“Lapangan Pendidikan Wamena merupakan lapangan bersejarah karena pernah mengantarkan tim kebanggaan masyarakat Papua Pegunungan, Persiwa Wamena, meraih posisi kedua kasta tertinggi Liga Indonesia dan bahkan bersaing di kancah Asia Tenggara,”ungkap Pj Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, baru -baru ini
Renovasi Stadion Pendidikan Itlay Ikinia Wamena menjadi salah satu bagian dari pemberdayaan ekonomi karena pemerintah menyadari jika melalui sarana dan prasarana olahraga yang baik dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga dengan anggaran yang terbatas pemerintah mencoba untuk merenovasi stadion tersebut. Stadion Pendidikan Wamena terakhir digunakan Tim Persiwa Wamena di Liga Indonesia pada musim 2013.
Pada saat itu, mereka terdegradasi, sehingga stadion ini tidak lagi untuk iven seperti itu namun hanya digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara pada hut kemerdekaan dan hari-hari nasional lainnya, disamping itu menjadi tempat konser musik, pameran, hingga pelaksanaan kampanye dan acara adat bakar batu.
“Kondisi stadion Pendidikan Wamena sebelum dilakukan renovasi memang banyak kerusakan, mulai dari lapangan yang banyak yang berlubang, serta kondisi tribun di sisi selatan dan barat dan timur juga mengalami kerusakan lantaran tak pernah lagi dirawat,”kata PJ Gubernur Papua
Pegunungan Stadion Pendidikan Wamena merupakan aset dari pemkab Jayawijaya yang sempat ingin di renovasi oleh pemerintah Provinsi Papua untuk perhelatan PON XX untuk cabor sepak bola babak pengisihan di Wamena, namun karena adanya kerusuhan pada saat itu membuat pemerintah Papua induk membatalkan renovasi stadion tersebut dan juga membatalkan Jayawijaya menjadi tuan rumah untuk beberapa cabor.
Sementara itu dari pandangan tokoh pemuda Jayawijaya terkait penambahan nama Stadion Pendidikan. Itlay Ikinia sebagai bentuk pengakuan atas eksistensi masyarakat adat, Papan nama baru itu rupanya dibuat sebagai inisiatif Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dimotori oleh PJ Gubernur, Bapak Velix V. Wanggai. yang telah telah merintis renovasi besar terhadap lapangan pendidikan sejak awal akhir tahun lalu hingga awal tahun 2025 ini.
Komitmennya memperbaiki kondisi lapangan Pendidikan (lapen) untuk mewujudkan harapan akan kebangkitan ekonomi serta mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua Pegunungan khususnya Masyarakat Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Sebab sepak bola adalah harga diri orang Papua.
“Ketika olahraga ini menjadi sebuah event teratur, dampaknya tidak hanya pada bidang olahraga, tetapi juga menggerakkan ekonomi wilayah, sistem logistik, dan pergerakan barang dan jasa. Mama-mama bisa jualan, kuliner berkembang, dan sektor-sektor lain pun tumbuh,” kata Benyamin Lagowan dalam rilisnya.