Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Pasien Anak Dipindah ke Ruang Bedah, Ruang Instalasi Air – Listrik Rusak Total

Berkunjung ke RSUD Abe Sehari Setelah Dilanda Kebakaran

Kebakaran yang melanda RSUD Abe sempat membuat kepanikan yang luar biasa, antara menyelematkan diri, menyelamatkan pasien bahkan menyelamatkan peralatan medis yang harganya tidak murah dalam tempo yang cepat butuh kerjasama yang luar biasa antara petugas perawat, kepolisian dan masyarakat. Bagaimana kondisi RSUD Abe tersebut, pasca kebakaran tersebut?

Laporan Karolus Daot

Sehari setelah kebakaran yang melanda  RSUD Abepura, nampak aktifitas pelayanan sudah mulai normal.  Ya, kendati ruangan IGD masih tersegel police line, pelayanan pasien IGD, kemudian dialihkan keruangan administrasi.

  Sementara itu dari seluruh pasien yang dievakuasi saat kebakaran, tampak sudah dikembalikan ke ruangannya masing masing,  Hanya saja pelayanan pasien IGD masih dilakukan di bawah tenda darurat yang terletak di halaman ruangan administrasi di RSUD Abepura itu.

Direktur RSUD Abepura dr Daisy Urbinas mengatakan pasien yang dievakusi saat peristiwa kebakaran telah dikembalikan ke ruangannnya masing masing. Kecuali pasien anak, saat ini dipindahtempatkan ke ruangan bedah.  “Pasien yang dievakuasi ke halaman parkir, telah kita kembalikan ke ruangannya masing-masing tadi malam,” ujarnya.

Ia pun menyatakan untuk pelayanan IGD sementara dialihkan ke ruangan poli eksekutif, lantaran aparat kepolisisan masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa kebakaran tersebut. “Sementara kita alihkan dulu pelayanan, nanti kalau pendataan kerusakan selesai maka kita kembali ke IGD,” ujarnya.

Baca Juga :  APBD Pemkot Fokus Program Prioritas dan Penerapan Budaya Kerja

Untuk data kerusakan sendiri, saat ini pihak rumah sakit belum memastikan jumlahnya, namun setelah dilakukan pendataan secara menyeluruh, maka akan dilaporkan ke pemerintah Provinsi Papua.

Sementara pelayanan di RSUD Abepura Rabu (10/5) kemarin baik rawat inap maupun rawat jalan masih seperti biasa, kecuali IGD yang pelayananya masih situasional.  “Pasca peristiwa kebakaran selasa kemarin, terdapat dua ruangan yang tidak dapat digunakan, diantaranya ruang rawat inap khusus anak, dan juga ruangan IGD,” kata Daisy

Sementara ruangan instalasi Gisi, lanjut dia separuh ruangan masih dapat digunakan. Walaupun harus menyesuaikan dengan keadaan. Kemudian ruang instalasi air, dan listrik mengalami kerusakan secara total.

Karena ruangan instalasi listrik masih rusak, sementara kita lakukan penyambungan kabel darurat, untuk penyediaan makanan pasien,” imbuhnya.  Kemudian untuk penyuplai air bersih kita menggunakan mobil tangki,” tutup Daisy.

Di tempat yang sama orang tua dari salah satu orang pasien yang tengah dirawat di bawah tenda darurat, Nely Hamadi. Dia mengaku tidak mempersoalkan pelayanan, walaupun menggunakan tenda darurat, asalkan pelayanan tetap berjalan dengan baik dan menjamin keselamatan pasien.  “Kita tidak masalah, walaupun pelayanan di IGD menggunakan tenda darurat, asalkan aman,” katanya.

Baca Juga :  Tingkatkan Minat Baca Selama Pandemi dengan Transformasi Perpustakan Digital

Dia pun mengakui kondisi tersebut bukan suatu kesengajaan, namun harapannya situasi ini tidak kemudian mengabaikan pelayanan kepada masyarakat.  Kita tahu kondisi ini memang tidak mudah, tapi kita harap agar pelayanan kepada masyarakat tetap diperhatikan,” tutur Nely.

Sekadar diketahui RSUD Abepura, yang terletak di Jl. Kesehatan No.1, Yobe, Distrik Abepura, Kota Jayapura mengalami kebakaran hebat.  Api dengan cepat menyambar lantai dua tepat di atas ruang IGD itu membuat para perawat langsung bergegas mengevakuasi pasien yang sedang dirawat di tempat tersebut.

Beruntung ketika itu, para perawat tak bekerja sendiri dalam mengevakuasi pasien, namun dibantu oleh kepolisian dan dukungan masyarakat, akhinya proses evakuasi pasien dari ruangan tidak membutuhkan waktu yang lama. Walaupun saat proses evakuasi, terdapat dua orang pasien kritis meninggal dunia, namun perjuangan para medis menghadapi peristiwa kebakaran tersebut patut diacungi jempol.

Setelah dilakukan penyemprotan oleh pihak Damkar Kota Jayapura, Kobaran api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIT.

Mobil pemadam yang diturunkan untuk memadamkan kobaran api sebanyak 8 unit. Diantaranya 5 unit Mobil pemadam milik Damkar Kota Jayapura, 3 unit lainnya AWC milik Polda, Papua, Polresta Jayapura, dan Lantamal X Jayapura. Sedikitnya ada 10 buah tenda darurat yang dipasang untuk pasien yang dievakuasi. (*/wen)

Berkunjung ke RSUD Abe Sehari Setelah Dilanda Kebakaran

Kebakaran yang melanda RSUD Abe sempat membuat kepanikan yang luar biasa, antara menyelematkan diri, menyelamatkan pasien bahkan menyelamatkan peralatan medis yang harganya tidak murah dalam tempo yang cepat butuh kerjasama yang luar biasa antara petugas perawat, kepolisian dan masyarakat. Bagaimana kondisi RSUD Abe tersebut, pasca kebakaran tersebut?

Laporan Karolus Daot

Sehari setelah kebakaran yang melanda  RSUD Abepura, nampak aktifitas pelayanan sudah mulai normal.  Ya, kendati ruangan IGD masih tersegel police line, pelayanan pasien IGD, kemudian dialihkan keruangan administrasi.

  Sementara itu dari seluruh pasien yang dievakuasi saat kebakaran, tampak sudah dikembalikan ke ruangannya masing masing,  Hanya saja pelayanan pasien IGD masih dilakukan di bawah tenda darurat yang terletak di halaman ruangan administrasi di RSUD Abepura itu.

Direktur RSUD Abepura dr Daisy Urbinas mengatakan pasien yang dievakusi saat peristiwa kebakaran telah dikembalikan ke ruangannnya masing masing. Kecuali pasien anak, saat ini dipindahtempatkan ke ruangan bedah.  “Pasien yang dievakuasi ke halaman parkir, telah kita kembalikan ke ruangannya masing-masing tadi malam,” ujarnya.

Ia pun menyatakan untuk pelayanan IGD sementara dialihkan ke ruangan poli eksekutif, lantaran aparat kepolisisan masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa kebakaran tersebut. “Sementara kita alihkan dulu pelayanan, nanti kalau pendataan kerusakan selesai maka kita kembali ke IGD,” ujarnya.

Baca Juga :  Sambal Terasi Khusus Buatan Ibunda Made untuk Megawati

Untuk data kerusakan sendiri, saat ini pihak rumah sakit belum memastikan jumlahnya, namun setelah dilakukan pendataan secara menyeluruh, maka akan dilaporkan ke pemerintah Provinsi Papua.

Sementara pelayanan di RSUD Abepura Rabu (10/5) kemarin baik rawat inap maupun rawat jalan masih seperti biasa, kecuali IGD yang pelayananya masih situasional.  “Pasca peristiwa kebakaran selasa kemarin, terdapat dua ruangan yang tidak dapat digunakan, diantaranya ruang rawat inap khusus anak, dan juga ruangan IGD,” kata Daisy

Sementara ruangan instalasi Gisi, lanjut dia separuh ruangan masih dapat digunakan. Walaupun harus menyesuaikan dengan keadaan. Kemudian ruang instalasi air, dan listrik mengalami kerusakan secara total.

Karena ruangan instalasi listrik masih rusak, sementara kita lakukan penyambungan kabel darurat, untuk penyediaan makanan pasien,” imbuhnya.  Kemudian untuk penyuplai air bersih kita menggunakan mobil tangki,” tutup Daisy.

Di tempat yang sama orang tua dari salah satu orang pasien yang tengah dirawat di bawah tenda darurat, Nely Hamadi. Dia mengaku tidak mempersoalkan pelayanan, walaupun menggunakan tenda darurat, asalkan pelayanan tetap berjalan dengan baik dan menjamin keselamatan pasien.  “Kita tidak masalah, walaupun pelayanan di IGD menggunakan tenda darurat, asalkan aman,” katanya.

Baca Juga :  Pemprov Didesak Segera Bayarkan Insentif Nakes RSUD Abepura

Dia pun mengakui kondisi tersebut bukan suatu kesengajaan, namun harapannya situasi ini tidak kemudian mengabaikan pelayanan kepada masyarakat.  Kita tahu kondisi ini memang tidak mudah, tapi kita harap agar pelayanan kepada masyarakat tetap diperhatikan,” tutur Nely.

Sekadar diketahui RSUD Abepura, yang terletak di Jl. Kesehatan No.1, Yobe, Distrik Abepura, Kota Jayapura mengalami kebakaran hebat.  Api dengan cepat menyambar lantai dua tepat di atas ruang IGD itu membuat para perawat langsung bergegas mengevakuasi pasien yang sedang dirawat di tempat tersebut.

Beruntung ketika itu, para perawat tak bekerja sendiri dalam mengevakuasi pasien, namun dibantu oleh kepolisian dan dukungan masyarakat, akhinya proses evakuasi pasien dari ruangan tidak membutuhkan waktu yang lama. Walaupun saat proses evakuasi, terdapat dua orang pasien kritis meninggal dunia, namun perjuangan para medis menghadapi peristiwa kebakaran tersebut patut diacungi jempol.

Setelah dilakukan penyemprotan oleh pihak Damkar Kota Jayapura, Kobaran api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIT.

Mobil pemadam yang diturunkan untuk memadamkan kobaran api sebanyak 8 unit. Diantaranya 5 unit Mobil pemadam milik Damkar Kota Jayapura, 3 unit lainnya AWC milik Polda, Papua, Polresta Jayapura, dan Lantamal X Jayapura. Sedikitnya ada 10 buah tenda darurat yang dipasang untuk pasien yang dievakuasi. (*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya