Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

DOB Berdampak ke Penurunan Okupansi Hotel

JAYAPURA – Swiss-Belhotel Jayapura Papua mengakui dampak Daerah Otonomi Baru (DOB) berpengaruh besar terhadap penurunan okupansi.

General Manager Swiss-Belhotel Jayapura, Papua, Elvriani Girsang mengatakan, pengembangan DOB cukup berdampak pada penurunan okupansi.

“Setiap kegiatan yang tadinya fokus di Papua khususnya Kota Jayapura, kini harus terbagi karena mau tidak mau fokus kegiatan pemerintah sudah sibuk di daerah masing-masing, “ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (29/8) kemarin.

Diakuinya, saat ini tinggal bagaimana setiap perhotelan di Kota Jayapura harus kreatif untuk dapat menghidupkan diri sendiri.

“Selain itu pemerintah dan masyarakat juga harus aktif membuat aktivitas-aktivitas, karena di Jayapura memiliki potensi pariwisata dalam hal ini laut, sehingga perlu gebrakan untuk memunculkan bisnis baru dan investor baru untuk dapat mendukung potensi perhotelan di Kota Jayapura, ” terangnya.

Baca Juga :  Hari Listrik Nasional, PLN Terus Berkomitmen Terangi Negeri

Lanjutnya, saat ini penurunan okupansi hotel sebesar 40 persen baik itu penggunaan ruang meeting maupun hunian kamar.

“Dengan kondisi banyak hotel baru yang muncul pastinya berebut pasar, sementara perang harga bagi kami tidak perlu terjadi karena setiap hotel memiliki kelas dan bintang masing-masing. Jadi pelayanan harus disesuaikan dengan harga hotel itu sendiri, “tambahnya.

Akan tetapi untuk diskon, setiap hotel memiliki program masing-masing,  tinggal masyarakat yang memilih. Jadi tidak perlu sampai harus melakukan perang harga antar dunia perhotelan. (ana/ary)

JAYAPURA – Swiss-Belhotel Jayapura Papua mengakui dampak Daerah Otonomi Baru (DOB) berpengaruh besar terhadap penurunan okupansi.

General Manager Swiss-Belhotel Jayapura, Papua, Elvriani Girsang mengatakan, pengembangan DOB cukup berdampak pada penurunan okupansi.

“Setiap kegiatan yang tadinya fokus di Papua khususnya Kota Jayapura, kini harus terbagi karena mau tidak mau fokus kegiatan pemerintah sudah sibuk di daerah masing-masing, “ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (29/8) kemarin.

Diakuinya, saat ini tinggal bagaimana setiap perhotelan di Kota Jayapura harus kreatif untuk dapat menghidupkan diri sendiri.

“Selain itu pemerintah dan masyarakat juga harus aktif membuat aktivitas-aktivitas, karena di Jayapura memiliki potensi pariwisata dalam hal ini laut, sehingga perlu gebrakan untuk memunculkan bisnis baru dan investor baru untuk dapat mendukung potensi perhotelan di Kota Jayapura, ” terangnya.

Baca Juga :  Lampu Kuning Terakhir dari NFRPB Untuk Presiden Jokowi

Lanjutnya, saat ini penurunan okupansi hotel sebesar 40 persen baik itu penggunaan ruang meeting maupun hunian kamar.

“Dengan kondisi banyak hotel baru yang muncul pastinya berebut pasar, sementara perang harga bagi kami tidak perlu terjadi karena setiap hotel memiliki kelas dan bintang masing-masing. Jadi pelayanan harus disesuaikan dengan harga hotel itu sendiri, “tambahnya.

Akan tetapi untuk diskon, setiap hotel memiliki program masing-masing,  tinggal masyarakat yang memilih. Jadi tidak perlu sampai harus melakukan perang harga antar dunia perhotelan. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya