Monday, March 10, 2025
30.7 C
Jayapura

Dari  Kehidupan yang Serba Modern, Tertarik Budaya Asli  Khas Papua

   Itulah yang kemudian membuatnya jatuh cinta untuk kembali ke Papua dan belajar tentang budaya Papua lebih dalam lagi. Dari Brab-lah dia tahu bagaimana menyembelih ayam untuk dimakan, makan papeda dan bergaul dengan masyarakat asli Papua, dan melihat budaya asli orang Papua disana.

   Dia membandingkan kehidupan di Jepang yang semuanya sudah modern.”Kalau di Jepang, kami langsung membeli ayam yang sudah dalam kemasan. Disini saya lihat langsung proses sembelih ayam hingga memasaknya,” ujar Reiri memulai kisahnya ketika datang ke Papua.

    Reiri memang masih belum fasih berbahasa Indonesia, namun berkat dosen-dosen pendamping dari Jurusan Antropologi, salah satunya pak Abdi Frank, membuatnya sangat terbantu.

   Melalui program kerjasama yang sudah dibangun oleh pemerintah Indonesia melalui Universitas Cendrawasih dan pemerintah Jepang melalui Universitas Tsukuba. Reiri yang menempuh studi di Universitas Tsukbua ini  kemudian memberanikan diri untuk melanjutkan program sarjananya di Universitas Cendrawasih.

Baca Juga :  Sempat Putus Asa, Terus Semangat, Siap Jual ke Pasaran Usai Urus Label Halal

   University Tsukuba sendiri dari referensi yang Cenderawasih Pos peroleh, adalah universitas terkemuka di Jepang yang menawarkan pendidikan tinggi berkualitas dan penelitian inovatif. Dengan komitmen untuk memajukan pengetahuan dan mendorong perubahan sosial, universitas ini telah menjadi pusat akademik yang diakui secara internasional.

  University  Tsukuba telah meraih peringkat yang sangat baik dalam QS World University Rankings 2023, yaitu 312. Universitas ini diberi peringkat sebagai salah satu universitas terbaik di dunia, menempati posisi yang prestisius dalam berbagai disiplin ilmu. Peringkat tinggi ini adalah cerminan dari komitmen universitas terhadap keunggulan akademik, penelitian, dan inovasi.

    Dalam program kerjasama ini, Reiri Takaba setidaknya hanya dua semester atau 1 tahun dia berada di Papua, yaitu semester 7 dan semester 8, sekaligus melakukan penelitian untuk selanjutnya akan dibuat dalam bentuk karya ilmiah.

Baca Juga :  Jadi Moment Bagi Orang Tua Mengenalkan Pahlawan Sejati Bagi Anak-anak

    Saat ini dia juga  sedang memprogramkan  kuliah etnografi Papua dan ada lima mata kuliah lainya yang diprogramkanya. seperti misalnya Antropologi Politik, Sistem Politik Indonesia, Pemerintahan Desa, Kekuatan-Kekuatan Politik.

    Sebagai mahasiswi yang menempuh kuliaha di FISIP, nama Reiri juga tercatat dalam pangkalan data mahasiswa di Sistem Informasi Akademik (SIAKDA) Universitas Cenderawasih.(*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Itulah yang kemudian membuatnya jatuh cinta untuk kembali ke Papua dan belajar tentang budaya Papua lebih dalam lagi. Dari Brab-lah dia tahu bagaimana menyembelih ayam untuk dimakan, makan papeda dan bergaul dengan masyarakat asli Papua, dan melihat budaya asli orang Papua disana.

   Dia membandingkan kehidupan di Jepang yang semuanya sudah modern.”Kalau di Jepang, kami langsung membeli ayam yang sudah dalam kemasan. Disini saya lihat langsung proses sembelih ayam hingga memasaknya,” ujar Reiri memulai kisahnya ketika datang ke Papua.

    Reiri memang masih belum fasih berbahasa Indonesia, namun berkat dosen-dosen pendamping dari Jurusan Antropologi, salah satunya pak Abdi Frank, membuatnya sangat terbantu.

   Melalui program kerjasama yang sudah dibangun oleh pemerintah Indonesia melalui Universitas Cendrawasih dan pemerintah Jepang melalui Universitas Tsukuba. Reiri yang menempuh studi di Universitas Tsukbua ini  kemudian memberanikan diri untuk melanjutkan program sarjananya di Universitas Cendrawasih.

Baca Juga :  Jadi Motivasi Bagi Dosen  Perempuan Lain Untuk Meraih Gelar Tertinggi   

   University Tsukuba sendiri dari referensi yang Cenderawasih Pos peroleh, adalah universitas terkemuka di Jepang yang menawarkan pendidikan tinggi berkualitas dan penelitian inovatif. Dengan komitmen untuk memajukan pengetahuan dan mendorong perubahan sosial, universitas ini telah menjadi pusat akademik yang diakui secara internasional.

  University  Tsukuba telah meraih peringkat yang sangat baik dalam QS World University Rankings 2023, yaitu 312. Universitas ini diberi peringkat sebagai salah satu universitas terbaik di dunia, menempati posisi yang prestisius dalam berbagai disiplin ilmu. Peringkat tinggi ini adalah cerminan dari komitmen universitas terhadap keunggulan akademik, penelitian, dan inovasi.

    Dalam program kerjasama ini, Reiri Takaba setidaknya hanya dua semester atau 1 tahun dia berada di Papua, yaitu semester 7 dan semester 8, sekaligus melakukan penelitian untuk selanjutnya akan dibuat dalam bentuk karya ilmiah.

Baca Juga :  PAD Papua 2021 Terealisasi Rp2.134 T

    Saat ini dia juga  sedang memprogramkan  kuliah etnografi Papua dan ada lima mata kuliah lainya yang diprogramkanya. seperti misalnya Antropologi Politik, Sistem Politik Indonesia, Pemerintahan Desa, Kekuatan-Kekuatan Politik.

    Sebagai mahasiswi yang menempuh kuliaha di FISIP, nama Reiri juga tercatat dalam pangkalan data mahasiswa di Sistem Informasi Akademik (SIAKDA) Universitas Cenderawasih.(*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya