“Periode transisi musim kemarau ke musim penghujan dapat meningkatkan intensitas hujan di Sebagian besar wilayah Papua yang dapat disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang,” kata Ezri Ronsumbre selaku Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG Wilayah V Jayapura, kepada Cenderawasih Pos dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10).
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan pemanasan di permukaan yang dapat memicu pertumbuhan awan cumulonimbus atau awan badai.
Ezri menjelaskan, Anomali suhu muka laut di wilayah perairan utara Papua berada pada nilai anomali positif yakni mencapai +1.50C yang berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah utara Provinsi Papua.
Selain itu, terdapat daerah pertemuan angin di wilayah Provinsi Papua dan daerah belokan angin di selatan wilayah Provinsi Papua yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, serta Labilitas lokal yang kuat di wilayah Papua juga mendukung proses konvektif.
Selanjutnya, mengenai Prospek Cuaca sepekan ke depan wilayah Provinsi Papua selama sepekan ke depan, yakni pada 3 – 4 November 2025, Cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan, dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah; Kota/Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen dan Waropen.
Kemudian pada 5 – 6 November 2025: Cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah; Kabupaten Sarmi, Mamberamo Raya, dan Waropen.
“Periode transisi musim kemarau ke musim penghujan dapat meningkatkan intensitas hujan di Sebagian besar wilayah Papua yang dapat disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang,” kata Ezri Ronsumbre selaku Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG Wilayah V Jayapura, kepada Cenderawasih Pos dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10).
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan pemanasan di permukaan yang dapat memicu pertumbuhan awan cumulonimbus atau awan badai.
Ezri menjelaskan, Anomali suhu muka laut di wilayah perairan utara Papua berada pada nilai anomali positif yakni mencapai +1.50C yang berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah utara Provinsi Papua.
Selain itu, terdapat daerah pertemuan angin di wilayah Provinsi Papua dan daerah belokan angin di selatan wilayah Provinsi Papua yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, serta Labilitas lokal yang kuat di wilayah Papua juga mendukung proses konvektif.
Selanjutnya, mengenai Prospek Cuaca sepekan ke depan wilayah Provinsi Papua selama sepekan ke depan, yakni pada 3 – 4 November 2025, Cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan, dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah; Kota/Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen dan Waropen.
Kemudian pada 5 – 6 November 2025: Cuaca umumnya cerah berawan hingga berawan dan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah; Kabupaten Sarmi, Mamberamo Raya, dan Waropen.