Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Prokes Diperketat Lagi, Kembali Belajar Online bila Tejadi Kasus Covid-19

Melihat Aktifitas Belajar di Sekolah di Tengah Kasus Covid-19 yang Kembali Naik

Semester 1 tahun ajaran 2022/2023 kebijakan sistem belajar mengajar di Kota Jayapura kembali digelar secara tatap muka. Kebijakan ini didasari karena trend kasus covid 19 yang mulai mereda. Adanya kebijakan ini seakan memberikan angin segar bagi para siswa maupun tenaga pendidik di Kota Jayapura.

Laporan: Carolus Daot-Jayapura

Sebab sejak adanya kasus covid 19 pada bulan maret tahun 2019 lalu melalui satgas covid 19 mengeluarkan kebijakan terkait sistem belajar mengajar secara online. Hal ini tidak lain selain menekan tingkat penyebaran covid 19 di Kota Jayapura., Namun karena situasi cukup membaik kebijakan sekolah secara online pun di tiadakan, tetapi siswa diberikan ruang untuk belajar tatap muka 100 persen.

  Satu bulan berjalan, aktifitas belajar siswa kian aktif suasana di lingkungan sekolah pun kembali riang. Protokol kesehatan sepertinya mulai dilonggarkan, yang mana sebelumnya jarak antara siswa yang satu dengan lainya dibatasi.

  Karena melihat tren kasus yang semakin menurun, budaya perketat prokses pun semakin memudar. Bagaimana tidak, aktifitas masyarakat kembali berjalan normal. Dan bahkan melalui himbauan presiden bahwa diruangan terbuka bebas tanpa menggunakan masker. Mendengar hal ini kegiatan perkantoran maupun reservasi keluarga kembali digaungkan di mana mana.

  Sayang seribu sayang, ternyata di balik kelengahan itu menjadi pemicu munculnya cluster baru covid 19 yang mulai gencarnya pada akhir Juli kemarin. Belum masuk pertengahan bulan Agustus laporan jumlah kasus akif covid 19 di Kota Jayapura sebanyak 63 kasus.

Baca Juga :  Banyak Meminta Foto Bersama dan Dicari Pengusaha Malaysia

   Hal ini memang belum terlihat dan belum memberikan dampak yang besar dikalangan masyarakat. Yang mungkin saja karena situasi ini yang terlalu berlarut sehingga mindset masyarakat akan kasus covid 19 tidak lagi menjadi sesuatu yang dikwatrikan.

  Walaupun setiap hari perkembangan kasus covid 19  di Kota Jayapura kian bertambah, sampai saat ini juga pemerintah Kota Jayapura belum mengambil langkah konkret   terkait hal ini. Aktfitas masyarakat masih berjalan normal dimana mana juga acara yang mengumpulkan banyak orang masih dijalankan pun juga aktifitas sekolah masih berjalan seperti biasa.

  Namun yang cukup menggemparkan baru baru ini di SMP YPPK St Paulus Abepura terdapat 2 (dua) orang siswa kelas IX positif covid 19. Kepala sekolah Ferdinando Lase, S. Kom, membenarkan informasi tersebut. Dikatakannya bahwa ke 2 (dua) siswa yang terkonfirmasi covid-19 ini dari claster keluarga. Laporan itu didapatkan dari petugas kesehatan.

  “Pertama kali kami mengetahui siswa kelas IX terkonfirmasi pada hari Rabu kemarin, kemudian kami laporkan masalah ini ke Dinas Kesehatan Kota, tidak berselang lama pada Rabu siang petugas kesehatan datang dan melakukan tracing siswa kelas 9, dan hasilnya satu orang terkonfirmasi, sehingga total yang terkonfirmasi di SMP Paulus 2 (dua) orang,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (4/8)

  Melihat kejadian ini upaya yang akan mereka lakukan kedepan akan memperketat prokes baik bagi siswa maupun tenaga pengajar. Mulai Senin (6/8) aktifitas belajar siswa SMP St Paulus Abepura dilakukan secara daring. Diapun berharap dengan diberikan waktu selama 1 minggu belajar melalui daring. Perhatian orang tua terhadap anaknya bisa diperketatkan lagi sehingga tidak memunculkan klaster baru bagi siswa pada saat masuk sekolah.

