Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Alhamdulillah, Kami Urut sampai Terkantuk-kantuk

Donasi-Donasi yang ”Berbeda” untuk Para Korban Letusan Semeru

Tiga ahli urut dari Bogor datang dan peminatnya langsung berjubel. Ada pula yang mendirikan posko soto dan berton-ton pakan serta obat-obatan ternak.

AZAMI RAMADHAN, Lumajang

BAHRUDIN berhati-hati saat turun dari sepeda motornya. Jalannya pincang sembari menahan sakit di kaki kirinya.

”Ini saya mau pijat kaki,” katanya sembari memegangi kaki kirinya. ”Ah iya mangga, mangga,” sambut Muhamad Juwaeni, seorang ahli urut.

Bahrudin warga Kampung Embong Tengah, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur. Haji Uwaen, sapaan akrab Muhamad Juwaeni, datang dari Desa Cimande, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Semeru yang mempertemukan mereka di Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh, Lumajang, kemarin. Haji Uwaen berada di sana sebagai bagian dari Gerakan Anak Negeri Kabupaten Bogor untuk Semeru.

Layanan pijat urut itu bisa digolongkan sebagai bentuk donasi yang paling berbeda dari sekian banyak donasi untuk para korban erupsi Semeru. Total ada 27 warga yang diterapi sejak Selasa (7/12) petang. Keluhannya bermacam-macam. Mulai yang capek-capek, pegal linu, hingga kecetit atau saraf kejepit di beberapa organ tubuh.

Koordinator Gerakan Anak Negeri Kabupaten Bogor untuk Semeru Iqbal Muhammad mengatakan, setiap kali terjun pada aksi kemanusiaan di dalam dan luar negeri, pihaknya memang selalu melibatkan ahli urat tradisional dari Desa Cimande. Di Lumajang, mereka membawa tiga ahli urat.

Baca Juga :  Dampak Secara Ekonomi Mulai Terasa,  Harga Barang Mulai Naik

”Termasuk dokter, perawat, paramedis, dan relawan. Total ada 17 orang yang berangkat dari Bogor,” ujarnya.

Dia menjelaskan, layanan kesehatan dan pijat tak hanya dilakukan di posko. Namun dengan sistem jemput bola mendatangi titik-titik pengungsian.

Aceng Syukron, ahli urut Cimande lainnya, mengungkapkan bahwa di Kebonagung awalnya melayani lima warga. Tapi, kemudian informasi menyebar dari mulut ke mulut bahwa ada ahli urut. Warga pun datang berduyun-duyun.

”Tadi (kemarin) pagi di dekat posko kami itu banyak yang datang. Karena kami hanya bertiga, jadi digilir,” ungkapnya. Dia bersyukur mayoritas warga menikmati pijat tradisional itu. ”Sampai terkantuk-kantuk. Alhamdulilah ya,” imbuhnya, lantas terbahak.

Bahrudin salah satunya. Nyeri pada kaki kirinya yang dialami setahun kambuh lagi saat dia harus berlari begitu mendengar kabar lahar semeru datang. ”Jadinya sakit lagi,” katanya sambil sedikit meringis saat Haji Uawen mulai mengurutnya.

Hari ini, kata Iqbal, pihaknya sudah menjadwalkan layanan kesehatan dan pijat urat. Ada tiga dusun yang bakal dikunjungi di Desa Sumbermujur yang juga berada di sekitar Semeru.

Yang juga berbeda dari kebanyakan donasi adalah soto boyolali. Sajian dari Spesial Soto Boyolali (SSB) untuk para pengungsi dan relawan itu dimulai Senin (6/12).

Menu yang disajikan bukan hanya soto boyolali. Per hari di posko mereka di Desa Bulakmanggis, Kecamatan Candipuro, Lumajang, SSB dapat membuat 450–500 porsi makanan. Menunya sebenarnya beragam, tapi sajian utamanya soto boyolali.

Baca Juga :  Demi Kenyamanan Pengguna Jalan, Bahu Jalan Bukan Tempat Bangun Usaha

”Ini yang bisa kami lakukan. Biar bisa saling merasakan ya. Ini juga kami lakukan di banjir Jakarta, gempa Lombok, dan tempat lain,” ujar Human Resources Department Sigit Dwi Setyawan yang bersama rombongan berencana menetap selama sebulan dengan melibatkan dua tim yang juga berangkat dari Boyolali.

Bantuan tak hanya datang untuk warga korban erupsi Gunung Semeru. Tapi juga hewan ternak. Bantuan berupa pakan ternak, obat-obatan, dan dokter hewan itu disalurkan langsung oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur hingga kemarin.

”Bantuan itu kan banyak bentuknya. Nah, hasil asesmen kami salah satunya pakan ternak,” kata Arum Sabil, ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.

Dia menambahkan, bantuan pakan ternak dan obat-obatan itu sementara sejumlah 8 ton. Jumlah tersebut terdiri atas pakan hijau-hijauan berupa rumput gajahan dan jagung, konsentrat sapi dan kambing, silase untuk pakan sapi, serta obat-obatan untuk sapi dan kambing.

