Wednesday, May 14, 2025
22.5 C
Jayapura

Digelar Sederhana di Lapangan, Tidak Ada Sesuatu yang Wah

  Karena itu, berharap para siswa yang baru selesai pendidikan baik itu tamatan SMK maupun SMA langsung mendapatkan pekerjaan, sehingga angka pengangguran di Kota Jayapura tidak bertambah.

  “Ini kembali ke masing-masing siswa, sempat saya tanyakan juga kepada siswa, tak sedikit ada yang menjawab ingin langsung kerja, ada juga yang ingin melanjutkan kuliah, tetapi ada juga yang ingin kuliah sambil kerja,” ungkap Rocky.

  Di tempat yang sama Kepsek SMKN 3 Bisnis dan Manajemen Jayapura, Elia Waromi menyebutkan bahwa dari jumlah 276 siswa yang ikut ujian akhir semester tahun ajaran 2024/2025 di sekolahnya itu 100 persen lulus.

  “Semua lulus, dari jumlah 276 orang siswa semuanya lulus untuk tahun ajaran 2024/2025,” ujar Waromi kepada Cenderawasih Pos, Jumat (9/5) di SMKN 2 Jayapura.

Baca Juga :  Kreatif Daur Ulang Sampah, hingga Hasilkan Uang dari Latihan Wirausaha

   Kepala sekolah itu berharap dengan selesainya mereka di jenjang SMK dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi dapat mengambil jurusan sesuai dengan program dan jurusan yang telah dijalankan supaya nyambung dengan apa yang mereka dapatkan saat ini.

   Kendati demikian, Waromi mengaku pihaknya lebih banyak mendorong para siswa-siswi untuk berwirausaha atau bekerja untuk mengisi posisi menengah ke bawah dan di lapangan. Tak hanya itu pihaknya juga menyampaikan pesan kepada orang tua siswa untuk terus mengawal anak-anaknya ini hingga sukses di masa depan.

   Adapun catatan-catatan penting kata kepala sekolah itu, yakni mengenai ijazah. Hal itu ia sampaikan karena saat ini pihaknya telah mengunakan e-ijazah atau ijazah elektronik. Jadi, ijazah itu bisa dicetak apabila data-data dari siswa telah sesuai dengan data kependudukan.

Baca Juga :  Belum Dikelola Secara Optimal, Kontribusi Terhadap PAD Masih Rendah

   Ia menyebut setidaknya ada delapan (8) siswa yang masih bermasalah dengan data-data pribadinya. Untuk itu, saat ini pihak sekolah sedang berusaha untuk menyelesaikan.

  “Ada delapan siswa yang masih bermasalah dengan data-datanya. Kita coba menyelesaikan dengan mengirim data ke dukcapil atau menyuruh orangtuanya untuk berkomunikasi. Sehingga tidak menghambat teman yang lain sebagian besar sudah selesai,” jelas kepsek.

  Ditambahkan Elia Waromi bahwa ijazah baru bisa keluar dan bisa dibagikan ketika semua data-data dari para siswa-siswi telah lengkap. “Jika ada satu yang bermasalah maka yang lain pun terdampak.” Ujarnya.  (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

  Karena itu, berharap para siswa yang baru selesai pendidikan baik itu tamatan SMK maupun SMA langsung mendapatkan pekerjaan, sehingga angka pengangguran di Kota Jayapura tidak bertambah.

  “Ini kembali ke masing-masing siswa, sempat saya tanyakan juga kepada siswa, tak sedikit ada yang menjawab ingin langsung kerja, ada juga yang ingin melanjutkan kuliah, tetapi ada juga yang ingin kuliah sambil kerja,” ungkap Rocky.

  Di tempat yang sama Kepsek SMKN 3 Bisnis dan Manajemen Jayapura, Elia Waromi menyebutkan bahwa dari jumlah 276 siswa yang ikut ujian akhir semester tahun ajaran 2024/2025 di sekolahnya itu 100 persen lulus.

  “Semua lulus, dari jumlah 276 orang siswa semuanya lulus untuk tahun ajaran 2024/2025,” ujar Waromi kepada Cenderawasih Pos, Jumat (9/5) di SMKN 2 Jayapura.

Baca Juga :  Akan Cabut Izin Trayek Aplikasi Maxim di Papua

   Kepala sekolah itu berharap dengan selesainya mereka di jenjang SMK dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi dapat mengambil jurusan sesuai dengan program dan jurusan yang telah dijalankan supaya nyambung dengan apa yang mereka dapatkan saat ini.

   Kendati demikian, Waromi mengaku pihaknya lebih banyak mendorong para siswa-siswi untuk berwirausaha atau bekerja untuk mengisi posisi menengah ke bawah dan di lapangan. Tak hanya itu pihaknya juga menyampaikan pesan kepada orang tua siswa untuk terus mengawal anak-anaknya ini hingga sukses di masa depan.

   Adapun catatan-catatan penting kata kepala sekolah itu, yakni mengenai ijazah. Hal itu ia sampaikan karena saat ini pihaknya telah mengunakan e-ijazah atau ijazah elektronik. Jadi, ijazah itu bisa dicetak apabila data-data dari siswa telah sesuai dengan data kependudukan.

Baca Juga :  Lestarikan Cagar Budaya Gunung Srobu, Pemkot Siapkan Perwal

   Ia menyebut setidaknya ada delapan (8) siswa yang masih bermasalah dengan data-data pribadinya. Untuk itu, saat ini pihak sekolah sedang berusaha untuk menyelesaikan.

  “Ada delapan siswa yang masih bermasalah dengan data-datanya. Kita coba menyelesaikan dengan mengirim data ke dukcapil atau menyuruh orangtuanya untuk berkomunikasi. Sehingga tidak menghambat teman yang lain sebagian besar sudah selesai,” jelas kepsek.

  Ditambahkan Elia Waromi bahwa ijazah baru bisa keluar dan bisa dibagikan ketika semua data-data dari para siswa-siswi telah lengkap. “Jika ada satu yang bermasalah maka yang lain pun terdampak.” Ujarnya.  (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya