Perumahan Organda “Wilayah Merah” yang Jadi Perhatian Calon Gubernur Papua
Komplek perumahan Organda Padangbulan memiliki jumlah pemilih mencapai ribuan. Hal ini tentu menarik bagi para calon kepala daerah untuk mendulang suara dari pemukiman yang dikenal “daerah merah” ini. Setelah sebelumnya, calon gubernur Papua Mathius D Fakhiri datang ke Perumahan Organda, maka Sabtu (12/10) giliran calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano menemui warga Organda.
Laporan: Carolus Daot_Jayapura
Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano melaksanakam tatap muka dengan warga Komplek Organda, Distrik Heram, Kota Jayapura, Sabtu (12/10). Sekitar pukul 10.50 WIT mantan Walikota Jayapura dua periode itu tiba di Kompleks Organda, langsung disambut tukang ojek, serta adat tarian adat, yang diringi dengan nyanyian dari pemuda setempat.
Willem Awom selaku tokoh Masyarakat Kompleks Organda menyampaikan kehadiran BTM membawa sukacita bagi mereka. Karena selama menjabat sebagai Walikota Jayapura banyak hal yang dilakukan untuk kesejahetraan warga kompleks Organda. Terlepas dari keberhasilannya, tampak masih menyisakan berbagai persoalan, salah satunya masalah banjir. Oleh sebab itu, pihaknya berharap jika terpilih maka BTM bisa selesaikan masalah tersebut.
“Masalah banjir di Organda ini masih belum diselesaikan, kami berharap jika BTM terpilih maka dapat memperhatikan masalah ini dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, diharapkan BTM mendorong kerukunan umat beragama di Kompleks Organda.
“Kami juga minta, jika terpilih BTM-YB dapat memperhatikan, ekonomi mama mama yang jual pinang, tukang ojek, tapi juga masyarakat lain di Kompleks Organda ini,” pintanya.
Sebagai tanda bahwa warga setempat bersatu mendukung BTM-YB, maka W. Awom menyerahkan sebuah noken kepada BTM. Sebagai orang Papua, noken tempat menyimpan seluruh hasil bumi, dengan memberikan noken ini. “Itu artinya suara kami bungkus untuk BTM-YB,” tegasnya.
Sementara itu, Calon Gubernur Papua, Benhur Tomi Mano mengatakan Organda merupakan wilayah dengan resapan air. Oleh sebab itu masalah banjir di wilayah itu tidak dapat diselesaikan dengan kata kata, namun butuh anilis maupun kajian oleh pihak yang berkompeten.
Diapun berkomitmen, jika terpilih maka hadirkan tim analisis lingkungan meneliti masalah banjir di kompleks Organda. “Saya sudah berkonsep, nanti kita hadirkan tim analisis, bagaimana caranya agar masalah banjir di kompleks Organda ini bisa diselesaikan,” ujarnya.
Dia pun mengatakan selama menjabat walikota Jayapura, berbagai langkah telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah banjir di Kompleks Organda. Salah satunya dengan membangun jaring sampah di Kali Emereuw, tapi juga membersihkan sampah di sepanjang kali tersebut.