Tertarik dengan ceritanya saat mengikuti pelatihan peserta UMK Academy Pertamina 2025 di Pertamina Patra Niaga MOR Papua Maluku, baru-baru ini, Cenderawasih Pos berkesempatan mewawancarainya dengan datang langsung ke rumah sewanya di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Minggu (3/8).
Juliawati dengan penuh rasa haru dan sedih menceritakan, bahwa anak laki lakinya yang sejak kecil disapa Gio, sudah mengidap epilepsi dan autis hampir setiap malam kejang sampai subuh hal ini ia rasakan bertahun-tahun.
Tidak menyerah dengan keadaan dirinya selalu melakukan konsultasi dengan dokter anak terkait penyakit anaknya, dokter memberikan saran dan masukan agar anaknya diberikan makanan sehat bebas gluten dan pestisida, makanan harus mengandung banyak protein, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, karena ini akan membantu anaknya untuk meminimalisir kejang kejang tersebut.
“Dulunya saya tinggal di Jakarta, namun pindah ke Papua, akhirnya konsultasi dengan dokter harus online dan saya diberikan masukan, saran agar anak saya diberikan makanan yang sehat bebas gluten, dan pestisida, lebih organik, akhirnya saya coba lakukan dengan eksperimen menggunakan bahan lokal papua yang ada,” katanya.
Kemudian ia berpikir, di Papua kaya dengan hasil alamnya baik ikan, hasil pertanian dan lainnya. Dari situlah Ia membuat sebuah inovasi membuat makanan ekslusif sehat untuk anaknya dari bahan lokal Papua hingga tercipta produk “Amae”.
Ia membeli ikan gabus Sentani yang kaya dengan omega 3 lalu diolah menjadi nugget, membeli ubi ungu diolah menjadi puding tanpa gula berlebih, buat bola-bola ubi ungu hingga cookies sagu yang kini ia produksi bisa diberikan untuk anak berkebutuhan khusus hasil dari eksperimen yang diberikan untuk anaknya.
“Saya bersyukur inovasi makanan saya, nugget, puding ubi ungu, bola-bola ubi ungu, dan cookies sagu— bergizi dan baik untuk anak saya. Kejang-kejangnya berkurang hingga 80%, dan saya pun bisa tidur nyenyak,” katanya penuh degan rasa haru.
Dari hasil inovasi tersebut, karena anaknya sudah sekolah di SLB N Kota Jayapura di Kotaraja, lalu ia membagikan inovasinya dan edukasi kepada sesama orang tua yang anaknya juga disabilitas dan banyak yang mengikuti.
Terpikir hal itulah, akhirnya ia menciptakan produk asupan makanan ekslusif makanan tambahan untuk diberikan kepada anak disabilitas berupa Cookies bahan sagu lokal yang dibuat tanpa gula rafinasi karena sangat cocok untuk kesehatan anak disabilitas.
“Produk Amae baru diluncurkan secara resmi pada tahun 2024 setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan di Pertamina Founder, dan saya menerima dukungan termasuk bantuan standing mixer yang meningkatkan efisiensi produksi saya,” katanya.
Ia berharap produk buatannya bisa dijual di supermarket dalam waktu dekat dan ia mengucapkan terima kasih berkat program CSR Pertamina ia bisa seperti ini dan bisa mengembangkan usahanya.