Dia berharap bantuan pakan dan obat-obatan ternak hewan itu dapat memperkuat psikis para warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. ”Iya kan peternaknya kenyang dan nyaman, sudah seharusnya hewan ternak mereka juga ikut. Jadi, pemiliknya nggak kepikiran,” katanya. (*/c19/ttg/JPG)

Donasi-Donasi yang ”Berbeda” untuk Para Korban Letusan Semeru

Tiga ahli urut dari Bogor datang dan peminatnya langsung berjubel. Ada pula yang mendirikan posko soto dan berton-ton pakan serta obat-obatan ternak.

AZAMI RAMADHAN, Lumajang

BAHRUDIN berhati-hati saat turun dari sepeda motornya. Jalannya pincang sembari menahan sakit di kaki kirinya.

”Ini saya mau pijat kaki,” katanya sembari memegangi kaki kirinya. ”Ah iya mangga, mangga,” sambut Muhamad Juwaeni, seorang ahli urut.

Bahrudin warga Kampung Embong Tengah, Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur. Haji Uwaen, sapaan akrab Muhamad Juwaeni, datang dari Desa Cimande, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Semeru yang mempertemukan mereka di Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh, Lumajang, kemarin. Haji Uwaen berada di sana sebagai bagian dari Gerakan Anak Negeri Kabupaten Bogor untuk Semeru.

Layanan pijat urut itu bisa digolongkan sebagai bentuk donasi yang paling berbeda dari sekian banyak donasi untuk para korban erupsi Semeru. Total ada 27 warga yang diterapi sejak Selasa (7/12) petang. Keluhannya bermacam-macam. Mulai yang capek-capek, pegal linu, hingga kecetit atau saraf kejepit di beberapa organ tubuh.

Koordinator Gerakan Anak Negeri Kabupaten Bogor untuk Semeru Iqbal Muhammad mengatakan, setiap kali terjun pada aksi kemanusiaan di dalam dan luar negeri, pihaknya memang selalu melibatkan ahli urat tradisional dari Desa Cimande. Di Lumajang, mereka membawa tiga ahli urat.

Baca Juga :  Banyak Dengar Keluhan, Janji Akan Segera Kembali Bersama Instansi Teknis

”Termasuk dokter, perawat, paramedis, dan relawan. Total ada 17 orang yang berangkat dari Bogor,” ujarnya.

Dia menjelaskan, layanan kesehatan dan pijat tak hanya dilakukan di posko. Namun dengan sistem jemput bola mendatangi titik-titik pengungsian.

Aceng Syukron, ahli urut Cimande lainnya, mengungkapkan bahwa di Kebonagung awalnya melayani lima warga. Tapi, kemudian informasi menyebar dari mulut ke mulut bahwa ada ahli urut. Warga pun datang berduyun-duyun.

”Tadi (kemarin) pagi di dekat posko kami itu banyak yang datang. Karena kami hanya bertiga, jadi digilir,” ungkapnya. Dia bersyukur mayoritas warga menikmati pijat tradisional itu. ”Sampai terkantuk-kantuk. Alhamdulilah ya,” imbuhnya, lantas terbahak.

Bahrudin salah satunya. Nyeri pada kaki kirinya yang dialami setahun kambuh lagi saat dia harus berlari begitu mendengar kabar lahar semeru datang. ”Jadinya sakit lagi,” katanya sambil sedikit meringis saat Haji Uawen mulai mengurutnya.

Hari ini, kata Iqbal, pihaknya sudah menjadwalkan layanan kesehatan dan pijat urat. Ada tiga dusun yang bakal dikunjungi di Desa Sumbermujur yang juga berada di sekitar Semeru.

Yang juga berbeda dari kebanyakan donasi adalah soto boyolali. Sajian dari Spesial Soto Boyolali (SSB) untuk para pengungsi dan relawan itu dimulai Senin (6/12).

Menu yang disajikan bukan hanya soto boyolali. Per hari di posko mereka di Desa Bulakmanggis, Kecamatan Candipuro, Lumajang, SSB dapat membuat 450–500 porsi makanan. Menunya sebenarnya beragam, tapi sajian utamanya soto boyolali.

Baca Juga :  Pernah Menahan Lapar Seharian, Kiriman Bulanan Kadang Hanya Rp 300 Ribu

”Ini yang bisa kami lakukan. Biar bisa saling merasakan ya. Ini juga kami lakukan di banjir Jakarta, gempa Lombok, dan tempat lain,” ujar Human Resources Department Sigit Dwi Setyawan yang bersama rombongan berencana menetap selama sebulan dengan melibatkan dua tim yang juga berangkat dari Boyolali.

Bantuan tak hanya datang untuk warga korban erupsi Gunung Semeru. Tapi juga hewan ternak. Bantuan berupa pakan ternak, obat-obatan, dan dokter hewan itu disalurkan langsung oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur hingga kemarin.

”Bantuan itu kan banyak bentuknya. Nah, hasil asesmen kami salah satunya pakan ternak,” kata Arum Sabil, ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.

Dia menambahkan, bantuan pakan ternak dan obat-obatan itu sementara sejumlah 8 ton. Jumlah tersebut terdiri atas pakan hijau-hijauan berupa rumput gajahan dan jagung, konsentrat sapi dan kambing, silase untuk pakan sapi, serta obat-obatan untuk sapi dan kambing.

Dia berharap bantuan pakan dan obat-obatan ternak hewan itu dapat memperkuat psikis para warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. ”Iya kan peternaknya kenyang dan nyaman, sudah seharusnya hewan ternak mereka juga ikut. Jadi, pemiliknya nggak kepikiran,” katanya. (*/c19/ttg/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya