Kondisi Pasar Mama-mama Papua Kini, Siapa yang Peduli Mengembalikan Fungsinya?
Pasar mama-mama Papua di Jalan percetakan ini dibangun, agar mama-mama Papua yang dulunya jualan di pinggir jalan di atas aspal bisa, mendapat tempat yang layak dan manusiawi untuk berdagang. Hanya saja, kondisinya saat ini jauh dari yang dibayangkan. Lantas siapa yang akan peduli mengembalikan fungsi pasar ini?
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Tidak lagi hanya digunakan sebagai tempat jual beli hasil kebun saja, kondisi pasar Mama-mama pedagang asli Papua, yang terletak di Jalan Percetakan, pusat Kota Jayapura, Papua, kini sangat memprihatinkan lantaran pasar tersebut disalahfungsikan oleh oknum-oknum tertentu.
Terlihat miris! dimana aktifitas dalam pasar tersebut tidak lagi hanya menjual hasil kebun dan kreatifita kerajinan dari mama-mama Papua, tetapi juga sebagai tempat penjualan judi Toto Gelap (Togel) dan tempat untuk minuman keras (Miras) bagi sekelompok orang.
Beberapa pedagang dalam pasar tersebut, mengaku terbiasa dengan keberadaan judi togel di pasar itu. Namun, karena sudah jadi kebiasaan para pedagang, judi togel dan sejenisnya semakin marak terjadi. Bahkan aktifitas itu, turunt diikuti oleh sejumlah para pedagang lainnya.
Kondisi ini justru sangat memperhatikan, dimana pasar yang sangat ramai ketika dilihat dari luar, tetapi didalamnya tidak seperti yang dibanyangkan. Tampak sejumlah pedagang mondar-mandir seakan banyak pembeli, justru kenyataannya tidak.
Tepat di sebelah kanan dalam dan juga di lantai dua pasar, puluhan meja tersusun rapi, beberapa ibu-ibu, juga sejumlah pria menjajakan kertas menjual angka-angka judi Togel.
Kalau dahulu, para penjual judi Togel secara diam-diam, bahkan sambil bersembunyi menjual angka-angka, namun kini cara itu telah berubah. Sebab, para penjual togel semakin berani menjajakannya secara terbuka.
Puluhan meja yang dijadikan sebagai tempat jual judi Togel. Beberapa warga Kota Jayapura, termasuk para pembeli di pasar terlihat lalu lalang membeli angka, sembari menunggu keluarnya angka togel.
Hal itu terungkap ketika Cenderawasih Pos, pada Jumat (4/10) siang dan Rabu (16/10) kembali mewawancarai beberapa pedagang di pasar itu. Janeth (61) salah seorang pedagang mengatakan bahwa pasar tersebut sering disalahfungsikan oleh orang-orang tertentu yang ingin mendapatkan penghasilan tanpa harus berdagang.
Tak hanya itu, Janeth mengatakan di pasar tersebut sering menemukan orang-orang mabuk karena dipengaruhi Alkohol atau Miras. Ia mengatakan tak sedikit dari mereka melakukan pencurian hingga kekerasan.