Mengikuti Langkah Para Pegiat Lingkungan Kota dan Kabupaten Jayapura Dalam Aksi-aksi Volunteer
Ada banyak cerita menarik dari para pegiat lingkungan di kota dan Kabupaten Jayapura dalam melakukan aksi peduli dalam empat pekan terakhir. Ada yang turun gunung malam hari hingga lupa sedang berpuasa.
Laporan: Abdel Gamel Naser – Jayapura
Hanya bermodal kantong plastik sampah berukuran besar ditambah satu gentong air galon dan beberapa papan edukasi, sejumlah anak muda dari Sanggar Robongholo dan Rumah Bakau Jayapura rutin menggelar kegiatan pembersihan yang biasa disebut Grebek Sampah. Lokasinya juga berpindah-pindah dan pesertanya sebagian besar mahasiswa maupun anak sekolah.
Gerakan ini muncul dari keprihatinan dimana hingga kini persoalan sampah belum sepenuhnya menemukan hal positif. Contoh beberapa bulan lalu ketika lokasi Tempat Pembuangan Akhir di Waibron, Sentani Barat dipalang, ada ratusan ton sampah yang berserakan di Sentani. Begitu juga dengan Kota Jayapura ketika armada truk sampah bermasalah soal antrian BBM yang dianggap justru menimbulkan kegaduhan.
Saat itu berton-ton sampah telat untuk didrop ke TPA Koya Koso dan para sopir justru membawa truk berisi sampah itu ke Kantor Walikota. Ini belum lagi dengan kondisi Kali Acay di Kotaraja hingga badan jalan termasuk Danau Sentani dan perairan Teluk Yotefa yang dipastikan dipenuhi dengan sampah pasca banjir. Sekali lagi masalah sampah untuk wilayah Kota Jayapura maupun Kabupaten Jayapura belum memberi kabar baik.
Dari situlah puluhan anak muda setiap Sabtu turun ke lapangan mencari titik-titik yang memang banyak timbulan sampah untuk kemudian dibersihkan ala – ala anak muda. Ada beberapa lokasi yang sudah didatangi, mulai dari Pasar Pharaa Sentani, Pasar Lama Sentani, Gunug Cycloop hingga pekan kemarin di Pertigaan Jl Genyem, Kemiri, Sentani.