Baca Juga :  Jangan Sampai Orang Lain Kuasai, Baru Menyesal di Belakang

  “Ini sebenarnya bagian dari karantina mandiri bagi seluruh siswa SMP Paulus Abepura, kami harap semua pihak bisa bekerja sama mengatasi perosalan ini, sehingga ketika mereka masuk sekolah tidak ada lagi siswa yang terkonfirmasi covid 19,” pintanya.

   Ferinando jug  mengatakan terkait persoalan ini perlu adanya kerjasama dari semua stake holder, sebab menurut Kepala sekolah SMP St Paulus ini, salah satu upaya menekan kasus covid 19 di Kota Jayapura adalah kesadaran masyarakat yang perlu di tingkatkan lagi.

  “Peningkatan kasus covid ini perlu adanya kerjasama semua pihak, karena jika tidak, maka besar kemungkinan tren kasua covid 19 akan semakin melonjak tinggi,” ucap Ferdinando Lase.

   Sementara itu di SD Negeri Kotaraja memang sampai saat ini belum ada yang konfirmasi covid 19. Namun Kepala Sekolah Dorce Elsye Mano Spd.,M.Si. mengatakan dengan melihat tren kasus covid 19 di Kota Jayapura semakin meningkat, pihaknya pun akan memperketat lagi prokes kepada siswa, sehingga aktifitas belajar mengajar siswa tidak terganggu. “Karena kami masih bebas dari covid sehingga proses belajar mengajarpun masih tatap muka 100 persen,” ujarnya.

   Dikatakanya bahwa sebagai upaya untuk menekan peningkatan kasus covid  19 di SD Kotaraja, orang tua siswa di batasi ruang kunjungannya. “Kami sterilkan lingkungan Sekolah dengan membatasi kunjungan orang tua siswa,” ujar Dorce Else Mano. (rel/tri)

Melihat Aktifitas Belajar di Sekolah di Tengah Kasus Covid-19 yang Kembali Naik

Semester 1 tahun ajaran 2022/2023 kebijakan sistem belajar mengajar di Kota Jayapura kembali digelar secara tatap muka. Kebijakan ini didasari karena trend kasus covid 19 yang mulai mereda. Adanya kebijakan ini seakan memberikan angin segar bagi para siswa maupun tenaga pendidik di Kota Jayapura.

Laporan: Carolus Daot-Jayapura

Sebab sejak adanya kasus covid 19 pada bulan maret tahun 2019 lalu melalui satgas covid 19 mengeluarkan kebijakan terkait sistem belajar mengajar secara online. Hal ini tidak lain selain menekan tingkat penyebaran covid 19 di Kota Jayapura., Namun karena situasi cukup membaik kebijakan sekolah secara online pun di tiadakan, tetapi siswa diberikan ruang untuk belajar tatap muka 100 persen.

  Satu bulan berjalan, aktifitas belajar siswa kian aktif suasana di lingkungan sekolah pun kembali riang. Protokol kesehatan sepertinya mulai dilonggarkan, yang mana sebelumnya jarak antara siswa yang satu dengan lainya dibatasi.

  Karena melihat tren kasus yang semakin menurun, budaya perketat prokses pun semakin memudar. Bagaimana tidak, aktifitas masyarakat kembali berjalan normal. Dan bahkan melalui himbauan presiden bahwa diruangan terbuka bebas tanpa menggunakan masker. Mendengar hal ini kegiatan perkantoran maupun reservasi keluarga kembali digaungkan di mana mana.

  Sayang seribu sayang, ternyata di balik kelengahan itu menjadi pemicu munculnya cluster baru covid 19 yang mulai gencarnya pada akhir Juli kemarin. Belum masuk pertengahan bulan Agustus laporan jumlah kasus akif covid 19 di Kota Jayapura sebanyak 63 kasus.

Baca Juga :  Banyak Meminta Foto Bersama dan Dicari Pengusaha Malaysia

   Hal ini memang belum terlihat dan belum memberikan dampak yang besar dikalangan masyarakat. Yang mungkin saja karena situasi ini yang terlalu berlarut sehingga mindset masyarakat akan kasus covid 19 tidak lagi menjadi sesuatu yang dikwatrikan.

  Walaupun setiap hari perkembangan kasus covid 19  di Kota Jayapura kian bertambah, sampai saat ini juga pemerintah Kota Jayapura belum mengambil langkah konkret   terkait hal ini. Aktfitas masyarakat masih berjalan normal dimana mana juga acara yang mengumpulkan banyak orang masih dijalankan pun juga aktifitas sekolah masih berjalan seperti biasa.

  Namun yang cukup menggemparkan baru baru ini di SMP YPPK St Paulus Abepura terdapat 2 (dua) orang siswa kelas IX positif covid 19. Kepala sekolah Ferdinando Lase, S. Kom, membenarkan informasi tersebut. Dikatakannya bahwa ke 2 (dua) siswa yang terkonfirmasi covid-19 ini dari claster keluarga. Laporan itu didapatkan dari petugas kesehatan.

  “Pertama kali kami mengetahui siswa kelas IX terkonfirmasi pada hari Rabu kemarin, kemudian kami laporkan masalah ini ke Dinas Kesehatan Kota, tidak berselang lama pada Rabu siang petugas kesehatan datang dan melakukan tracing siswa kelas 9, dan hasilnya satu orang terkonfirmasi, sehingga total yang terkonfirmasi di SMP Paulus 2 (dua) orang,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (4/8)

  Melihat kejadian ini upaya yang akan mereka lakukan kedepan akan memperketat prokes baik bagi siswa maupun tenaga pengajar. Mulai Senin (6/8) aktifitas belajar siswa SMP St Paulus Abepura dilakukan secara daring. Diapun berharap dengan diberikan waktu selama 1 minggu belajar melalui daring. Perhatian orang tua terhadap anaknya bisa diperketatkan lagi sehingga tidak memunculkan klaster baru bagi siswa pada saat masuk sekolah.

Baca Juga :  Ambil Bibit Gratis Banyak Dimanfaatkan, Menanam Buah itu Seperti Menabung

  “Ini sebenarnya bagian dari karantina mandiri bagi seluruh siswa SMP Paulus Abepura, kami harap semua pihak bisa bekerja sama mengatasi perosalan ini, sehingga ketika mereka masuk sekolah tidak ada lagi siswa yang terkonfirmasi covid 19,” pintanya.

   Ferinando jug  mengatakan terkait persoalan ini perlu adanya kerjasama dari semua stake holder, sebab menurut Kepala sekolah SMP St Paulus ini, salah satu upaya menekan kasus covid 19 di Kota Jayapura adalah kesadaran masyarakat yang perlu di tingkatkan lagi.

  “Peningkatan kasus covid ini perlu adanya kerjasama semua pihak, karena jika tidak, maka besar kemungkinan tren kasua covid 19 akan semakin melonjak tinggi,” ucap Ferdinando Lase.

   Sementara itu di SD Negeri Kotaraja memang sampai saat ini belum ada yang konfirmasi covid 19. Namun Kepala Sekolah Dorce Elsye Mano Spd.,M.Si. mengatakan dengan melihat tren kasus covid 19 di Kota Jayapura semakin meningkat, pihaknya pun akan memperketat lagi prokes kepada siswa, sehingga aktifitas belajar mengajar siswa tidak terganggu. “Karena kami masih bebas dari covid sehingga proses belajar mengajarpun masih tatap muka 100 persen,” ujarnya.

   Dikatakanya bahwa sebagai upaya untuk menekan peningkatan kasus covid  19 di SD Kotaraja, orang tua siswa di batasi ruang kunjungannya. “Kami sterilkan lingkungan Sekolah dengan membatasi kunjungan orang tua siswa,” ujar Dorce Else Mano. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya