Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Pemantauan Harga Bapok Terus Dilakukan

JAYAPURA – Disperindag Provinsi Papua terus melakukan pemantauan harga kebutuhan bapok di pasaran.  Hal tersebut dilakukan guna memastikan kestabilan harga bapok maupun komoditi pertanian yang sering menjadi penyumbang inflasi.

Kepala Seksi Perdagangan  Dalam Negeri dan Sarana Perdagangan Dinas Perindag Provinsi Papua, Baji Idrus menjelaskan, untuk harga komoditi pertanian masih stabil, bahkan harga cabai rawit yang sering naik dan turun, kini terpantau normal.

“Dari pantauan kami, harga cabai rawit Rp 45 ribu/kg, cabe besar Rp 90/kg, cabai keriting Rp 35 ribu/kg, bawang merah Rp 45 ribu/kg dan bawang putih Ro 45 ribu/kg, “ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (19/3) kemarin.

Terkait dengan pengambilan stok cabai dari luar Papua seperti Makasar dan Surabaya, memang masih akan didatangkan jika  stok lokal kosong dan harga cabai lokal mahal.

Baca Juga :  Okupansi Hotel Rendah, Terjadi Perang Harga

“Namun jika stok banyak, penjual cenderung menjual cabai lokal dibandingkan cabai kiriman. Intinya harga dan stok aman, pasti pemanfaatan cabai lokal diutamakan, “tandasnya.

Sementara untuk harga beras khususnya beras premium, Baji menjelaskan bahwa sampai saat ini memang terjadi peningkatan harga khususnya beras 99.

“Sudah dari Desember 2023 harga beras 99 naik, bahkan dengan isu nasional ini memang ada dampak kenaikan, tetapi untuk permintaan masyarakat masih normal, karena masih dicover dengan beras premium merek lain, ” katanya lagi.

Terkait harga beras yang pihaknya data dari Pasar Sentral Hamadi, tercatat untuk Beras 99 Rp 20.000/kg naik dari Rp 14.000/kg, Beras Betet 17.000/kg naik dari harga Rp 15.000/kg, Beras Uduk Rp 16.000/kg, Beras Bonex Rp 16.000/kg, Beras Dolog Rp 12.000/kg dan Beras SPHP Rp 11.800/kg, ” terangnya.

Baca Juga :  Pemkot Gagas Workshop Implementasi Otsus Papua

Sementara untuk kacang kedelai Rp 19.000/kg, menurut Baji, permintaan masih normal baik itu komoditi pertanian maupun beras.

Diharapkan konsumen tidak panik buying dan membeli dalam jumlah banyak, karena dipastikan stok beras masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Antisipasi kenaikan harga dan terjadi kecurangan antar pedagang-pedagang yang ” Nakal” Kita memperkuat pengawasan, agar stok tetap stabil,’’pungkasnya. (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Disperindag Provinsi Papua terus melakukan pemantauan harga kebutuhan bapok di pasaran.  Hal tersebut dilakukan guna memastikan kestabilan harga bapok maupun komoditi pertanian yang sering menjadi penyumbang inflasi.

Kepala Seksi Perdagangan  Dalam Negeri dan Sarana Perdagangan Dinas Perindag Provinsi Papua, Baji Idrus menjelaskan, untuk harga komoditi pertanian masih stabil, bahkan harga cabai rawit yang sering naik dan turun, kini terpantau normal.

“Dari pantauan kami, harga cabai rawit Rp 45 ribu/kg, cabe besar Rp 90/kg, cabai keriting Rp 35 ribu/kg, bawang merah Rp 45 ribu/kg dan bawang putih Ro 45 ribu/kg, “ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (19/3) kemarin.

Terkait dengan pengambilan stok cabai dari luar Papua seperti Makasar dan Surabaya, memang masih akan didatangkan jika  stok lokal kosong dan harga cabai lokal mahal.

Baca Juga :  Disperindag Masih Menunggu Balasan Satgas Pangan

“Namun jika stok banyak, penjual cenderung menjual cabai lokal dibandingkan cabai kiriman. Intinya harga dan stok aman, pasti pemanfaatan cabai lokal diutamakan, “tandasnya.

Sementara untuk harga beras khususnya beras premium, Baji menjelaskan bahwa sampai saat ini memang terjadi peningkatan harga khususnya beras 99.

“Sudah dari Desember 2023 harga beras 99 naik, bahkan dengan isu nasional ini memang ada dampak kenaikan, tetapi untuk permintaan masyarakat masih normal, karena masih dicover dengan beras premium merek lain, ” katanya lagi.

Terkait harga beras yang pihaknya data dari Pasar Sentral Hamadi, tercatat untuk Beras 99 Rp 20.000/kg naik dari Rp 14.000/kg, Beras Betet 17.000/kg naik dari harga Rp 15.000/kg, Beras Uduk Rp 16.000/kg, Beras Bonex Rp 16.000/kg, Beras Dolog Rp 12.000/kg dan Beras SPHP Rp 11.800/kg, ” terangnya.

Baca Juga :  Pemkot Gagas Workshop Implementasi Otsus Papua

Sementara untuk kacang kedelai Rp 19.000/kg, menurut Baji, permintaan masih normal baik itu komoditi pertanian maupun beras.

Diharapkan konsumen tidak panik buying dan membeli dalam jumlah banyak, karena dipastikan stok beras masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Antisipasi kenaikan harga dan terjadi kecurangan antar pedagang-pedagang yang ” Nakal” Kita memperkuat pengawasan, agar stok tetap stabil,’’pungkasnya. (ana/ary)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya