeri I Kota Jayapura yang berlokasi di Dok V Jayapura ini terlihat ramai.  Sejumlah tenda berjajar di sekitar tenda/panggung utama. Sejumlah anak juga terlihat sibuk menata kuliner khas Papua di atas meja.

  Sesekali, mereka terlihat menjelaskan terkait kuliner yang mereka sajikan, baik nama kuliner hingga bahan dan proses pembuatannya. Kuliner itu disajikan secara menarik di atas meja yang sudah di siapkan di bawah tenda. Ya, ini merupakan bagian dari penguatan karakter peserta didik melalui pembelajaran kontekstual yang dikemas dengan Pameran Kreatif dan Kuliner Makanan Khas Papua Tahun 2022 yang sukses digelar SMP Negeri I Jayapura.

   Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura melalui Sekretaris Dinas P& K Kota Jayapura Abdul Majid yang hadir dalam kegiatan ini juga menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan pameran kreatif siswa dalam implementasi P5 sebagai sekolah penggerak yang melaksanakan  kurikulum merdeka di Tahun Ajaran 2022/2023. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat sekali bagi siswa. Sebab, akan semakin menambah wawasan para peserta didik.

  “Kegiatan ini sangat bagus sekali dan SMPN 1 Jayapura telah berhasil melaksanakan kegiatan ini, kami berharap kebersamaan dan kekompakan seluruh dewan guru, kepala sekolah juga peserta didik dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai implementasi daripada profil pelajar pancasila di SMP N 1 Jayapura bisa dilaksanakan dengan baik,’’ungkap Abdul Majid.

Baca Juga :  Jangan Ada Kesan Pembiaran, Siapkan Reward dan Punishment

   Diakui, sekolah penggerak muaranya membentuk, mengarahkan sukses P5 dan hari ini dihadirkan ruang, waktu, dan  tempat untuk mengolah otak kanan yang terkait seni. Jadi tidak semata otak kiri belajar matematika, IPA, Fisika, tetapi otak kanan melalui kegiatan ini bisa mengharmonisasi otak kanan dan kiri sehingga menghasilkan anak-anak yang Berbhineka Tunggal Ika, kemandirian, inovasi semua ini ramu menjadi pesta anak-anak di SMPN 1 Jayapura.

Karena itu,  kegiatan seperti ini juga akan didorong sekolah-sekolah presisi yang lain dan sekolah penggerak bisa mengimplementasikan P5.

  Di tempat yang sama, Kepala SMPN 1 Jayapura Purnama Sinaga mengatakan, melalui pameran kreatif siswa sebagai bentuk penguatan pada program profil pelajar pancasila. Kali ini ia mengajak siswa untuk lebih kreatif dan inovatif guna menumbuhkan jiwa kemandirian dalam berkompetisi baik dalam bidang akademik, tapi juga kegiatan ekstrakurikuler di lapangan.  Menurutnya, saat ini SMPN 1 Jayapura menjadi salah satu sekolah piloting program presisi yang mendapat pendampingan dari Dirjen Kebudayaan kemendikbud ristek. Program ini sejalan dengan program merdeka belajar yang digaungkan Menteri Pendidikan, yaitu penekannya pada kemandirian.

   “Semoga kegiatan ini akan menjadi contoh kepada sekolah lain yang juga masuk sebagai sekolah penggerak untuk dapat dilaksanakan, untuk ditampilkan melalui pameran kreatif siswa, layaknya siswa di SMP N 1 Jayapura,’’ucapnya.

Baca Juga :  Tiap Cerita Punya Pesan Berbeda, Seni Teater di Papua Diharap Bisa Berkembang

  Ditambahkannya pameran kreatif siswa ini diikuti oleh seluruh siswa mulai dari kelas 7 sampai kelas 9 dan dihadiri oleh Pemerintah Kota Jayapura, para alumni SMP N 1 Jayapura, pengawas SMP  Dinas Pendidikan, Perwakilan Komite Sekolah, serta para orangtua siswa.

  Selain itu kata Purnama, tema pameran kreatif siswa kali ini, mengangkat seputar kearifan lokal dari Papua, yang mana seluruh hasil olahan makanan terbuat dari pangan di Papua. “Seperti papeda bungkus, keladi,petatas, dan puding berbahan sagu, juga keripik terbuat dr pisang, dan aneka kue juga minuman jus serta kerajinan tangan berupa topi berbulu kasuari dan lainnya, ” jelasnya,

  Sementara itu, Tim Pengembang Presisi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Susilo Adi Negoro dan Purnama Sari Pelupesy mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk memberikan wawasan pengetahuan, siswa tidak hanya dalam mengenyam dunia pendidikan di dalam kelas saja. Anak-anak harus bisa bereksplorasi terhadap dunia di luar kelas, sehingga pengetahuan akan didapatkan secara mandiri, dan bisa berinovasi serta mengembangkan bakatnya.

   Seperti halnya kegiatan seperti ini tentu anak-anak yang memiliki jiwa kemandirian, kreatif inovatif pasti akan diketahui dan mereka akan lebih semangat lagi. Karena itu,  melalui pengembangan P5 ini bertujuan mengajak anak-anak lebih mandiri, bisa berinovasi, berkreasi sesuai dengan bakat yang dimiliki dan tetap terarah dengan  baik. Karena ini adalah cara belajar mengajak anak bisa keluar kelas, tetapi membuktikan sendiri melalui pengalaman dan dengan demikian pengetahuan didapatkan bermakna dari dirinya.(dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya