Sunday, February 2, 2025
25.7 C
Jayapura

Ketergantungan Masyarakat Adat Terhadap Hutan Terancam Akibat Perubahan Iklim

Jika dilihat, Kampung Yenggu Lama terletak di Distrik Nimboran dan hampir sebagian masyarakat memiliki pekerjaan berupa petani dan berburu.  Kampung ini juga memiliki potensi kawasan ekowisata yang tercatat didunia, dengan memperkenalkan satwa endemik Papua seperti burung Cenderawasih yang terdiri dari 7 spesies, serta Kasuari dan Burung Mambruk.

Dengan perubahan iklim akibat ulah manusia, seperti efek rumah kaca, penebangan pohon dan sebagainya, membuat Yayasan Yapal Papua, turut menjadi bagian untuk menginformasikan kepada masyarakat terkait trobosan apa saja yang harus dilakukan menghadapi kondisi-kondisi tersebut.

Selain itu, juga tidak luput mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan potensi pangan lokal, sebagai sumber pangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, selain beras.  Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui program makan bergizi gratis, diharapkan agar potensi pangan lokal dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi masyarakat lokal.

Baca Juga :  Adopsi Empat Balita Asal Papua, Berharap Berguna Bagi Nusa dan Bangsa

“Pangan lokal ini secara dari nilai gizi, pangan lokal memiliki potensi sumber gizi yang baik bagi tumbuh kembang anak hingga dewasa, untuk itu kami mendorong masyarakat lokal untuk memanfaatkan potensi tersebut, ” terangnya.

Bahkan diharapkan ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah khususnya bagi dunia pendidikan, yang bisa diterapkan bagi program makan bergizi gratis (MBG).  (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Jika dilihat, Kampung Yenggu Lama terletak di Distrik Nimboran dan hampir sebagian masyarakat memiliki pekerjaan berupa petani dan berburu.  Kampung ini juga memiliki potensi kawasan ekowisata yang tercatat didunia, dengan memperkenalkan satwa endemik Papua seperti burung Cenderawasih yang terdiri dari 7 spesies, serta Kasuari dan Burung Mambruk.

Dengan perubahan iklim akibat ulah manusia, seperti efek rumah kaca, penebangan pohon dan sebagainya, membuat Yayasan Yapal Papua, turut menjadi bagian untuk menginformasikan kepada masyarakat terkait trobosan apa saja yang harus dilakukan menghadapi kondisi-kondisi tersebut.

Selain itu, juga tidak luput mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan potensi pangan lokal, sebagai sumber pangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, selain beras.  Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui program makan bergizi gratis, diharapkan agar potensi pangan lokal dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi masyarakat lokal.

Baca Juga :  Pariwisata Papua Ditengah Tingginya Biaya Penerbangan

“Pangan lokal ini secara dari nilai gizi, pangan lokal memiliki potensi sumber gizi yang baik bagi tumbuh kembang anak hingga dewasa, untuk itu kami mendorong masyarakat lokal untuk memanfaatkan potensi tersebut, ” terangnya.

Bahkan diharapkan ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah khususnya bagi dunia pendidikan, yang bisa diterapkan bagi program makan bergizi gratis (MBG).  (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/