Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Bercita-cita Jadi Kapolres Lanny Jaya, Diharapkan Jadi Role Model

Bripda Yunuber Wenda Pencari Kayu Bakar,  Anggota Polri Pertama dari Kampung Wamindik, Lanny Jaya

Laporan: Elfira, Jayapura

YUNUBER WENDA, pemuda asal Kampung Wamindik, Distrik Milimbo, Kabupaten Lanny Jaya baru saja dilantik menjadi seorang polisi berpangkat brigadir polisi dua atau Bripda di SPN Polda Jawa Tengah, Rabu tanggal 22 Desember 2021setelah lima bulan mengikuti pendidikan.

Jupris, sapaan akrab dari Yunuber Wenda itu merupakan polisi satu-satunya yang ada di Kampungnya. Suatu kebanggaan bagi Jupris, yang merupakan anak yatim piatu dari kampung terpencil menjadi seorang Polisi diusianya yang 18 tahun.

Menjadi seorang polisi merupakan keinginan Jupris sejak duduk di bangku sekolah dasar. Berawal dari polisi yang datang ke sekolahnya di SD YPPGI Nambume, Distrik Indawa membagikan perlengkapan alat tulis dan seragam kepada siswa kala itu.

“Begitu polisi datang saat itu, saya tertarik dengan pakaian dan kedekatan mereka dengan masyarakat. Sejak itu pula, saya bergumam dalam hati untuk menjadi seorang polisi ketika lulus SMA,” kenang tutur bungsu dari lima bersaudara ini.

Jupris mengaku menjadi seorang polisi tak terlepas juga dari dukungan dan motivasi yang diberikan Kapolsek Pirime yang saat itu dijabat oleh Ipda Fechy Jowiberthi Ataupah. Saat ini, Fechy Jowiberthi sudah menjabat sebagai Kasat Intel Polres Tolikara berpangkat Iptu.

Sebelum menjadi seorang polisi, Jupris melewati masa-masa sulit. Dimana pada usia 2 tahun, dirinya harus kehilangan ayah. Kemudian saat duduk di bangku kelas X SMA, ia kehilangan Ibu.

Jupris kecil menjadi seorang pencari kayu bakar, bahkan ketika dirinya tinggal di Polsek Pirime masih tetap mencari kayu bakar untuk anggota.

SD YPPGI Nambume menjadi tempat ia menempuh pendidikan selama 6 tahun. Selama 6 tahun itu pula, Jupris naik turun bukit dengan waktu tempuh berjalan kaki sekira satu jam perjalanan setiap harinya bersama teman sekampungnya.

Baca Juga :  Buka Isoter Hingga Aktifkan Satgas Oksigenasi

Saat pulang sekolah, Jupris tak langsung pulang ke rumah. Melainkan masuk ke hutan mencari kayu bakar untuk ibunya di rumah. Mencari kayu bakar sudah seperti hal wajib baginya kala itu.

“Mencari kayu bakar sudah seperti sebuah kewajiban bagi saya sepulang sekolah. Karena mama saat itu hanya berharap pada saya. Namun, setiap harinya saya diberikan bekal makanan ketika berangkat ke sekolah,” tutur pemuda yang pernah mendapatkan peringkat 2 sewaktu duduk di bangku SD.

Lulus SD, Jupris melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Milimbo, Distrik Milimbo. Selama menempuh pendidikan di SMPN 4 Milimbo. ia masih menjalani masa masa seperti saat duduk di bangku SD.

Tamat SMP, Jupris melanjtkan pendidikan di SMAN 1 Pirime. Selama setahun, Jupris jalan kaki dari kampungnya ke SMAN Pirime dengan waktu tempuh sekira 2 jam. Hingga kemudian ia memutuskan untuk tinggal di rumah anggota yang masih berada di lingkunan Polsek Pirime setelah mendapatkan izin dari Kapolsek Pirime Iptu Fechy Jowiberthi Ataupah, S.Tr.K.

Selama 2 tahun, Jupris tinggal di rumah anggota di lingkungan Polsek Pirime. Selama 2 tahun di Polsek, ia membantu kerja anggota seperti angkat air, babat rumput di halaman Polsek, mencari kayu bakar untuk masak dan menyapu ruangan Polsek.

“Bapak Fechy terus menyemangati saya kala itu untuk rajin sekolah. Bahkan saat saya ikut tes dan bapak (Iptu Fechy-red) sudah tidak menjadi Kapolsek lagi, bapak terus menyemangati saya,” tuturnya.

Lulus SMA tahun 2020, Jupris langsung tes polisi dan dinyatakan lulus tingkat Polsek hingga akhirnya mengikuti tahap selanjutnya di Polda Papua. Selama tes, tak ada uang yang ia keluarkan terkecuali untuk foto copy dan uang makan. Sedang keluarga, mendukung dan terus memberinya support selama mengikuti tes.

Baca Juga :  Kalau Pasar Besar Itu Dimatikan, Bakal Hancur Karya-Karya Anak Bangsa

Kini, pemuda asal Kampung Wamindik, Distrik Milimbo yang dulunya sehari-hari mencari kayu bakar resmi menjadi seorang Polisi di Polda Papua. Ia berjanji, untuk mengabdi kepada NKRI serta mengayomi dan melayani masyarakat. “Saya berjanji tidak akan menyakiti masyarakat, siapapun itu,” ucap pemuda yang hobi bermain voli ini.

Ke depan, Jupris berkeinginan menjadi seorang perwira seperti panutannya mantan Kapolsek Pirime Iptu Fechy Jowiberthi Ataupah, S.Tr.K. serta Deny Theos. Ia juga berkeinginan untuk melanjutkan kuliah.

Jupris menjadikan Iptu Fechy sebagai panutannya tak terlepas dari kebaikan mantan Kapolsek Pirime itu kepadanya. Selain itu, menurut Jupris, Iptu Fechy anggota Polisi yang selalu dekat dengan masyarakat.

“Saya pingin menjadi seorang Kapolres di daerah asal saya sendiri seperti Kapolres Lanny Jaya AKBP Daniel T Prionggo,” ungkapnya.

Sementara itu, Iptu Fechy Jowiberthi Ataupah, S.Tr.K mantan Kapolsek Pirime yang saat ini menjadi Kasat Intel Polres Tolikara mengingat betul saat dimana Jupris datang ke Polsek dan mengatakan keinginannya untuk tinggal di Polsek pada tahun 2018 silam.

Alasan Jupris ingin tinggal di Polsek kala itu agar dekat dengan sekolahnya. Pasalnya jarak antara rumah Jupris dan sekolah teramat jauh. Selama di Polsek, Jupris menjadi tenaga bantuan operasional (TBO).

“Dia (Jupris-red) pernah meminta izin ke saya saat itu untuk ingin menjadi polisi. Saat itu saya hanya bisa memotivasi dan menyemangatinya,” ucap Iptu Fechy.

Di mata Iptu Fechy, Jupris adalah anak yang rajin dan penurut. Dari yang tidak tahu pegang mesin babat rumput hingga akhirnya tahu dan bahkan teramat jago.

“Saya berharap Yunuber Wenda bernama panggil Jupris ini menjadi role model buat anak-anak Lanny Jaya lainnya. Terlebih, masih sedikit anak-anak Lanny Jaya yang menjadi seorang polisi,” tutup Iptu Fechy.***

Bripda Yunuber Wenda Pencari Kayu Bakar,  Anggota Polri Pertama dari Kampung Wamindik, Lanny Jaya

Laporan: Elfira, Jayapura

YUNUBER WENDA, pemuda asal Kampung Wamindik, Distrik Milimbo, Kabupaten Lanny Jaya baru saja dilantik menjadi seorang polisi berpangkat brigadir polisi dua atau Bripda di SPN Polda Jawa Tengah, Rabu tanggal 22 Desember 2021setelah lima bulan mengikuti pendidikan.

Jupris, sapaan akrab dari Yunuber Wenda itu merupakan polisi satu-satunya yang ada di Kampungnya. Suatu kebanggaan bagi Jupris, yang merupakan anak yatim piatu dari kampung terpencil menjadi seorang Polisi diusianya yang 18 tahun.

Menjadi seorang polisi merupakan keinginan Jupris sejak duduk di bangku sekolah dasar. Berawal dari polisi yang datang ke sekolahnya di SD YPPGI Nambume, Distrik Indawa membagikan perlengkapan alat tulis dan seragam kepada siswa kala itu.

“Begitu polisi datang saat itu, saya tertarik dengan pakaian dan kedekatan mereka dengan masyarakat. Sejak itu pula, saya bergumam dalam hati untuk menjadi seorang polisi ketika lulus SMA,” kenang tutur bungsu dari lima bersaudara ini.

Jupris mengaku menjadi seorang polisi tak terlepas juga dari dukungan dan motivasi yang diberikan Kapolsek Pirime yang saat itu dijabat oleh Ipda Fechy Jowiberthi Ataupah. Saat ini, Fechy Jowiberthi sudah menjabat sebagai Kasat Intel Polres Tolikara berpangkat Iptu.

Sebelum menjadi seorang polisi, Jupris melewati masa-masa sulit. Dimana pada usia 2 tahun, dirinya harus kehilangan ayah. Kemudian saat duduk di bangku kelas X SMA, ia kehilangan Ibu.

Jupris kecil menjadi seorang pencari kayu bakar, bahkan ketika dirinya tinggal di Polsek Pirime masih tetap mencari kayu bakar untuk anggota.

SD YPPGI Nambume menjadi tempat ia menempuh pendidikan selama 6 tahun. Selama 6 tahun itu pula, Jupris naik turun bukit dengan waktu tempuh berjalan kaki sekira satu jam perjalanan setiap harinya bersama teman sekampungnya.

Baca Juga :  Tidak Terawat Berbulan-bulan, Akan Segera Dibenahi

Saat pulang sekolah, Jupris tak langsung pulang ke rumah. Melainkan masuk ke hutan mencari kayu bakar untuk ibunya di rumah. Mencari kayu bakar sudah seperti hal wajib baginya kala itu.

“Mencari kayu bakar sudah seperti sebuah kewajiban bagi saya sepulang sekolah. Karena mama saat itu hanya berharap pada saya. Namun, setiap harinya saya diberikan bekal makanan ketika berangkat ke sekolah,” tutur pemuda yang pernah mendapatkan peringkat 2 sewaktu duduk di bangku SD.

Lulus SD, Jupris melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Milimbo, Distrik Milimbo. Selama menempuh pendidikan di SMPN 4 Milimbo. ia masih menjalani masa masa seperti saat duduk di bangku SD.

Tamat SMP, Jupris melanjtkan pendidikan di SMAN 1 Pirime. Selama setahun, Jupris jalan kaki dari kampungnya ke SMAN Pirime dengan waktu tempuh sekira 2 jam. Hingga kemudian ia memutuskan untuk tinggal di rumah anggota yang masih berada di lingkunan Polsek Pirime setelah mendapatkan izin dari Kapolsek Pirime Iptu Fechy Jowiberthi Ataupah, S.Tr.K.

Selama 2 tahun, Jupris tinggal di rumah anggota di lingkungan Polsek Pirime. Selama 2 tahun di Polsek, ia membantu kerja anggota seperti angkat air, babat rumput di halaman Polsek, mencari kayu bakar untuk masak dan menyapu ruangan Polsek.

“Bapak Fechy terus menyemangati saya kala itu untuk rajin sekolah. Bahkan saat saya ikut tes dan bapak (Iptu Fechy-red) sudah tidak menjadi Kapolsek lagi, bapak terus menyemangati saya,” tuturnya.

Lulus SMA tahun 2020, Jupris langsung tes polisi dan dinyatakan lulus tingkat Polsek hingga akhirnya mengikuti tahap selanjutnya di Polda Papua. Selama tes, tak ada uang yang ia keluarkan terkecuali untuk foto copy dan uang makan. Sedang keluarga, mendukung dan terus memberinya support selama mengikuti tes.

Baca Juga :  Pesan Dua Kali, Menu Pilihan Jokowi Tetap Sama

Kini, pemuda asal Kampung Wamindik, Distrik Milimbo yang dulunya sehari-hari mencari kayu bakar resmi menjadi seorang Polisi di Polda Papua. Ia berjanji, untuk mengabdi kepada NKRI serta mengayomi dan melayani masyarakat. “Saya berjanji tidak akan menyakiti masyarakat, siapapun itu,” ucap pemuda yang hobi bermain voli ini.

Ke depan, Jupris berkeinginan menjadi seorang perwira seperti panutannya mantan Kapolsek Pirime Iptu Fechy Jowiberthi Ataupah, S.Tr.K. serta Deny Theos. Ia juga berkeinginan untuk melanjutkan kuliah.

Jupris menjadikan Iptu Fechy sebagai panutannya tak terlepas dari kebaikan mantan Kapolsek Pirime itu kepadanya. Selain itu, menurut Jupris, Iptu Fechy anggota Polisi yang selalu dekat dengan masyarakat.

“Saya pingin menjadi seorang Kapolres di daerah asal saya sendiri seperti Kapolres Lanny Jaya AKBP Daniel T Prionggo,” ungkapnya.

Sementara itu, Iptu Fechy Jowiberthi Ataupah, S.Tr.K mantan Kapolsek Pirime yang saat ini menjadi Kasat Intel Polres Tolikara mengingat betul saat dimana Jupris datang ke Polsek dan mengatakan keinginannya untuk tinggal di Polsek pada tahun 2018 silam.

Alasan Jupris ingin tinggal di Polsek kala itu agar dekat dengan sekolahnya. Pasalnya jarak antara rumah Jupris dan sekolah teramat jauh. Selama di Polsek, Jupris menjadi tenaga bantuan operasional (TBO).

“Dia (Jupris-red) pernah meminta izin ke saya saat itu untuk ingin menjadi polisi. Saat itu saya hanya bisa memotivasi dan menyemangatinya,” ucap Iptu Fechy.

Di mata Iptu Fechy, Jupris adalah anak yang rajin dan penurut. Dari yang tidak tahu pegang mesin babat rumput hingga akhirnya tahu dan bahkan teramat jago.

“Saya berharap Yunuber Wenda bernama panggil Jupris ini menjadi role model buat anak-anak Lanny Jaya lainnya. Terlebih, masih sedikit anak-anak Lanny Jaya yang menjadi seorang polisi,” tutup Iptu Fechy.***

Berita Terbaru

Artikel Lainnya