Para pengunjung ini kemudian akan diberikan waktu sekitar satu jam berada di area perbatasan PNG. Namun sebelumnya setiap pengunjung juga wajib menyetor uang sebesar Rp 25 ribu kepada warga setempat yang berjaga di area PNG.
Bagi setiap pengunjung baru, tentu ini merupakan momen atau kesempatan yang sangat berharga karena bisa menginjakkan kaki di area perbatasan milik negara PNG, walaupun hanya sekedar melihat pemandangan laut lepas dan makan sosis sapi atau sosis domba buatan warga negara PNG.
“Ya kalau dilihat, sebenarnya tidak ada yang luar biasa di sini. Tetapi bangga saja ketika kita sudah sampai di sini dan bisa bercerita ke teman-teman,” ujarnya.
Selain sekedar berfoto-foto, para pengunjung juga disuguhkan dengan beberapa jualan oleh-oleh khas warga setempat seperti kain, baju, topi dan perhiasan termasuk beberapa jenis makanan dan minuman khas PNG.
Meri, pengunjung lain berharap, mestinya ke depan pemerintah juga bisa melihat wisata ke perbatasan ini dibuat dalam bentuk paket wisata, sehingga bisa mengunjungi salah satu kota atau kawasan pemukiman di wilayah PNG. Namun yang terpenting adalah pemerintah juga harus memastikan keamanan dan kenyamanan bagi setiap pengunjung.
“Sebenarnya kita ingin datang ke kota atau pemukiman masyarakat PNG, tetapi itu harus dijamin oleh pemerintah terutama mengenai keamanan pengunjung,”pungkasnya.(*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos