Selain pertunjukan seni dan budaya, Festival Port Numbay juga diramaikan dengan pameran puluhan produk UMKM lokal. Produk-produk unggulan dari masyarakat kampung ditampilkan dalam berbagai bentuk, mulai dari kuliner tradisional, hasil kerajinan, hingga fashion berbasis motif khas Port Numbay.
“Kami ingin mengangkat pelaku UMKM agar mendapat peningkatan pendapatan melalui promosi produk lokal. Panitia juga diharapkan mendatangkan banyak pengunjung agar kegiatan ini berdampak langsung bagi ekonomi masyarakat sekitar,” tutupnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Richard J.Nahumury menjelaskan bahwa Festival Port Numbay tahun ini mengusung tema “Explore Kampung Kayo Batu” dan diikuti oleh sekitar 30 stan UMKM, 30 sanggar seni budaya, serta penampilan dari sejumlah musisi dan band lokal.
“Festival ini menampilkan atraksi budaya, pertunjukan seni dari sanggar-sanggar lokal maupun Nusantara, serta menonjolkan adat istiadat khas kampung. Kegiatan ini kami laksanakan selama tiga hari, dari 9 hingga 11 Oktober 2025,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Festival Port Numbay akan menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Jayapura, dengan lokasi pelaksanaan yang berbeda setiap tahun di kampung-kampung adat Port Numbay.
“Tujuannya agar masyarakat kota dapat berkunjung ke kampung, sehingga terjadi perputaran ekonomi dan pengenalan lebih luas terhadap tradisi serta seni budaya yang ada di kampung-kampung,” ujarnya.
Festival Port Numbay 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya dalam menjaga warisan kearifan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Jayapura.(*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos