Thursday, November 6, 2025
31.3 C
Jayapura

Dari Kali Bak, hingga Suembak yang Penuh Cerita Untuk Angkatan 90 an

Untuk Kali Bak, lokasinya juga mudah didatangi. Bisa menggunakan sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Jika dari Stadion Papua Bangkit, hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk sampai ke lokasinya. Agak sedikit ke belakang dari posisi stadion. Pengunjung nantinya harus melewati jalur berpasir dan bebatuan di pinggiran Kali Harapan.

Parkirannya juga cukup luas dan ada pos retribusi. Hanya menurut beberapa pengunjung yang menempelkan testimoninya di media sosial di lokasi ini beberapa kali terjadi tindak kriminal begal sehingga cukup membuat pengunjung was-was. Jika ingin ke Kali Bak disarankan untuk pergi berkelompok dan ada prianya. Selain itu memberitahukan kepada pengelola lokasi agar ikut diawasi.

Baca Juga :  Trafik Penumpang di Bandara Sentani Turun

Air kali ditempat ini semua bersumber Cycloops yang kemudian dibendung hingga menyerupai kolam besar alami. Airnya jernih kehijauan, dan di pagi hari, kabut tipis sering menari di atas permukaan air, menciptakan suasana manis yang sulit dilupakan. Setiap akhir pekan, Kali Bak dipenuhi tawa anak-anak dan keluarga dari berbagai daerah, mulai dari Sentani hingga Abepura dan Jayapura.

Mereka datang bukan hanya untuk mandi dan bermain air, tetapi juga menikmati udara segar pegunungan yang menenangkan pikiran karena memang posisinya berada di lembah. Hanya satu kekurangan lainnya adalah selain keamanan, pengunjung kadang mengeluh di tingginya tarif parkir. Mulai dari Rp 20 ribu hingga puluhan ribu dan itu belum termasuk sewa pondok-pondok yang tersedia di dalamnya.

Baca Juga :  Puluhan Tahun Para Penggosok Intan Patuh pada Rumus 4C

Beranjak ke Distrik Waibu, tepatnya di Kampung Bambar Doyo Baru, berdirilah destinasi wisata baru yang kini tengah naik daun yaitu Kolam Bambar. Hanya sepuluh menit dari jalan utama Sentani–Depapre, tempat ini menjadi magnet bagi anak muda yang mencari tempat bersantai diakhir pekan.

Untuk Kali Bak, lokasinya juga mudah didatangi. Bisa menggunakan sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Jika dari Stadion Papua Bangkit, hanya membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk sampai ke lokasinya. Agak sedikit ke belakang dari posisi stadion. Pengunjung nantinya harus melewati jalur berpasir dan bebatuan di pinggiran Kali Harapan.

Parkirannya juga cukup luas dan ada pos retribusi. Hanya menurut beberapa pengunjung yang menempelkan testimoninya di media sosial di lokasi ini beberapa kali terjadi tindak kriminal begal sehingga cukup membuat pengunjung was-was. Jika ingin ke Kali Bak disarankan untuk pergi berkelompok dan ada prianya. Selain itu memberitahukan kepada pengelola lokasi agar ikut diawasi.

Baca Juga :  Melihat Tradisi Ziarah Kubur Bagi Sebagian Umat Muslim di Kota Jayapura

Air kali ditempat ini semua bersumber Cycloops yang kemudian dibendung hingga menyerupai kolam besar alami. Airnya jernih kehijauan, dan di pagi hari, kabut tipis sering menari di atas permukaan air, menciptakan suasana manis yang sulit dilupakan. Setiap akhir pekan, Kali Bak dipenuhi tawa anak-anak dan keluarga dari berbagai daerah, mulai dari Sentani hingga Abepura dan Jayapura.

Mereka datang bukan hanya untuk mandi dan bermain air, tetapi juga menikmati udara segar pegunungan yang menenangkan pikiran karena memang posisinya berada di lembah. Hanya satu kekurangan lainnya adalah selain keamanan, pengunjung kadang mengeluh di tingginya tarif parkir. Mulai dari Rp 20 ribu hingga puluhan ribu dan itu belum termasuk sewa pondok-pondok yang tersedia di dalamnya.

Baca Juga :  Telkomsel Minta Maaf Soal Gangguan Jaringan Internet, ini Penyebabnya

Beranjak ke Distrik Waibu, tepatnya di Kampung Bambar Doyo Baru, berdirilah destinasi wisata baru yang kini tengah naik daun yaitu Kolam Bambar. Hanya sepuluh menit dari jalan utama Sentani–Depapre, tempat ini menjadi magnet bagi anak muda yang mencari tempat bersantai diakhir pekan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/