Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Ada Budaya Injak Piring, Ironisnya Piring Didatangkan dari Luar

Dari Pelatihan Pembuatan Keramik yang Ditutup Secara Resmi Oleh Mensor RI Rismaharini

Menteri Sosial RI Mensos RI memang memiliki komitmen dan perhatian lebih  kepada masyarakat Papua. Bahkan, meski hanya sekedar kegiatan pelatihan membuat Keramik saja, Mensos Rismaharini rela datang langsung untuk menutup dan melihat hasil pelatihan. Lantas apa  yang membuat Mensos punya atensi lebih terkait pelatihan ini?

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Kegiatan pelatihan terkait peningkatan kapasistas atau keahlian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, gencar di lakukan oleh Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Abepura.  Selain pembuatan VCO, juga ada pelatihan pembuatan keramik.

  Pelatihan pembuatan keramik bagi kelompok masyarakat yang berlangsung selama 14 hari di BBPPKS Jayapura akhirnya resmi ditutup oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kamis (13/12).

Melihat hasil karya dari peserta pelatihan, Risma mengaku bangga dan terharu.Diapun dengan tegas mengatakan bahwa hasil karya perajin keramik Papua jauh dia tas rata rata. Hal itupun lanjutnya memberi bukti bahwa orang Papua memiliki kemampuan yang setara dengan perajin keramik lainnya di Indonesia.

  Hanya saja selama ini skill mereka untuk membuat keramik dari tanah liat tidak mendapatkan suport dari pemerintah. Oleh sebab itu, dengan melihat hasil karya peserta diapun berinisiatif akan membuka pelatihan management bagi para peserta.

Baca Juga :  Prilaku dan Kepribadian Harus Berubah!

  Sehingga tidak hanya modal kreatifitas, tapi para perajin tersebut juga mampu memasarkan produk mereka dengan mengiktui perkembangan teknologi yang ada. “Nanti dengan pelatihan managemen para perajin ini bisa belajar cara memasarkan produk ini melalui media sosial,” ujarnya.

   Risma menceritakan bahwa pelatihan pembuatan keramik tersebut bermula dirinya berkunjung ke Papua. Setibanya di setiap daerah di Papua, dirinya selalu disuguhkan dengan sambutan adat oleh masyarakat setempat. Salah satunya budaya injak piring. Diapun mempertanyakan piring piring itu apakah dibuat oleh orang Papua sendiri? Sayang jawaban masyarakat setempat mengaggetkan dirinya.

  Pasalnya walaupun budaya injak piring merupakan budaya orang Papua, tapi justru piring yang diinjak para tamu ini diimpor atau didatangkan dari luar Papua.

   Atas hal itu pun mantan Walikota Surabaya itu berinisiatif membuka pelatihan pembuatan keramik dari tanah liat. “Alhasil kita semua lihat tidak kalah menarik dari daerah lain, ini bukti bahwa orang Papua itu kreatifnya luar biasa,” ungkapnya.

  Pada kesempatan penutupan pelatihan tersebut Kementerian sosial memberikan bantuan alat pembakar. “Alat berupa oven bakar tanah liat akan kita berikan, karena alat ini penting. Dengan alat ini akan mempermudah pekerjaan para pengrajin,” ujarnya.

  Risma mengharapkan pelatihan tersebut memberikan dampak pada peningkatan kapasitas dari para pengrajin. Serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakt Papua. “Apa yang kita lakukan ini bentuk dorongan pemerkntah putas untuk menekan angka kemiskiman di Papua,” ungkapnya.

Baca Juga :  Salah Satu Pemikir Lahirnya Sepak Bola tanpa APBD

  Bahkan kesempatan sebelum acara penutupan Risma sempatkan diri mempromosikan produk hasil karya pesrta melalui Youtube Humas Kemensos. “Nanti kita akan bantu promosikan kramik ini di Jakarta, peserta siapkan salah satu nomor handphone untuk merepon setiap pembeli secara online,” ujarnya.

    Tidak hanya itu dia juga mengaku bangga dengan produk peserta pelatihan VCO yang berlangsung di tempat pengolahan VCO di bengkel I. Made di Waena Distrik Heram beberapa waktu lalu.

  “Bangga dengan hasil karya para peserta semoga dengan ilmu yang mereka peroleh selama pelatihan memberi manfaat bagi mereka untuk memproduksi minyak kelapa murni serta produk lain dari kelapa di Kepulauan Mapia,” ujarnya.

  Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Benhur Tomi Mano menyampaikan ucapan terima kasih kepada KementeBoks rian Sosial. Pelatihan Keramik tersebut memberikan dampak besar untuk menekan angka kemisikinan di Papua.

  “Ini bukti pemerintah pusat sagat perhatian dengan orang Papua, karena melalui pelatihan ini dapat menurunkan angka kemiskinan di Papua,” pungkasnya. (rel/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Dari Pelatihan Pembuatan Keramik yang Ditutup Secara Resmi Oleh Mensor RI Rismaharini

Menteri Sosial RI Mensos RI memang memiliki komitmen dan perhatian lebih  kepada masyarakat Papua. Bahkan, meski hanya sekedar kegiatan pelatihan membuat Keramik saja, Mensos Rismaharini rela datang langsung untuk menutup dan melihat hasil pelatihan. Lantas apa  yang membuat Mensos punya atensi lebih terkait pelatihan ini?

Laporan: Carolus Daot_Jayapura

Kegiatan pelatihan terkait peningkatan kapasistas atau keahlian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, gencar di lakukan oleh Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di Abepura.  Selain pembuatan VCO, juga ada pelatihan pembuatan keramik.

  Pelatihan pembuatan keramik bagi kelompok masyarakat yang berlangsung selama 14 hari di BBPPKS Jayapura akhirnya resmi ditutup oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kamis (13/12).

Melihat hasil karya dari peserta pelatihan, Risma mengaku bangga dan terharu.Diapun dengan tegas mengatakan bahwa hasil karya perajin keramik Papua jauh dia tas rata rata. Hal itupun lanjutnya memberi bukti bahwa orang Papua memiliki kemampuan yang setara dengan perajin keramik lainnya di Indonesia.

  Hanya saja selama ini skill mereka untuk membuat keramik dari tanah liat tidak mendapatkan suport dari pemerintah. Oleh sebab itu, dengan melihat hasil karya peserta diapun berinisiatif akan membuka pelatihan management bagi para peserta.

Baca Juga :  Orang Tua yang Punya Anak Berkebutuhan Khusus Diharap Bisa Bawa ke SLB

  Sehingga tidak hanya modal kreatifitas, tapi para perajin tersebut juga mampu memasarkan produk mereka dengan mengiktui perkembangan teknologi yang ada. “Nanti dengan pelatihan managemen para perajin ini bisa belajar cara memasarkan produk ini melalui media sosial,” ujarnya.

   Risma menceritakan bahwa pelatihan pembuatan keramik tersebut bermula dirinya berkunjung ke Papua. Setibanya di setiap daerah di Papua, dirinya selalu disuguhkan dengan sambutan adat oleh masyarakat setempat. Salah satunya budaya injak piring. Diapun mempertanyakan piring piring itu apakah dibuat oleh orang Papua sendiri? Sayang jawaban masyarakat setempat mengaggetkan dirinya.

  Pasalnya walaupun budaya injak piring merupakan budaya orang Papua, tapi justru piring yang diinjak para tamu ini diimpor atau didatangkan dari luar Papua.

   Atas hal itu pun mantan Walikota Surabaya itu berinisiatif membuka pelatihan pembuatan keramik dari tanah liat. “Alhasil kita semua lihat tidak kalah menarik dari daerah lain, ini bukti bahwa orang Papua itu kreatifnya luar biasa,” ungkapnya.

  Pada kesempatan penutupan pelatihan tersebut Kementerian sosial memberikan bantuan alat pembakar. “Alat berupa oven bakar tanah liat akan kita berikan, karena alat ini penting. Dengan alat ini akan mempermudah pekerjaan para pengrajin,” ujarnya.

  Risma mengharapkan pelatihan tersebut memberikan dampak pada peningkatan kapasitas dari para pengrajin. Serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakt Papua. “Apa yang kita lakukan ini bentuk dorongan pemerkntah putas untuk menekan angka kemiskiman di Papua,” ungkapnya.

Baca Juga :  Prilaku dan Kepribadian Harus Berubah!

  Bahkan kesempatan sebelum acara penutupan Risma sempatkan diri mempromosikan produk hasil karya pesrta melalui Youtube Humas Kemensos. “Nanti kita akan bantu promosikan kramik ini di Jakarta, peserta siapkan salah satu nomor handphone untuk merepon setiap pembeli secara online,” ujarnya.

    Tidak hanya itu dia juga mengaku bangga dengan produk peserta pelatihan VCO yang berlangsung di tempat pengolahan VCO di bengkel I. Made di Waena Distrik Heram beberapa waktu lalu.

  “Bangga dengan hasil karya para peserta semoga dengan ilmu yang mereka peroleh selama pelatihan memberi manfaat bagi mereka untuk memproduksi minyak kelapa murni serta produk lain dari kelapa di Kepulauan Mapia,” ujarnya.

  Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Benhur Tomi Mano menyampaikan ucapan terima kasih kepada KementeBoks rian Sosial. Pelatihan Keramik tersebut memberikan dampak besar untuk menekan angka kemisikinan di Papua.

  “Ini bukti pemerintah pusat sagat perhatian dengan orang Papua, karena melalui pelatihan ini dapat menurunkan angka kemiskinan di Papua,” pungkasnya. (rel/tri)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya