Menurut Muhammad Tamrin, sebelumnya pada tahun 2023 yang lalu, pihaknya masih mengenakan tarif bagi kendaraan yang masuk ke dalam terminal itu. Dimana tarif satu hari per mobil berjumlah Rp 5000. Padahal waktu itu kata dia jumlahnya cukup besar untuk membantu pendapatan asli daerah dengan total Rp 9 juta per bulan.
Terkait masalah tarif itu pihaknya telah membahasnya dengan pihak terkait. “Kita dulu bersama instansi terkait bahas masalah ini , jadi per kendaraan roda empat itu Rp 5000 per hari, terus untuk kendaraan roda dua atau motor Rp 2000 per harinya,” terangnya.
Karena dilarang, kata Tamrin, sekarang untuk tarif untuk kendaraan yang masuk sudah di tiadakan lagi. Sekarang pihaknya hanya mendapatkan retribusi dari sewa los atau kios saja. Sementara untuk kamar mandi (WC), menurut Tamrin, pihaknya juga sudah tidak memungut biaya lagi. Ada pun kendala yang Ia tidak sebutkan dalam pengambilan retribusi tersebut.
Terkait dengan fasilitas yang ada di terminal tersebut Tamrin katakan masih dalam keadaan baik-baik saja. Hanya saja ada beberapa bagian tertentu yang kondisinya sudah tidak bisa digunakan dikarenakan tidak dirawat baik. Tetapi ada beberapa fasilitas didalam terminal tersebut masih dalam tahap proses perbaikan atau sementara di renovasi.
Di sisi lain dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi pada Selasa (11/6) dan Rabu (12/6), tampak di beberapa bagian terminal tersebut tampak rusak, kotor dan sedikit kumuh seperti tidak dirawat dengan baik. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos