Site icon Cenderawasih Pos

Berkolaborasi dengan Masyarakat, Siapkan Festival Makan Seribu Kelapa

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Yimin Weya (foto:Jimi/Cepos)

Kadisbupar Provinsi Papua Soal Upaya Meningkatan dan Kembangkan Wisata di Papua

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dispar) berkolaborasi dengan masyarakat dan pemilik tempat wisata untuk mengembangkan potensi pariwisata di sembilan kabupaten/kota di provinsi Papua untuk meningkatkan Pendapatan asli daerah (PAD).

Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Yimin Weya, mengatakan  pihaknya akan melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas tempat wisata di provinsi induk (Papua), dikarenakan menurut Yimin, Provinsi Papua punya potensi yang sangatlah cukup dalam mengelola tempat pariwisatanya.

   “Pemerintah provinsi Papua sangat pending dan mendukung untuk melihat destinasi wisata di provinsi induk karena disitu faktor kemajuan pariwisata di provinsi Papua ini,” kata Yimin kepada Cenderawasih Pos, Senin (3/6).

  Dia mengaku untuk pembangunan serta pengembangan pariwisata di provinsi Papua sangat sulit, dimana pemerintah harus berurusan dengan pemilik hak Ulayat terlebih dahulu dan kepada para pengusaha yang telah membeli serta mendirikan tempat usaha di sekitar objek wisata.

  Untuk menghindari hal tersebut pemerintah provinsi Papua melalui Dinas pariwisata di kabupaten/kota telah berusaha melakukan pendekatan kepada masyarakat dan juga mitra kerja untuk menjaga kelestarian dan kebersihan objek wisata.

  Yimin melanjutkan, pemerintah harus turun tangan untuk melakukan pengecekan wilayah-wilayah yang berpotensi untuk dijadikan tempat wisata.

“Pemerintah langsung turun ke kampung-kampung untuk mengecek apa saja yang menjadikan objek wisata dan apa saja yang menjadikan kebutuhan warga untuk membangun objek tersebut,”ujarnya.

  Dia mengatakan dibalik keseriusan pemerintah dalam membangun pariwisata yang lebih baik kedepannya, tetapi di sisi lain masyarakat menjualkan objek wisata itu kepada pengusaha untuk dijadikan cafe, restoran, buat ruko dan Masi banyak lainnya.

  Dia pun, mengimbau kepada para pemilik usaha disekitar objek wisata, untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak buang sampah sembarangan tempat. Dirinya merasa kesal dengan tindakan para pedagang atau pemilik usaha yang kerap membuang sampah sembarangan tempat di sekitar objek wisata.

  “Tidak boleh ditempat wisata itu untuk membangun, Ruko, hotel dan lainnya, karena tamu-tamu dan para pengunjung yang datang ditak ada yang kontrol, seperti contoh di Pantai Holltekamp dan Hamadi,” ujarnya.

  Karena itu, Dia mengatakan perlunya kerjasama dari berbagai pihak untuk tidak membuang sampah di sekitar objek wisata. “Sekarang kita lihat di laut banyak kotoran sampah, itu yang kita kesal dari pemerintahan Dinas kebudayaan dan pariwisata Provinsi ini di situ,” tambahnya.

  Dia mengatakan setelah dibentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua, provinsi Papua adalah provinsi paling banyak tempat wisata dan banyak dikunjungi para wisatawan

Untuk itu adapun cara dari pemerintah untuk menarik minat para wisatawan ke provinsi Papua yakni dengan melakukan berbagai macam event dan festival di daerah-daerah yang punya potensi wisata dan kebudayaannya.

   Dia mengatakan di sembilan kabupaten/kota di provinsi Papua telah melakukan berbagai upaya untuk menarik para wisatawan, sebagai contoh Yimin sampaikan yakni Festival Danau Sentani, festival teluk Youtefa dan masih banyak lainnya.

  Sebelum itu, pemerintah akan terlebih dahulu melakukan penataan dan membenahi  terhadap kawasan objek wisata ditiap kabupaten/kota yang fasilitas tidak terawat lagi atau rusak dan juga akan menambahkan fasilitas bagi objek wisata yang ramai pengunjung.

  Dalam waktu dekat ini Yimin, sampaikan di kota Jayapura, pemerintah akan mengadakan festival Makan Seribu Kelapa. Dalam festival itu nantinya akan menampilkan makanan lokal khas Papua seperti Papeda, Ikan Bakar, Udang Selingkuh, Martabak Sagu, Sate Ulat Sagu, Bubur Sagu, Ikan Bungkus, Kue Lontar, Sagu Lempeng, Colo-colo dan masih banyak lainnya.

  Festival itu nantinya akan dilakukan di sembilan kabupaten/kota yang ada di Papua, hanya saja jatwal dimasing-masing daerah berbeda-beda. Yimin juga belum tahu pasti kapan festival itu akan dilaksanakan akan tetap, Dia menegakan dalam waktu dekat ini akan dilakukannya di kota Jayapura melalui pemerintah kota Jayapura.

  Festival tersebut kata Yimin bertujuan untuk mengenalkan makan khas Papua atau makan lokal Papua untuk bisah dikenalkan kepada semua orang. Tidak hanya itu, tujuan dari festival tersebut juga untuk menambahkan PAD Papua dan juga sebagai tempat untuk mempromosikan pariwisata di Papua. (*/tri).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Exit mobile version