Thursday, March 13, 2025
26.7 C
Jayapura

Buka Pesantren Kilat, Libatkan Anak-anak di Sekitar Pondok

Melihat Aktivitas  Para Santri Pondok Pesantren Ya Bunaya Waena di Bulan Ramadan

Ada sekitar 105 anak yang terdiri dari perempuan dan laki-laki sedang belajar di pondok pesantren Ya Bunaya di Waena. Di bulan Ramadan seperti  saat ini,  aktifitas di pondok pesantren penuh dengan nuansa ibadah puasa. Seperti apa aktifitasnya?

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

Dering bel listrik berbunyi, waktu sudah menunjukan pukul 11.45 WIT. Semua anak anak yang mondok di pesantren Ya Bunaya di Waena terlihat cukup teratur keluar dari ruang kelas. Mereka baru saja selesai belajar, bergegas langsung meninggalkan ruang kelas setelah buny bel terdengar, Senin (10/3) siang kemarin.

  Bangunan ruang belajar para siswa pondok ini dibangun dua lantai, mengitari lapangan upacara yang ada di tengah bangunan. Jika dilihat dari pintu masuk, bangunan tersebut menyerupai huruf U.

Baca Juga :  Perlu Segera Dibenahi, Kekerasan dan Penelantaran Anak Sudah Memprihatinkan

   Seperti biasanya, usai melaksanakan kegiatan belajar mengajar anak-anak dengan tertib kembali ke tempat tinggal mereka, asrama yang letaknya di bagian belakang bangunan ruang kelas.

  Mereka terlihat dengan tertib masuk kembali ke dalam asrama, baik laki laki maupun perempuan. Setiap hari, sejak pagi hingga malam menjelang, anak anak ini sudah mempunyai kegiatan yang sudah terjadwal, dan wajib diikuti. Kecuali bagi yang sedang sakit.

  Pengelola pondok pesantren Ya Bunaya, Ust.Ahmad Basudin mengaku, mendidik anak-anak ini sudah pasti dengan penuh kesabaran yang tinggi. Apalagi jumlah mereka cukup banyak dan tentunya berasal berbagai macam latar belakang yang berbeda, termasuk karakter.

   Namun ketika masuk pondok pesantren, setiap siswa  harus wajib mengikuti aturan yang sudah dibuat oleh pihak pengelola. Namun demikian, mereka pada akhirnya terlihat mampu beradaptasi dengan segala macam aturan yang diwajibkan didalam pondok, terutama mengenai hal belajar, doa dan sebagainya.

Baca Juga :  Pj Wali Kota: Insan Pers, Wajib Perhatikan Kode Etik!

   “Kita membiasakan anak-anak untuk hidup teratur, belajar, olahraga dan berdoa, makan, semua sudah terjadwal,” kata Ust.Ust.Ahmad Basudin, Senin (10/3).

   Nah selama bulan suci Ramadan ini, sebenarnya tidak ada yang berbeda dari kegiatan-kegiatan yang sebelumnya yang dikaksanakan di dalam pondok pesantren itu. Misalnya, selama Ramadan ini anak-anak diwajibkan untuk mengikuti pengajian Ramadan, yaitu pengajian kitab kuning, dimulai dari bakda Subuh,  bakda Asar dan bakda Tarawih

Melihat Aktivitas  Para Santri Pondok Pesantren Ya Bunaya Waena di Bulan Ramadan

Ada sekitar 105 anak yang terdiri dari perempuan dan laki-laki sedang belajar di pondok pesantren Ya Bunaya di Waena. Di bulan Ramadan seperti  saat ini,  aktifitas di pondok pesantren penuh dengan nuansa ibadah puasa. Seperti apa aktifitasnya?

Laporan: Robert Mboik-Jayapura

Dering bel listrik berbunyi, waktu sudah menunjukan pukul 11.45 WIT. Semua anak anak yang mondok di pesantren Ya Bunaya di Waena terlihat cukup teratur keluar dari ruang kelas. Mereka baru saja selesai belajar, bergegas langsung meninggalkan ruang kelas setelah buny bel terdengar, Senin (10/3) siang kemarin.

  Bangunan ruang belajar para siswa pondok ini dibangun dua lantai, mengitari lapangan upacara yang ada di tengah bangunan. Jika dilihat dari pintu masuk, bangunan tersebut menyerupai huruf U.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan kepada Masyarakat

   Seperti biasanya, usai melaksanakan kegiatan belajar mengajar anak-anak dengan tertib kembali ke tempat tinggal mereka, asrama yang letaknya di bagian belakang bangunan ruang kelas.

  Mereka terlihat dengan tertib masuk kembali ke dalam asrama, baik laki laki maupun perempuan. Setiap hari, sejak pagi hingga malam menjelang, anak anak ini sudah mempunyai kegiatan yang sudah terjadwal, dan wajib diikuti. Kecuali bagi yang sedang sakit.

  Pengelola pondok pesantren Ya Bunaya, Ust.Ahmad Basudin mengaku, mendidik anak-anak ini sudah pasti dengan penuh kesabaran yang tinggi. Apalagi jumlah mereka cukup banyak dan tentunya berasal berbagai macam latar belakang yang berbeda, termasuk karakter.

   Namun ketika masuk pondok pesantren, setiap siswa  harus wajib mengikuti aturan yang sudah dibuat oleh pihak pengelola. Namun demikian, mereka pada akhirnya terlihat mampu beradaptasi dengan segala macam aturan yang diwajibkan didalam pondok, terutama mengenai hal belajar, doa dan sebagainya.

Baca Juga :  Dari Denpasar ke Malang demi Legenda yang Diceritakan sang Kakek 

   “Kita membiasakan anak-anak untuk hidup teratur, belajar, olahraga dan berdoa, makan, semua sudah terjadwal,” kata Ust.Ust.Ahmad Basudin, Senin (10/3).

   Nah selama bulan suci Ramadan ini, sebenarnya tidak ada yang berbeda dari kegiatan-kegiatan yang sebelumnya yang dikaksanakan di dalam pondok pesantren itu. Misalnya, selama Ramadan ini anak-anak diwajibkan untuk mengikuti pengajian Ramadan, yaitu pengajian kitab kuning, dimulai dari bakda Subuh,  bakda Asar dan bakda Tarawih

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/